Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 KONSEP INTI PEMASARAN

KONSEP INTI PEMASARAN

Konsep inti pemasaran pada umumnya bisa dikatakan sebagai kumpulan konsep yang membengun atau yang menjadikan sebuah pemasaran terjadi. Konsep inti pemasaran terdiri atas 7 konsep, antara lain sebagai berikut:


1.      Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan

Pada hakikatnya pemikiran pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan manusia itu sendiri. Dimana manusia selalu membutuhkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perlu diketahui bawa kebutuhan, keinginan dan permintaan adalah sesuatu yang berbeda meskipun pada dasarnya saling berhubungan.

Kebutuhan manusia adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Kita ketahui bahwa setiap orang membutuhkan makan, minum, pakaian, tempat berlindung, dan sebagainya. Kebutuhan ini pada dasarnya tidak diciptakan oleh masyarakat ataupun pemasar., melainkan merupakan hakikat biologis dan kondisi manusia itu sendiri.

Sedangkan keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Biasanya orang yang berada didaerah perkotaan lebih meninginginkan makanan yang berbau modern seperti hamburger, kentang goreng, minuman berkarbonisasi dan sebagainya. Sementara orang yang barada didaerah keinginan tersebut mungkin akan dipenuhi dengan cara lain, seperti misalnya dengan nasi, buah-buahan, kacang dan sebagainya. Meskipun pada dasarnya kebutuhan manusia itu sedikit, namun keinginan manusia cenderung tidak terbatas. Keinginan manusia akan terus dibentuk dan diperbaharui seiring dengan perkembangan jaman.

Sementara permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung dengan kesediaan dan kemampuan untuk membelinya. Keinginan akan berubah menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli. Ada banyak orang yang menginginkan rumah mewah, tetapi hanya sedikit yang mampu untuk membelinya. Oleh karenanya itu perusahaan harus mengukur tidak hanya orang yang menginginkan produk mereka tetapi juga orang yang bersedia dan mampu membelinya.

2.      Produk (Barang, Jasa, dan Gagasan)


7 Konsep Inti Pemasaran

Konsep inti pemasaran yang ke dua adalah produk. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh produsen untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Produk dapat dibedakan menjadi tiga, yakni barang, jasa, dan gagasan. Contoh produk barang misalnya mobil, motor, makanan, minuman, dan sebagainya. Lalu produk jasa misalnya rumah sakit, perbankan, salon, dan sebagainya. Sedangkan produk gagasan dapat berupa ide, penghematan waktu konsumen dan sebagainya.

Biasanya produk fisik lebih tergantung pada jasa yang menyertainya. Contohnya seseorang membeli mobil karena adanya penyediaan jasa transportasi. Oleh karena itu produk fisik sebetulnya merupakan sarana yang memberikan jasa kepada pemakainya. Lebih jauh lagi jasa juga diberikan oleh sarana lain seperti tempat, kegiatan, orang, gagasan, organisasi dan sebagainya. Contohnya seperti liburan ke pantai, itu juga merupakan jasa yang diberikan oleh sarana lain yaitu pantai (tempat).

Banyak perusahaan manufaktur yang sering membuat kesalahan karena lebih memperhatikan produk fisik daripada jasa yang diberikan produk yang ditawarkan. Padahal objek fisik hanyalah suatu cara untuk mengemas sebuah jasa. Tugas pemasar adalah untuk menjual manfaat atau jasa yang direalisasikan dalam bentuk produk fisik, bukan hanya pada pengembangan ciri-ciri fisik produk tersebut. Perodusen yang memusatkan perhatiannya pada produk fisik bukan pada kebutuhan konsumen, dikatakan menderita myopia pemasaran.

3.      Nilai, Biaya, dan Kepuasan

Konsep inti pemasaran nilai, biaya dan kepuasan. Setiap orang akan berusaha untuk memutuskan produk mana yang akan memberikan kepuasan terbesar terhadap dirinya. Oleh karena itu diperlukan sebuah konsep untuk memecahkan masalah ini, dan konsep tersebut adalah nilai dan kepuasan.

