Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Inflasi: Teori Kuantitas, Teori Keynes, dan Teori Strukturalis

3 Teori Mengenai Inflasi

Ada beberapa teori mengenai inflasi, dimana tiap teorinya menjelaskan proses bagaimana terjadinya inflasi. Teori inflasi tersebut adalah teori kuantitas, teori keynes, dan teori strukturalis. Dari ketiga teori tersebut, setiap teori menjelaskan hal berbeda dan memiliki argumen masing-masing sehingga sangat menarik untuk dibahas.

Berbicara mengenai Pengertian Inflasi, secara umum Inflasi adalah suatu keadaan dimana adanya kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang berlangsung secara terus-menerus (kontinu) akibat tidak seimbangnya arus barang dan arus uang dalam suatu perekonomian.

Dalam pengertian tersebut yang dimaksud dengan kata harga (price) adalah harga dari semua kebutuhan masyarakat, sedangkan kata secara terus-menerus berarti kenaikan semua harga barang tersebut bukan hanya mengalami satu kali kenaikan saja tetapi terus-menerus.

Kenaikan pada harga barang dan jasa biasanya terjadi jika permintaan sangat banyak tetapi berbanding terbalik dengan penawaran atau persediaan barang dan jasa di pasar yang tetap atau turun. Dengan demikian, istilah inflasi hanya dipakai ketika kenaikan tingkat harga yang berlangsung secara terus-menerus atau berkepanjangan.

Baca juga dua artikel terkait berikut:

1) Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Sifat, Sebab, dan Asalnya

2) 11 Cara Mengatasi Inflasi

Kenaikan harga barang yang berlangsung sekaligus seperti kenaikan harga beberapa barang pokok pada saat akan memasuki hari raya tertentu tidak dapat dikatakan inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lebih lanjut. Namun kenaikan  tersebut hanya disebut sebagai kenaikan tingkat harga. Lebih lanjut seperti yang sudah disinggung diawal, berikut ini akan diuraikan mengenai teori-teori inflasi, yaitu sebagai berikut:


Teori Kuantitas

Teori kuantitas mengatakan bahwa pada perinsipnya inflasi itu timbul hanya disebabkan oleh pertambahan jumlah uang yang beredar, bukan akibat dari faktor-faktor lain. Berdasarkan teori kuantitas, setidaknya ada 2 faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi, yaitu:


1)   Jumlah Uang yang Beredar

Banyaknya jumlah uang yang beredar dimasyarakat dapat meningkatkan inflasi, semakin besar jumlah uang yang beredar maka tingkat inflasinya juga akan semakin meningkat. Oleh sebab itu pemerintah dituntut harus memperhitungkan atau memperkirakan kemungkinan timbulnya inflasi jika ingin mengadakan penambahan uang baru, karena pembuatan uang baru yang jumlahnya terlalu banyak akan mengakibatkan ketidakstabilan perekonomian.


2)   Perkiraan/Anggapan Masyarakat Bahwa Harga Akan Naik

Ketika masyarakat menganggap harga-harga akan naik maka masyarakat cenderung akan membelikan uangnya untuk barang-barang, sehingga permintaan akan meningkat. Akibatnya hal tersebut akan  mendorong kenaikan harga-harga barang secara terus-menerus.

Untuk mengatasi inflasi menurut teori kuantitas ini adalah dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat. Dengan begitu inflasi yang disebabkan oleh faktor apapun selama jumlah uang yang beredar dikurangi maka dengan sendirinya inflasi akan turun dan harga akan kembali pada tingkat yang semestinya.


3 Teori Mengenai Inflasi


Teori Keynes

Dilihat dari perspektif teori Keynes, inflasi terjadi karena masyarakat memiliki permintaan yang melebihi jumlah uang yang tersedia. Dalam teorinya ini, Keynes menyatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat menginginkan hidup yang melebihi batas kemampuan ekonomisnya. Teori ini memfokuskan bagaimana persaingan antar golongan masyarakat dalam mendapatkan penghasilan dapat menimbulkan permintaan agregat yang lebih besar daripada jumlah barang yang tersedia sehingga menimbulkan kenaikan harga.


Teori Strukturalis

Teori Strukturalis sering disebut juga sebagai teori inflasi jangka panjang karena teori ini mengamati sebab inflasi yang berasal dari struktur ekonomi, khususnya supply bahan makanan dan barang ekspor. Menurut teori ini pertambahan produksi barang terlalu lambat sehingga tidak sebanding dengan pertumbuhan kebutuhannya, akibatnya terjadi kenaikan harga bahan makanan dan juga kelangkaan devisa negara.

Jika sudah seperti itu akan terjadi kenaikan harga barang secara merata sehingga terjadi inflasi. Inflasi seperti ini tidak bisa diatasi hanya dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat, tetapi harus diatasi dengan peningkatan produktivitas dan pembangunan sektor bahan makanan dan barang-barang ekspor.


Jadi itulah tiga teori mengenai inflasi, dimulai dari teori teori kuantitas, teori Keynes, dan teori strukturalis. Teori kuantitas menekankan bahwa inflasi itu timbul hanya disebabkan oleh pertambahan jumlah uang yang beredar, sedangkan teori keynes menekankan inflasi terjadi karena masyarakat memiliki permintaan yang melebihi jumlah uang yang tersedia, sementara teori struktural menekankan bahwa inflasi terjadi akibat dari struktur ekonomi yang tidak baik.

 

Posting Komentar untuk "Teori Inflasi: Teori Kuantitas, Teori Keynes, dan Teori Strukturalis"