Hubungan Antara Konsumsi dan Tabungan
Hubungan Antara Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi adalah suatu tindakan manusia untuk mengurangi atau menghabiskan kegunaan suatu barang atau jasa. Sedangkan tabungan adalah sisa pendapatan yang telah digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran konsumsi. Dalam hal ini terdapat hubungan antara pendapatan, konsumsi, dan tabungan. Hubungan seperti apa itu? mari kita bahas bersama.
Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah suatu tindakan manusia untuk mengurangi atau menghabiskan kegunaan suatu
barang atau benda. Konsumsi terdapat dalam cakupan makro dan mikro ekonomi,
dalam cakupan makro ekonomi yang terjadi disebut dengan konsumsi nasional, yang
berfungsi menghubungkan antara laju pengeluaran dengan laju pendapatan
nasional. Namun tambahan laju pengeluaran konsumsi tidak selalu berarti
tambahan pendapatan. Karena, tidak semua pendapatan yang ada digunakan untuk
konsumsi saja, namun sebagian lagi digunakan untuk tujuan investasi.
Private
consumption expenditure atau pengeluaran konsumsi meliputi semua pengeluaran
rumah tangga, perseorangan dan lembaga swasta bukan perusahaan yang digunakan
untuk membeli barang dan jasa yang langsung dapat dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan masing-masing. Pembelian barang tahan lama yang baru, seperti
misalnya TV, mobil dan sebagainya selain bangunan rumah, termasuk sebagai
variabel ekonomi pengeluaran konsumsi. Pembelian barang-barang yang sudah
dimiliki oleh konsumen tidak dianggap sebagai pengeluaran konsumsi, karena
pengeluaran konsumen yang satu, yaitu konsumen pembeli, diimbangi oleh
penerimaan konsumen penjual, sehingga besarnya netto sebesar nol. Bangunan
rumah tinggal pada umumnya dikategorikan sebagai pengeluaran investasi.
Fungsi Konsumsi
Fungsi Konsumsi menunjukan hubungan antara tingkat konsumsi dengan tingkat pendpatan.
Konsumsi pada pemerintah dibedakan menjadi dua macam pengeluaran konsumsi,
yaitu yang pertama pengeluaran konsumsi rumah tangga yang dalam literatur
ekonomi diberi simbol C (Consumption expenditure), dan yang kedua pengeluaran
konsumsi pemerintah yang diberi simbol G (goverment expenditure). Pada umumnya,
fungsi konsumsi yang berbentuk garis lurus mempunyai persamaan:
C
= a + bY
Dalam makro
ekonomi a berarti besarnya konsumsi pada pendapatan nasional sebesar nol,
sedangkan b berarti besarnya Marginal Propencity to Consumme (MPC). MPC adalah
angka perbandingan antara besarnya konsumsi dengan besarnya perubahan
pendapatan nasional yang menyebabkan adanya perubahan konsumsi. Dalam bentuk
persamaan adalah sebagai berikut:
Besarnya
nilai MPC tergantung pada tingkat pendapatan. Jika misalnya gaji seseorang
sebesar 50 juta rupiah, maka pendapatan yang digunakan sebagai konsumsi pasti
tidak akan sampai dari setengah pendapatannya. MPC mempunyai tanda positif, hal
itu berarti bertambahnya jumlah pendapatan akan mengakibatkan bertambahnya
jumlah konsumsi.
Angka MPC
yang lebih kecil daripada satu, menunjukkan bahwa tambahan pendapatan yang
diterima seseorang tidak seluruhnya dipergunakan untuk konsumsi, namun sebagian
dari pendapatan yang mereka peroleh akan disisihkan sebagai saving (S).
Sedangkan angka MPC yang lebih besar daripada setengah menunjukkan penggunaan
tambahan pendapatan sebagian besar digunakan untuk menambah besarnya konsumsi,
sementara sisanya, yaitu MPC yang jumlahnya lebih kecil merupakan tambahan untuk saving (S).
Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Besar
kecilnya Konsumsi (C) dipengaruhi oleh beberapa faktor, dalam hal ini yaitu:
1) Faktor Internal
a. Besarnya pendapatan
b. Komposisi rumah tangga
(jumlah dan usia)
c. Selera
d. Kebiasaan
2) Faktor Eksternal
a. Harga barang
b. Lingkungan tempat tinggal
c. Kebijakan pemerintah
d. Budaya masyarakat
e. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pengertian Tabungan
Tabungan
(saving) merupakan sisa pendapatan yang telah digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran
konsumsi. Atau dengan kata lain tabungan adalah sebagian dari pendapatan yang
tidak dikonsumsi. Dalam lingkup ekonomi makro tabungan (saving) dapat disebut
sebagai bagian daripada pendapatan nasional per tahun yang tidak dikonsumsi.
Fungsi Tabungan (Saving)
Fungsi
saving bila dituliskan dalam bentuk persamaan fungsional adalah sebagai berikut:
S
= Y - C
Apabila
persamaan di atas dihubungkan dengan persamaan fungsi konsumsi, maka kita akan
mendapatkan persamaan umum dari fungsi saving, yakni:
S = Y - C
C = a + bY
Maka:
Keterangan:
a = Konsumsi
rumah tangga saat pendapatan nasional 0
c = Tingkat
konsumsi
b = Kecondongan
konsumsi marginal
Y = Pendapatan
nasional
Sebagai contoh,
fungsi konsumsi suatu masyarakat mempunyai persamaan :
C = 20 +
0,75 Y
Berdasarkan fungsi
tersebut, hitunglah fungsi saving dari masyarakat tersebut!
Jawab:
Dengan
persamaan
Fungsi
saving juga mengenal MPS (Marginal Propensity to Save), MPS adalah perbandingan
antara pertambahan saving dengan pertambahan pendapatan nasional yang
mengakibatkan bertambahnya saving termaksud. Perumusannya adalah sebagai
berikut:
Untuk fungsi
saving berbetuk garis lurus besarnya nilai S (marginal propensity to save) pada
semua tingkatan pendapatan nasional adalah sama.
Faktor yang Mempengaruhi Tabungan
Berikut ini
adalah faktor-faktor yang memengaruhi Tabungan (S), yaitu sebagai berikut:
1) Besarnya Pendapatan yang Diterima
Semakin
banyak pendapatan yang diterima seseorang maka semakin banyak pula pendapatan
yang disisihkan untuk ditabung (saving).
2) Hasrat untuk Menabung
(Maginal Propensity to Save)
Hasrat
seseorang untuk menabung bisanya didorong dengan keinginan masing-masing individu
dalam mengalokasikan pendapatannya untuk ditabung karena pertimbangan keamanan
dimasa depan.
3) Tingkat Suku Bunga Bank
Tingkat
suku bunga bank juga akan memperngaruhi seseorang untuk menabung, semakin
tinggi tingkat suku bunga simpanan maka semakin banyak ketertarikan masyarakat
untuk menabung (saving).
Hubungan Antara Konsumsi (C) dan Tabungan (S)
Sebagian besar orang yang memiliki pendapatan akan menggunakan pendapatanya untuk keperluan konsumsi (C) dan untuk ditabung (S). Karena pendapatan (Y) yang diterima rumah tangga sebagian dikonsumsi dan sebagian lagi ditabung, maka:
Y = C+ S
Sehingga setiap pertambahan Y selain untuk menambah konsumsi (C) juga untuk menambah tabungan (S). Rumus tersebut di atas dapat dikembangkan menjadi:
C = Y - S atau S = Y – C
Engel
seorang ahli ekonomi Jerman mengatakan bahwa "semakin kecil pendapatan
seseorang maka semakin besar bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi,
sebaliknya semakin besar pendapatan seseorang akan semakin kecil bagian
pendapatan yang digunakan untuk konsumsi". Untuk lebih jelasnya perhatikan
tabel berikut ini:
Keterangan:
MPC
(Marginal Propencity to Consumme) adalah bertambahnya konsumsi karena bertambahnya
pendapatan. Di mana:
MPS
(Marginal Propencity to Save) adalah bertambahnya tabungan karena bertambahnya pendapatan.
Dimana:
Hubungan
antara MPC dan MPS adalah sebagai berikut:
Jadi bila
kita jumlahkan MPC dengan MPS maka akan menghasilkan nilai 1.
Sekian penjelasan kali ini, terima kasih dan semoga bermanfaat.
kagak bisa copy paste
BalasHapus