Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Strategi Mengelola Penawaran dan Permintaan Jasa

Strategi Mengelola Penawaran dan Permintaan Jasa

Menyesuaikan permintaan dan kapasitas perusahaan jasa pada dasarnya sulit dilakukan, karena jasa mempunyai sifat tidak tahan lama (perishable). Selain itu variabilitas pada kapasitas jasa juga sangat tinggi. Penyebabnya ialah partisipasi konsumen dalam penyampaian jasa, padahal setiap konsumen bersifat unik.

Sebagian besar operasi jasa mempunyai batas maksimum kapasitas produktif. Apabila permintaan melampaui penawaran, maka ada kemungkinan perusahaan akan kehilangan sebagian konsumennya atau mungkin juga konsumen terpaksa harus menunggu. Kondisi tersebut kontras dengan keadaan apabila penawaran melebihi permintaan, dimana kapasitas produktif tersebut akan hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan. Oleh karenanya setiap perusahaan jasa harus memahami faktor-faktor dapat yang mernbatasi kapasitasnya dari pola permintaan yang dihadapi.

{|CATATAN| Adalah penting bagi Anda untuk membaca 6 artikel berikut agar pemahaman Anda mengenai Jasa semakin dalam: 1. Pengertian Jasa dan 5 Klasifikasi Jasa | 2. 4 Karakteristik Jasa dan Contohnya | 3. 5 Dimensi Kualitas Jasa | 4. 6 Strategi Mengelola Permintaan Jasa | 5. 5 Strategi Mengelola Penawaran Jasa | 6. Strategi Pemasaran Jasa}

Pada setiap momen tertentu, jasa yang berkapasitas tetap akan menghadapi salah satu dari empat kondisi berikut ini:

1.      Permintaan Berlebihan

Pada kondisi seperti ini, tingkat permintaan jauh melebihi kapasitas maksimal yang tersedia. Akibatnya ada sebagian konsumen yang tidak dapat dilayani dan perusahaan akan kehilangan para konsumen tersebut.

2.      Permintaan Melampaui Kapasitas Optimum

Dalam kondisi permintaan melampaui kapasitas optimum, tidak ada satupun konsumen yang ditolak ataupun tidak dilayani. Akan tetapi kondisinya akan sangat ramai atau penuh sesak, sehingga hampir semua konsumen mungkin akan mempersepsikan adanya penurunan kualitas jasa yang diberikan oleh perusahaan.

3.      Permintaan dan Penawaran Seimbang Pada Tingkat Kapasitas Optimum

Pada kondisi ini, fasilitas dan staf perusahaan sibuk tanpa harus mempunyai beban kerja yang berlebihan, dan para konsumen menerima jasa yang berkualitas tanpa ada penundaan.

4.      Kapasitas Berlebihan

Pada kondisi ini, permintaan berada dibawah tingkat kapasitas optimum, sehingga kemudian ada sebagian sumber daya yang terbuang percuma (ada kapasitas yang menganggur).

Dalam keempat kondisi tersebut diatas, kapasitas maksimum yang tersedia dibedakan dengan kapasitas optimum. Jika permintaan melampaui kapasitas maksimum, maka sebagian konsumen potensial tidak terlayani dan perusahaan kemungkinan besar akan kehilangan mereka selamanya. Sementara apabila permintaan berada diantara kapasitas maksimum dan optimum, maka akan ada risiko bahwa semua konsumen yang dilayani pada saat itu akan mendapatkan pelayanan yang kurang baik, sehingga mereka akan merasa tidak puas.

Meskipun begitu, terkadang kapasitas maksimum dan optimum sama saja. Misalnya seperti panggung pertunjukan (drama, musik, film, teater) atau stadion, semakin banyak yang menonton (bahkan jika kapasitas terisi penuh), maka para penonton akan semakin puas dan gembira. Di sisi lain ada juga situasi dimana konsumen akan merasakan pelayanan yang lebih baik apabila perusahaan tidak beroperasi pada kapasitas penuh. Seperti contohnya, kualitas jasa fotokopi dapat menurun jika semua mesin fotokopi terpakai dan jadwalnya sangat padat. Akibatnya sebagian konsumen terpaksa harus menunggu gilirannya cukup lama. Secara umum ada dua pendekatan pokok untuk mengatasi masalah fluktuasi permintaan, yakni menyesuaikan tingkat kapasitas untuk memenuhi variasi permintaan dan mengelola tingkat permintaan.

Posting Komentar untuk "Strategi Mengelola Penawaran dan Permintaan Jasa"