3 Sumber Efisiensi Kerja

3 Sumber Efisiensi Kerja

Sumber utama efisiensi kerja ialah manusia karena dengan alat pikiran dan pengetahuan yang ada manusia mampu untuk menciptakan cara kerja yang efisien. Sumber efisiensi kerja yang melekat pada manusia ada 3 sumber yang sekaligus menjadi 3 sumber dalam efisiensi kerja. Dalam hal ini yaitu kesadaran, keahlian, dan disiplin.

1)      Kesadaran

Kesadaran terhadap arti dan makna efisiensi sangat membantu dalam usaha menuju kearah efisiensi kerja. Kesadaran akan mendorong seseorang untuk berkeinginan membangkitkan kehendak guna melakukan sesuatu. Efisiensi kerja sangat erat hubungannya dengan tingkah laku dan sikap hidup seseorang. Dalam arti bahwa tingkah laku serta sikap hidup seseorang dapat mengarah kepada perbuatan yang efisiensi ataupun sebaliknya.

Oleh karenanya, penerapan efisiensi kerja tidak bisa hanya diharapkan timbul seketika pada seseorang, melainkan hasil dari proses yang panjang. Kesadaran sebagai salah satu sumber efisiensi perlu secara terus-menerus dipupuk agar usaha berhasil tanpa pemborosan biaya, tenaga, dan waktu.

2)      Keahlian

Suatu pekerjaan yang dilaksanakan oleh seorang ahli hasilnya akan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan dengan yang dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya. Dalam hal ini unsur keahlian dalam efisiensi kerja melekat pada manusia dalam bidang tertentu perlu ditunjang dengan peralatan yang baik, agar efisiensi kerja yang akan dicapai bisa lebih tinggi dibandingkan tanpa menggunakan alat. Hal ini karena keahlian tanpa ditunjang oleh fasilitas yang memadai tidak mungkin diterapkan untuk bisa menghasilkan yang terbaik. Akan tetapi keahlian itu sendiri sudah merupakan jaminan akan didapatkannya hasil yang efisien.

Masalah keahlian dalam suatau kegiatan atau pekerjaan sekarang ini telah berkembang sehingga menuntut adanya keahlian untuk masing-masing bidang pekerjaan. Perkembangan pekerjaan yang menjurus ke arah spesialisasi mengharuskan adanya tenaga ahli. Semakin banyak spesialisasi diciptakan maka semakin banyak pula keahlian yang dibutuhkan sesuai dengan tuntutan yang ada.

Seorang pakar dalam bidang mesin, akan mampu memperkirakan dengan tepat kerusakan yang terjadi pada sebuah mesin hanya dengan mendengar suara mesinnya. Akan tetapi seorang yang bukan pakarnya pasti tidak bisa memperkirakan tanpa membongkar lebih dulu mesin tersebut.

Dari contoh tersebut, bisa kita lihat perbedaan dalam efisiensi kerja. Berkaitan dengan hal tersebut maka faktor yang sangat erat kaitannya dengan keahlian ialah penempatan orang yang tepat pada suatu pekerjaan.

{|CATATAN| Akan lebih sempurna jika Anda juga membaca 2 artikel berikut ini:
1) Perencanaan: Pengertian, Syarat-Syarat, Prinsip-Prinsip, dan Langkah-Langkah Perencanaan
2) Efisiensi dalam Bekerja}

3)      Disiplin

Disiplin erat kaitannya dengan kesadaran, hal ini karena disiplin timbul dari kesadaran. Kesadaran membutuhkan waktu lama dan agak sulit untuk dilakukan, akan tetapi disiplin bisa ditumbuhkan dalam waktu yang singkat dan pada awalnya bisa dipaksakan dengan suatu aturan.

Di tempat kerja sendiri ada berbagai aturan yang menuntut adanya kedisiplinan pegawai dengan berbagai sanksinya. Usaha untuk menciptakan disiplin pada organisasi antara lain dilaksanakan melalui penyebaran tugas serta wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja (prosedur) yang sederhana namun memadai yang dapat diketahui serta dipahami oleh setiap karyawan sehingga mereka dapat melaksanakan aturan-aturan disiplin tersebut.

Upaya lain yang perlu dilakukan yaitu menciptakan keseimbangan antara kepentingan organisasi dengan kepentingan pribadi karyawan. Untuk menciptakan keseimbangan kepentingan tersebut, banyak hal yang perlu diperhatikan, seperti misalnya gaji atau pendapatan, pendidikan dan latihan, penghargaan, fasilitas, rekreasi, serta hal-hal yang menyangkut segi kemanusiaan karyawan. Jika upaya tersebut bisa diwujudkan dengan baik, maka disiplin organisasi bisa ditegakan dan dipelihara sehingga seluruh pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien.