Efisiensi Dalam Kantor
Efisiensi Dalam Kantor
Secara singkat bisa
dikatakan bahwa efisiensi yang dimaksud disini ialah sebuah upaya penghematan
segala hal di dalam pelaksanaan kerja. Seluruh pegawai yang ada didalam kantor
harus menyadari bahwa melaksanakan upaya efisiensi dalam kantor merupakan
sebuah kewajiban bagi semua pegawai tanpa kecuali.
Karena para pegawai hidup
dari kantor, itu berarti kantor merupakan ibarat sebuah nyawa yang amat
berharga, sehingga perlu dipelihara serta dipertahankan sebagaimana mestinya.
Seandainya bisa diupayakan menjadi lebih baik, mengapa tidak dilakukan? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, maka efisiensi dalam kantor menjadi perlu untuk dibicarakan.
Berbicara mengenai
efesiensi dalam kantor, itu berarti kita berbicara mengenai melakukan segala
upaya penghematan untuk keperluan kantor, yang tujuannya agar beban perongkosan
yang ditanggung kantor menjadi berkurang, sehingga kantor dapat tumbuh sehat.
Efisiensi dalam kantor dapat dilakukan melalui segala hal, misalnya dimulai
dari alat-alat tulis.
Melaksanakan penghematan
terhadap alat-alat tulis kantor adalah salah satu upaya efisiensi yang bisa
dilakukan dalam kantor. Misalnya dalam penggunaan kertas yang dipakai untuk
naskah konsep mestinya digunakan secara bolak-balik dua muka. Jika digunakan
hanya satu muka, itu tidak efisien, yang berarti tidak menjalankan efisiensi
dalam kantor. Selain itu bolpen juga harus digunakan sampai habis, baru
dibuang. Pensil harus digunakan sampai pendek dan tidak bisa digunakan lagi.
Secara umum, penggunaan semua alat tulis tidak ada yang bisa luput dari
tindakan efisiensi dalam kantor.
Lebih jauh tindakan
efisiensi dalam kantor juga mencangkup peralatan mesin. Mesin-mesin kantor yang
setiap harinya berfungsi sebagai alat penunjang pekerjaan kantor harus terus dipelihara
dengan baik. Tanpa adanya mesin, pekerjaan kantor akan macet. Oleh karena itu,
pemeliharaan dan perawatannya harus dilakukan secara rutin. Dalam hal ini perawatan
harus dilakukan sendiri, kecuali jika terjadi kerusakan yang berat diluar
jangkauan kemampuan karyawan kantor, baru itu harus diserahkan kepada tukang
servis dari luar. Dalam hal penggandaan, selain mesin foto kopinya harus dirawat,
dalam melakukan penggandaanpun diharapkan secukupnya saja, jangan sampai terjadi
penggandaan yang berlebihan sehingga terjadi pemborosan.
Selain alat tulis dan
perlatan kantor, efisiensi dalam kantor juga menjangkau barang-barang lainnya
milik kantor baik itu yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Benda-benda
tidak bergerak seperti misalnya tanah dan bangunan lebih mudah untuk dipelihara
dan dpertahankan. Contohnya bangunan, jika tidak terjadi kejadian insidental
seperti bocor dan sebagainya, lebih mudah untuk dipertahankan. Selain itu benda-benda
bergerak seperti mobil juga tidak luput dari pemeliharaan dan perawatan. Tanpa adanya
pemeliharaan dan perawatan, benda-benda bergerak tersebut sulit untuk
dipertahankan.
Beberapa kelemahan atau perbuatan
yang bisa mengakibatkan pemborosan yang menjadi penghambat dari upaya efisiensi
dalam kantor dalam hal pemeliharaan atau pemakai barang-barang antara lain
sebagai berikut:
1)
Kelengahan terhadap
bahan-bahan mentah sehingga terjadi kerusakan atau kadaluarsa
Jika di pabrik terdapat
banyak bahan-bahan mentah, maka harus terus menerus diawasi dan dipantau serta
diperiksa, hal ini karena jika sedikit lengah ada kemungkinan bahan mentah
tersebut menjadi rusak misalnya karena kadaluarsa (sudah lewat waktu pakainya),
khususnya bahan-bahan kimiawi.
2)
Kelengahan terhadap
peralatan produksi
Mesin-mesin yang
digunakan di pabrik harus selalu diperiksa kondisinya. Pemeriksaan rutin dalam
hal ini termasuk perawatan. Contohnya minyak pelumas apakah masih bagus, suku
cadang kollagernya apakah masih berfungsi normal, rantai penghubungnya apakah
masih kuat, dan sebagainya. Semua itu jika lengah, bisa mengakibatkan
terjadinya kerusakan mendadak yang sudah tentu akan membawa akibat pada
terjadinya pemborosan yang tidak perlu.
