Strategi Pemasaran Pada Tahap Perkenalan Produk
Strategi Pemasaran Pada Tahap Perkenalan Produk
Tahap
pertama dalam siklus hidup produk {Product
Life Cycle (PLC)} adalah tahap perkenalan (Introduction). Ciri-ciri yang umum tahap perkenalan produk adalah
penjualan yang relatif masih rendah, persaingan yang masih relatif kecil, volume
pasar cenderung berkembang lambat (karena tingginya market resistance), masih banyak melakukan modifikasi produk dalam pengembangan
dan pengujiannya (karena problem yang timbul tidak seperti yang diramalkan atau
mungkin juga disebabkan oleh pemahaman yang keliru mengenai pasar), distribusi
masih terbatas, biaya produksi dan pemasaran sangat tinggi, serta tingkat
kegagalan yang relatif tinggi.
Permintaan
dalam tahap perkenalan biasanya datang dari core
market, yaitu konsumen yang memiliki dana yang lebih dan mencari produk
yang benar-benar diinginkannya. Oleh karena itu harga produk baru biasanya cukup
tinggi (karena belum diproduksi secara massal, efisien, dan untuk menutup biaya
pengembangan dan riset, serta biaya promosi), maka konsumen dengan tipe seperti
itulah yang dituju oleh produsen. Laba juga masih sangat rendah (bahkan
cenderung merugi) karena menanggung besarnya biaya pemasaran (terutama promosi)
dan biaya-biaya lainnya, sedangkan penjualan masih sangat rendah.
Pada
tahap perkenalan produk promosi difokuskan pada usaha membangun primary demand (permintaan awal) yaitu
permintaan pada product class (kelas
produk), bukan pada merek produk. Produk baru juga pada umumnya menimbulkan
masalah distribusi, karena seringkali retailer
dan wholesaler tidak bersedia untuk
menanggung risiko dalam menjual produk baru. Oleh karena itu, biaya promosi
menjadi sangat tinggi karena selain ditujukan untuk memberik informasi kepada konsumen
akhir mengenai keberadaan produk, juga untuk menarik minat distributor agar mau
menjual produk yang ditawarkan.
Strategi
pemasaran pada tahap perkenalan produk ditujukan untuk membangun kesadaran konsumen
akan produk secara luas dan mendorong konsumen untuk mencobanya. Atau dengan
kata lain ialah menciptakan permintaan untuk produk baru (primary demand). Untuk kepentingan tersebut produk biasanya akan
didesain dengan model yang terbatas agar dapat menghindari terjadinya kebingungan
pada calon pembeli serta memudahkan mereka mengenali ciri-ciri produk dengan
cepat. Dimana kualitas produk tersebut akan menentukan ada atau tidaknya
pembelian ulang atas produk tersebut.
Sementara
itu dalam penetapan harga ada dua strategi yang bisa diterapkan. Yaitu pertama,
dengan menetapkan harga yang tinggi agar dapat menutup biaya dengan cepat serta
membuat barrier to entry bagi
produsen lain. Sementara yang kedua, adalah menetapkan harga yang rendah agar
mendapatkan penerimaan pasar yang cepat. Biasanya diskon harga dipakai untuk mendapatkan
outlet distribusi.
Kegiatan
promosi diarahkan terutama untuk membangun kesadaran terhadap konsumen atas
keberadaan produk, dimana periklanan yang digunakan merupakan jenis informing. Publisitas,
pemberian sampel dan kupon, serta personal selling yang ekstensif kepada
distributor merupakan cara-cara komunikasi yang banyak dilakukan pada tahap
perkenalan produk ini. Pada umumnya convenience
product sangat membutuhkan sampel, voucher dan kupon, sementara specialty product dan shopping lebih banyak membutuhkan personal selling dan educational advertising kepada konsumen akhir.
Strategi
yang umum pada tahap perkenalan produk adalah mengkombinasi penetapan harga dan
kegiatan promosi. Strategi ini ada empat bentuk, yaitu sebagai berikut:
1.
Rapid
Skimming Strategy
Strategi
ini dilakukan dengan cara menetapkan harga yang tinggi untuk mendapatkan laba
kotor perunit sebanyak-banyaknya, serta dengan cara melakukan promosi yang
gencar untuk meyakinkan konsumen mengenai kualitas produk walaupun harganya
cukup mahal. Cara seperti ini biasanya digunakan untuk mempercepat laju
penerobosan pasar. Strategi rapid
skimming akan berhasil apabila sebagian besar pasar belum mengetahui
keberadaan produk, konsumen bersedia membayar pada tingkat harga berapa pun,
serta perusahaan menghadapi pesaing potensial dan ingin membangun preferensi
pada mereknya.
2.
Slow
Skimming Strategy
Strategi
slow skimming dilakukan dengan cara
menetapkan harga yang tinggi untuk mendapatkan laba kotor perunit sebanyak
mungkin dengan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlampau tinggi.
Strategi seperti ini akan berhasil apabila besarnya pasar terbatas, konsumen
mau membeli dengan harga tinggi, sebagian besar konsumen mengetahui keberadaan
produk, dan pesaing potensial belum muncul.
3.
Rapid
Penetration Strategy
Strategi
ini dilakukan dengan cara menetapkan harga yang rendah dan promosi yang
agresif. Tujuan dari strategi ini adalah untuk mendapatkan penerimaan pasar
yang cepat dan memperoleh pangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika
pasar sangat luas, konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat
peka terhadap harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.
4.
Slow
Penetration Strategy
Strategi
slow penetration dilakukan dengan cara menetapkan harga yang rendah untuk
mendapatkan penerimaan yang besar dari konsumen dengan promosi yang rendah agar
biaya pemasaran tidak terlalu membengkak. Keberhasilan strategi slow penetration biasanya harus didukung
dengan pasar yang sangat luas, konsumen peka terhadap harga, konsumen
mengetahui keberadaan produk, dan persaingan potensial sangat rendah.
Lamanya
tahap pengenalan produk ini sangat ditentukan oleh karakteristik produk seperti
differential advantage dibandingkan dengan
produk-produk lain yang eksis di pasar, kadar sifat/corak baru suatu produk (degree of newness), usaha-usaha edukasional yang dibutuhkan, dan
komitmen sumber daya dari pihak manajemen terhadap aspek atau item baru tersebut.
Biasanya yang diharapkan ialah periode pengenalan produk yang singkat, sehingga
pengaruh negatif terhadap aliran kas dan penerimaan dapat dikurangi. Demikian
halnya juga dengan ketidakpastian terhadap produk baru tersebut diharapkan
dapat ditekan.
Posting Komentar untuk "Strategi Pemasaran Pada Tahap Perkenalan Produk"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.