Nilai (value) merupakan perkiraan konsumen atas keseluruh kemampuan produk dalam memuaskan kebutuhannya. Contohnya seseorang tertarik pada kemudahan dan kecepatan untuk berangkat ke tempat kerja. Jika misalkan mobil itu geratis maka tentu saja orang tersebut akan memilih mobil. Namun, pada kenyataanya setiap produk (termasuk mobil) memiliki biaya (cost), oleh karena itu mungkin orang tersebut akan lebih memilih taksi atau motor dibandingkan degnan mobil yang memikiki biaya yang jauh lebih besar. Dari contoh tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa orang tersebut harus mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan keinginannya. Oleh sebab itu orang tersebut akan mempertimbangkan nilai dan harga produk sebelum membuat suatu pilihan. Tentu saja secara logika orang tersebut akan memilih produk yang lebih menghasilkan banyak nilai per rupiah. Hal ini sesuai dengan pendapat DeRose, bahwa nilai ialah "pemenuhan tuntutan pelanggan dengan biaya perolehan, pemilikan, dan penggunaan terendah".

4.      Pertukaran dan Transaksi

Konsep inti pemasaran pertukaran dan transaksi. Umumnya setiap orang dalam memperoleh suatu produk melalui empat cara, yaitu dengan memproduksi sendiri, dengan memaksa, dengan meminta-minta, dan dengan pertukaran (exchange). Biasanya yang ke empatlah yang sering dilakukan sekarang ini, yaitu pertukaran.

Pertukaran merupakan suatu tindakan memperoleh barang yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu kepada orang tersebut sebagai imbalan. Ada beberapa kondisi yang memungkinkan pertukaran dapat terjadi, yakni terdapat sedikitnya dua pihak, tiap pihak mempunyai sesuatu yang dianggap berharga bagi pihak lain, tiap pihak dapat berkomunikasi dan melakukan penyerahan, tiap pihak bebas menolak atau menerima tawaran pertukaran, serta tiap pihak meyakini bahwa berunding dengan pihak lain adalah bermanfaat dan layak. Pertukaran akan terjadi jika kedua belah pihak dapat menerima syarat pertukaran, yang akan membuat kedua belah pihak lebih baik dari pada sebelum melakukan pertukaran. Pertukaran merupakan proses penciptaan nilai karena pertukaran pada umumnya membuat kedua belah pihak menjadi lebih baik.

Pertukaran harus dipandang sebagai sebuah proses, bukan hanya sebagai suatu kejadian. Kedua pihak terlibat dalam pertukaran apabila keduanya berunding dan mengarah kepada suatu kesepakatan. Saat kesepakatan itu terjadi atau disetujui, dapat dikatakan bahwa suatu transaksi sudah terjadi.

Transaksi merupakan perdagangan nilai-nilai antara dua pihak atau lebih. Ada beberapa kondisi yang memungkinkan terjadinya transaksi, yakni sedikitnya terdapat dua benda yang bernilai, persyaratan yang disepakati, waktu persetujuan, serta tempat persetujuan. Dalam teransaksi biasanya sistem hukum akan dipakai untuk memaksa dan memperkuat agar pihak yang bertransaksi menaatinya. karena tanpa adanya hukum perjanjian, setiap orang akan melihat transaksi sebagai sebuah kecurigaan dan semua pihak nantinya akan rugi.

Pada pemikiran umum, pemasar akan berusaha untuk memperoleh tanggapan perilaku (behavioral response) dari pihak lainnya. Seperti perusahaan menginginkan tanggapan yang berujung pada pembelian, politisi menginginkan tanggapan yang berupa suara, organisasi sosial menginginkan sebuah tanggapan yang berupa sebuah gagasan. Pemasaran mencakup seluruh tindakan yang dilakukan untuk memperoleh tanggapan yang diharapkan dari audiens yang dituju.