3)
Pemuatan barang yang
berlebihan pada alat angkut
Seluruh alat angkut
seperti truk punya kapasitasnya sendiri. Oleh karenanya, pemuatan barang yang
berlebihan pada alat angkut ini bisa berakibat pada timbulnya kerusakan pada
alat angkut itu sendiri.
4)
Barang yang tidak dipakai
karena kelebihan tidak dikembalikan ke tempat asal
Dalam pemakaian barang,
sering kali terjadi kelebihan barang sehingga tidak digunakan. Barang-barang
yang kelebihan tersebut harusnya langsung dikembalikan ke tempat asal
penyimpanannya misalnya di gudang, jika tidak langsung dikembalikan ada
kemungkinan barang-barang tersebut hilang, rusak atau cacat sehingga terjadi
pemborosan.
5)
Cara pengoperasian
peralatan yang tidak tepat
Semua alat ada cara
pengoperasiannya yang sesuai dengan ketentuan dari pabrik pembuatnya. Jika cara
pengoperasian tersebut tidak ditaati dengan benar maka bisa terjadi kerusakan
pada peralatan tersebut.
6)
Pemakaian barang atau
peralatan yang tidak sesuai dengan tujuannya
Semua barang atau
peralatan mempunyai tujuan dari pemakaiannya. Tujuan pemakaian ini sudah
ditentukan oleh pabrik yang memproduksinya, maka jika tidak memakai barang atau
peralatan ini dengan tidak sesuai dengan tujuannya, ada kemungkinan akan
menimbulkan kerusakan atau kejadian buruk lainnya.
7)
Kerusakan kecil dibiarkan
Peralatan seperti alat
angkut jika digunakan secara terus menerus pada suatu saat nanti pasti akan
timbul sebuah kerusakan, ada kemungkinan kerusakan itu mulanya ialah kerusakan
kecil. Kerusakan kecil ini harus langsung ditangani, jika tidak kerusakan kecil
ini bisa berkembang menjadi kerusakan yang besar bahkan menjadi kerusakan yang
fatal sehingga terjadi pemborosan yang besar.
8)
Memakai barang berlebihan
Barang-barang yang tidak
digunakan, barang apapun itu, seharusnya digunakan dalam jumlah secukupnya
saja, tidak perlu berlebihan. Contohnya foto kopi, penggandaan yang dilakukan
hanya sejumlah yang dibutuhkan saja, jika berlebihan ada kemungkinan menjadi
pemborosan. Jadi, pemakaian barang yang berlebihan merupakan suatu tindakan
yang berlawanan dengan prinsip efisiensi dalam kantor.
9)
Kelambatan dalam laporan
Apabila ada suatu kejadian
dalam kantor, karyawan yang bersangkutan harus dengan cepat membuat laporan
kepada atasannya, agar bisa diambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mengatasi kejadian tersebut. Pembuatan dan penyerahan laporan yang terlambat, akan
ada kemungkinan kejadian tersebut menjadi tidak bisa diatasi sehingga banyak
merugikan kantor itu sendiri.
Sembilan uraian di atas
hanya sebagian contoh dari yang biasanya terjadi. Sudah tentu masih banyak lagi
yang belum sempat dibahas. Singkatnya seluruh kejadian buruk itu merupakan
musuh dari upaya efisiensi dalam kantor.
Berbicara dalam hal
penghematan. Penghematan yang dimaksud disini adalah dalam arti tindakan-tindakan
ke arah berhemat, artinya tidak memakai barang secara sembarangan. Ada
perbedaan antara pengertian ‘hemat’ dan ‘pelit’. Hemat ialah moral baik manusia
yang bertindak untuk diri sendiri dalam menggunakan suatu barang secara
secukupnya saja. Sementara ‘pelit’ adalah moral buruk manusia yang betindak
tidak mau berbagi sebagian rejekinya kepada orang lain.
Contoh perbuatan tidak
efisien pada efisiensi dalam kantor:
{|CATATAN| Adalah sebuah kesalahan jika Anda melewatkan 3 artikel terkait berikut ini:
1) 6 Syarat Efisiensi Kerja
2) Perencanaan Kerja, Efisiensi Kerja, dan Pekerjaan Kantor
3) Kerja Sama dalam Kantor}
Posting Komentar untuk "Efisiensi Dalam Kantor"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.