EFISIENSI DALAM BEKERJA
EFISIENSI DALAM BEKERJA
Efisiensi
berhubungan dengan menghasilkan sesuatu atau produksi yang optimal dengan tidak
membuang sumber daya dalam proses pengerjaannya. Dalam hal ini bekerja dengan
efisien adalah bekerja dengan gerakan, usaha, waktu serta tenaga yang dibuat sedikit
mungkin dengan hasil yang tetap sama.
Cara
bekerja yang efisien bisa diterapkan oleh seluruh karyawan untuk setiap
pekerjaan yang kecil ataupun yang besar sehingga dapat membantu mempercepat
penyelesaian tugas dengan menghemat bahan, tenaga, biaya, waktu, dan lainnya.
Jika
seorang karyawan harus segera menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang singkat,
maka karyawan tersebut harus bisa meningkatkan kecepatannya dalam bekerja, dengan
tetap menjaga mutu hasil kerjanya. Oleh karena itu dalam hal ini karyawan yang
tidak efisien akan kekurangan waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya, sementara
karyawan yang efisien akan kekurangan pekerjaan untuk menghabiskan waktunya.
Berkaitan
dengan hal ini dengan begitu, efisiensi kerja merupakan pelaksanaan kerja
dengan cara tertentu tanpa mengurangi tujuan yang telah ditetapkan. Cara
pelaksanaan kerja dalam hal ini merupakan cara termudah mengerjakannya,
tersingkat waktunya, termurah biayanya, teringan bebannya dan terpendek
jaraknya.
Karyawan
yang efisien tidak akan mengeluh meskipun yang harus dikerjakannya banyak, sedangkan
karyawan yang tidak efisien akan mengeluh meskipun pekerjaannya sedikit. Cara
kerja yang efisien sudah seharusnya diterapkan secara terus-menerus agar karyawan
memiliki jiwa efisiensi dan diterapkan dalam melaksanakan pekerjaannya.
A. Azas-Azas Efisiensi Kerja
Untuk
menerapkan efisiensi dalam bekerja, karyawan perlu mengetahui asas-asas
efisiensi bagi pekerjaan, dalam hal ini yaitu:
1) Azas
Perencanaan
Perencanaan
ialah menggambarkan suatu tindakan yang akan dilakukan dalam rangka mencapai
suatu tujuan. Perencanaan sangat penting agar efisiensi bisa dilakukan karena
tindakan apa yang akan dilakukan sudah direncanakan sebelumnya.
2) Azas
Penyederhanaan
Menyederhanakan
disini dalam arti membuat suatu system yang rumit atau pekerjaan yang sukar menjadi
lebih mudah atau ringan.
3) Azas
Penghematan
Menghemat
artinya mencegah penggunaan benda atau bahan secara berlebihan sehingga biaya
pekerjaan menjadi lebih minim.
4) Azas
Penghapusan
Menghapuskan
disini ialah meniadakan kegiatan yang mempunyai persamaan kegiatan atau bahan
yang mungkin bisa dikerjakan sekaligus dalam satu langkah sehingga dapat
menghemat waktu kerja.
5) Azas
Penggabungan
Menggabungkan
yaitu menyatukan pekerjaan yang mempunyai persamaan kegiatan atau bahan yang
mungkin dapat dikerjakan sekaligus dalam satu langkah sehingga bisa menghemat
waktu kerja.
B. Syarat Efisensi Kerja
Untuk
mencapai efisiensi kerja maka diperlukan beberapa syarat, antara lain sebagai
berikut:
1)
Berhasil
Guna atau Efektif
Syarat
ini yaitu bahwa kegiatan sudah dilaksanakan dengan tepat, dalam artian bahwa
target tercapai sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan.
2)
Ekonomis
Syarat
ekonomis yaitu bahwa dalam usaha mencapai sesuatu telah menggunakan hal yang
efektif biaya, tenaga kerja, peralatan, material, waktu, dan ruangan serta telah
dimanfaatkan dengan tepat.
3)
Pelaksanaan
Kerja yang Dapat Dipertanggungjawabkan
Syarat
ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber
yang ada dimanfaatkan dengan tepat serta dapat dipertanggungjawabkan dengan
baik.
4)
Pembagian
Kerja yang Nyata
Manusia
memiliki kemampuan yang terbatas sehingga tidak mungkin mengerjakan seluruh
macam pekerjaan dengan baik. Maka dalam hal ini hendaknya ada pembagian kerja
yang nyata berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja, serta waktu yang
tersedia.
5)
Rasionalitas
Wewenang dan Tanggung Jawab
Wewenang
harus seimbang dengan tanggung jawab seseorang, dalam arti jangan sampai
terjadi seseorang memiliki wewenang yang lebih besar dari tanggung jawabnya
ataupun sebaliknya jangan sampai ada wewenang yang lebih kecil dari tanggung
jawabnya.
6)
Prosedur
Kerja yang Praktis
Dalam
hal ini bahwa peleksanaan kerja harus merupakan kegiatan operasional yang bisa
dilakukan dengan lancar, dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang
memuaskan.
C. Pedoman Efisiensi Kerja
Dalam
rangka membantu menciptakan cara kerja yang efisien, maka dibutuhkan beberapa
pedoman untuk menunjang hal tersebut. Dalam hal ini pedoman tersebut yaitu:
1)
Mengubah
pekerjaan rutin atau pekerjaan otak menjadi pekerjaan otomatis
2)
Mempunyai
tempat tertentu untuk benda atau catatan
3)
Membiasakan
tangan untuk bekerja dengan tanpa bantuan mata
4)
Menyimpan
benda yang benar-benar penting saja
5)
Menyusun
pekerjaan menurut rangkaian kerja yang tepat
6)
Bekerja
menurut rencana untuk mencapai hasil
7)
Membiasakan
mengambil keputusan seketika
8)
Menggunakan
catatan untuk membantu ingatan
9)
Membiasakan
memulai dan menyelesaikan pekerjaan seketika
10) Menggunakan tenaga lain atau
pembantu untuk membantu menyelesaikan pekerjaan.
{|CATATAN| Akan lebih sempurna jika Anda juga membaca 2 artikel berikut ini:
1) Perencanaan: Pengertian, Syarat-Syarat, Prinsip-Prinsip, dan Langkah-Langkah Perencanaan
2) 3 Sumber Efisiensi Kerja}
D. Efisiensi Kerja di Kantor
Dalam
menciptakan efisien kerja, ada baiknya diteliti terlebih dahulu dan ditemukan
tempat atau bagian-bagian yang sering mengalamai inefisiensi sehingga efisiensi
bisa diterapkan pada bagian-bagian yang mengalami inefisiensi ini. Dalam
pekerjaan sehari-hari dikantor, biasanya inefisiensi terjadi dalam alat tulis
kantor serta pemeliharaan dan pemakaian barang kantor. Oleh karenanya, pada
kedua bagian ini perlu diterapkan efisiensi.
Efisiensi
dalam Pemakaian Alat tulis kantor
Efisiensi
dalam pemakaian alat tulis kantor dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut:
1)
Memelihara
alat kerja seperti komputer sesuai dengan kemampuan, seperti misalnya dengan
cara menggunakan alat kerja tersebut sesuai dengan tujuannya
2)
Jangan
mudah membuang bahan, kecuali benar-benar tidak bisa dipakai lagi. Contohnya
kertas yang terbuang percuma setiap hari karena kebiasaan membuang kertas
padahal kertas tersebut masih bisa digunakan untuk kebutuhan lain
3)
Pakailah
kertas konsep secara timbal balik
4)
Hindarkan
membuat tembusan surat dan lainnya yang berlebihan
5)
Pergunakan
karbon dengan cermat
6)
Menggandakan
surat secukupnya saja.
Efisiensi
dalam Pemeliharaan serta Pemakaian Barang Kantor
Pemeliharaan
adalah merawat benda atau barang agar benda/barang tersebut tetap berada dalam
kondisi yang terbaik dalam hal pemanfaatannya sehingga didapatkan hasil yang
sesuai dengan fungsinya.