5.      Hubungan dan Jaringan

Konsep inti pemasaran hubungan dan jaringan. Pemasaran transaksi merupakan bagian dari gagasan pemasaran hubungan. Sementara pemasaran hubungan adalah kegiatan membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak kunci konsumen, pemasok, serta penyalur untuk mempertahankan preferensi dan bisnis jangka panjang perusahaan. Pemasar yang pintar akan berusaha untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan percaya dengan konsumen, dealer, penyalur, dan pemasok yang berharga. Pemasar dapat merealisasikan hal tersebut dengan memberikan dan menjanjikan kualitas yang tinggi, harga yang wajar, dan pelayanan yang baik kepada pihak lain dari waktu ke waktu. Pemasaran hubungan akan menciptakan ikatan ekonomi, sosial dan teknik yang kuat diantara pihak-pihak yang terkait. Contoh yang berhasil dari kegiatan ini adalah merubah transaksi dari hanya sekedar negosiasi yang dilaksanakan setiap saat menjadi kegiatan rutinitas.

Hasil pemasaran hubungan yang utama yaitu pengembangan asset unik perusahaan yang dikenal dengan jaringan pemasaran. Jaringan pemasaran ini terdiri atas perusahaan dan semua pihak pendukung yang terkait, yakni pekerja, pemasok, pelanggan, penyalur, ilmuan, pengecer, agen iklan dan pihak lain yang bersama dengan perusahaan sudah membangun hubungan bisnis yang saling menguntungkan satu sama lain.

6.      Pasar

Konsep inti pemasaran pasar. Konsep pertukaran akan mengarah pada konsep pasar. Pasar bisa diartikan sebagai semua pelanggan potensial yang mempunyai keinginan dan kebutuhan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia serta mampu melakukan pertukaran untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan tersebut. Ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan keinginan dan kebutuhan, mempunyai sumber daya yang menarik pihak lain, serta mampu dan bersedia untuk menawarkan sumber daya tersebut untuk ditukar dengan apa yang mereka inginkan.

Pada dasarnya pemikiran sebuah pasar adalah tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ekonom memakai istilah tersebut mengacu pada sekumpulan penjual dan pembeli yang melakukan transaksi atas produk tertentu, oleh karena itu munculah istilah pasar gabah, pasar perumahan, pasar uang, dan sebagainya. Tetapi pemasar melihat penjual sebagai industri sedangkan pembeli sebagai pasar.

Sebagian besar pengusaha memakai istilah pasar secara informal untuk pengelompokan konsumen. Mereka membicarakan mengenai pasar kebutuhan (seperti pasar pencari kesehatan), pasar produk (seperti pasar pakaian), pasar demografis (seperti pasar anak-anak), dan pasar geografis (seperti pasar Asean). Ataupun mereka memperluas konsep tersebut untuk mengelompokan non pelanggan, seperti misalnya pasar pemberi suara, pasar pemberi sumbangan dan pasar tenaga kerja.

7.      Pemasar dan Calon Pembeli

Konsep inti pemasaran pemasar dan calon pembeli. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk merealisasikan transaksi potensial untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan manusia. Terdapat dua istilah dalam subjek pemasaran yaitu pemasar dan calon pembeli. Pemasar merupakan seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang mungkin akan terlibat dalam pertukaran nilai. Sedangkan calon pembeli ialah seseorang yang diidentifikasi oleh pemasar sebagai orang yang mungkin mempu dan terlibat dalam pertukaran nilai.

Pemasar dapat berperan sebagai pembeli maupun penjual. Contohnya, seseorang ingin membeli sebidang tanah yang hendak dijual. Maka calon pembeli akan berusaha untuk memasarkan diri mereka kepada penjual tanah tersebut. Pembeli tersebut pada dasarnya dikatakan sedang melakukan sebuah pemasaran. Pada situasi dimana kedua belah pihak secara aktif mencari pertukaran, maka keduanya merupakan seorang pemasar, dan situasi tersebut adalah salah satu pemasaran timbal balik.

2 komentar untuk "7 KONSEP INTI PEMASARAN"