Memelihara
barang tidak bergerak lebih mudah dibandingkan dengan memelihara barang yang
bergerak, baik bergerak di tempat (berupa mesin) ataupun bergerak dengan menempuh
suatu jarak tertentu (motor, mobil, sepeda dll).
Pemeliharaan
barang bergerak memerlukan keahlian khusus dan frekuensi pemeliharaannya melebihi
frekuensi barang yang bergerak. Dalam artian bahwa frekuensi pemeliharaan
barang yang bergerak lebih banyak jika dibandingkan dengan barang tidak
bergerak sehingga berpengaruh terhadap besarnya biaya pemeliharaan yang
diperlukan.
Untuk
menanggulangi besarnya biaya pemeliharaan tersebut, maka perlu diketahui
beberapa hal yang mengakibatkan terjadinya pemborosan dalam pemeliharaan barang
sehingga meningkatkan jumlah biaya pemeliharaan, antara lain yaitu:
1)
Kelengahan
pengelolaan bahan atau alat dalam proses produksi
2)
Cara
penggunaan atau pengoperasian mesin/alat yang tidak tepat
3)
Kelengahan
dalam perlindungan barang terhadap udara, panas, debu, cairan dan lain-lain
4)
Pemakaian
mesin/barang yang tidak sesuai dengan tujuan
5)
Pemakaian
yang kasar dan ceroboh
6)
Pemakaian
barang yang berlebihan dan kelebihan itu tidak dikembalikan atau dilaporkan
7)
Kesalahan
dalam batas kecepatan atau kemampuan
8)
Kelalaian
pengurusan barang atau mesin yang tidak dipakai
9)
Beban
yang berlebih pada alat angkut yang menyebabkan alat cepat rusak
10) Kelalaian terhadap perbaikan
kecil yang sebenarnya dapat dilakukan sendiri
11) Hilangnya alat-alat kecil
12) Penghapusan barang sebelum
waktunya
13) Kelambatan dalam system laporan
jika terjadi kerusakan pada mesin.
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Kerja
Dalam
mewujudkan efisiensi kerja terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya.
Menurut Ralph M. Barnes setidaknya terdapat 3 faktor yang mempengaruhi
efisiensi kerja, yaitu gerakan tubuh, pengaturan tempat kerja, dan penggunaan
alat kerja.
Sementara
menurut The Liang Gie juga terdapat 3 faktor yang memengaruhi efisiensi kerja,
yaitu kemauan, kemampuan, dan kemahiran. Lebih jauh dalam hal ini secara lebih
terperinci faktor yang mempengaruhi seseorang untuk dapat bekerja dengan
efisien, antara lain yaitu:
1)
Bentuk
dan Susunan serta Permukaan Meja Kerja
Bentuk
dan susunan serta permukaan meja kerja perlu dirancang dengan baik, agar bisa
menghemat tenaga, usaha serta waktu. Contoh meja yang berbentuk L atau U dengan
tempat mesin ketik atau komputer disebelah kiri. Selain itu, permukaan meja
harus halus sehingga karyawan bisa bekerja dengan aman dan nyaman.
2)
Kursi
Kursi
hendaknya yang bisa berputar dan memiliki sandaran tegak, tujuannya agar
karyawan dapat duduk dan mudah berputar jika harus mengetik, mengangkat telepon
ataupun menulis di atas meja tulisnya.
3)
Posisi
Benda/Barang
Posisi
benda atau barang yang sering dipakai di atas meja harus dalam posisi yang
mudah dijangkau dan segera simpan semua peralatan atau berkas yang tidak
dibutuhkan lagi agar meja tetap rapi dan dapat digunakan untuk mengerjakan pekerjaan
lain dengan efisien.
4)
Laci
Barang
atau benda yang ada didalam laci hendaknya disusun dengan penuh pertimbangan
disesuaikan dengan kepentingan masing-masing peralatan agar dapat digunakan
secara efisien.
Posting Komentar untuk "EFISIENSI DALAM BEKERJA"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.