Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi

Pengertian Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi

Apa yang dimaksud dengan kelangkaan sumber daya ekonomi? Kelangkaan adalah suatu kondisi ketika kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan sumber daya pemenuh kebutuhan tersebut terbatas jumlahnya sehingga kebutuhan tersebut tidak terpenuhi.

Setelah sebelumnya saya jelaskan tentang Kebutuhan Manusia, kali ini saya akan coba jelaskan tentang “kelangkaan” yang sebenarnya adalah kelanjutan dari materi sebelumnya. Jika anda belum memahami materi sebelumnya, ada biaknya anda membaca terlebih dahulu artikel berikut: Kebutuhan Manusia (Pengertian, Jenis dan Pemuas Kebutuhan).

Dalam kehidupan mayoritas masyarakat, kebutuhan mungkin hanya sebatas pada kebutuhan konsumsi, pakaian dan perumahan. Kebutuhan itu dapat terpenuhi jika sumber daya untuk memenuhi kebutuhan lebih banyak dari jumlah kebutuhan yang ada di masyarakat. Lain lagi dengan masyarakat modern sekarang ini, kebutuhan mereka sangat beragam, mulai dari perawatan tubuh sampai ke kebutuhan lain yang lebih kompleks, sementara jika dilihat dari jumlah sumber daya untuk mencukupi kebutuhan tersebut makin terbatas.

Dengan fakta tentang kebutuhan manusia yang beraneka ragam atau tidak adanya kebutuhan manusia yang persis sama, maka dapat kita simpulkan bahwa kebutuhan cenderung bertambah, sedangkan barang dan jasa atau alat pemuas kebutuhan terbatas jumlahnya. Akibatnya terjadi ketidak seimbangan dan akan menjadi penyebab terjadinya kelangkaan (scarcity).

Lipsey menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai pemanfaatan sumber daya yang terbatas atau langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Atas dasar pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pusat atau inti permasalahan ekonomi adalah kelangkaan (scarcity). Kelangkaan ini dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan sumber daya pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas jumlahnya.

Kelangkaan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan itu terjadi akibat beberapa sebab:
a. Terbatasnya persediaan SDA (Sumber Daya Alam).
b. Keterbatasan manusia dalam mengolah alam.
c. Kebutuhan manusia yang terus meningkat tetapi tidak diiringi dengan kemampuan manusia untuk menghasilkan benda pemuas kebutuhan atau belum ditemukannya sumber-sumber baru.

Kelangkaan barang atau sumber daya dialami setiap orang, setiap bangsa dan oleh setiap negara. Meskipun situasi dan kondisinya berbeda-beda, pokok permasalahnya tetap sama yaitu tentang bagaimana manusia dapat memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dan beraneka ragam yang dihadapkan pada ketersediaan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Untuk mengatasi masalah kelangkaan tersebut, manusia melakukan segala upaya agar dapat memenuhi kebutuhannya. Upaya tersebut antara lain dengan memproduksi barang atau jasa guna menambah kualitas dan kuantitas sumber daya yang tersedia.

Sumber daya diperlukan untuk memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan manusia. Namun, sumber daya yang tersedia tidak cukup atau langka untuk memproduksi barang dan jasa. Langka bukan berarti sedikit, tetapi adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia dan sumber daya yang tersedia.

Dalam hal ini sumber daya ekonomi sendiri dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, antara lain yaitu: sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), sumber daya modal, dan sumber daya kewirausahaan (entrepreneurship).

Kelangkaan Sumber Daya

1. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam terdiri dari sumber daya alam renewable resources (dapat diperbarui) dan sumber daya alam non renewable resources (tidak dapat diperbarui). Sumber daya alam yang dapat diperbarui merupakan sumber daya alam yang dilengkapi dengan kemampuan untuk mempertahankan maupun mengganti diri (reproduksi) melalui proses alami atau dengan campur tangan manusia dan pengolahan yang tepat. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah tanaman, hewan, air dan udara. Adapun sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya yang tidak memiliki kemampuan dalam mempertahankan maupun mengganti diri (reproduksi) baik tanpa atau dengan campur tangan manusia. Sebagian besar dari sumber daya ini sedang dieksploitasi melampaui kemampuan pemulihan alaminya, walaupun ada yang dapat digunakan berkali-kali seperti mineral, minyak bumi, dan kayu, tetapi sumber daya alam tersebut jika terus menerus dieksploitasi lama kelamaan akan terus berkurang dan akhirnya habis, sedangkan kebutuhan manusia akan sumber daya tersebut tetap tidak terbatas.

Sebagai contoh eksploitasi sumber daya alam menurut Lucky Sondakh adalah usaha pertambangan PT Freeport di Timika, Irian Jaya yang dapat menghasilkan emas sekitar 45.000 kg per tahun, dan PT New Mount di Sulawesi Utara yang menghasilkan emas sekitar 10.000 kg per tahun. Jika dibiarkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ini akan habis dan lama-kelamaan akan menjadi langka. Perlu diingat bahwa langka tidak berarti berjumlah sedikit, tetapi ada ketidak seimbangan antara sumber daya yang ada atau tersedia dengan kebutuhan manusia.

2. Sumber Daya Manusia

Pada kegiatan ekonomi, sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang sangat penting karena manusia merupakan subjek yang memiliki keahlian, keterampilan, dan pengetahuan dalam melaksanakan kegiatan ekonomi. Dalam kegiatan ekonomi, sumber daya manusia bisa dikatakan sebagai tenaga kerja. Yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah setiap orang individu atau kelompok bersedia dan sanggup untuk melakukan pekerjaan (bekerja). Tenaga kerja mencakup mereka yang bekerja atas dasar upah atau gaji maupun mereka yang bekerja dalam rangka kepentingan pribadi.

Jika dilihat dari tingkat keahlian dan pendidikannya, menurut Sadono Sukirno tenaga kerja dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu:
  • Tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah yang tidak memiliki keahlian dalam sesuatu bidang pekerjaan, seperti kuli angkut, pembantu, dan pesuruh.
  • Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pendidikan atau pengalaman kerja, seperti Tukang kayu, montir mobil.
  • Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang tinggi dan ahli dalam bidang-bidang tertentu, seperti akuntan, dokter, ahli ekonomi dan insinyur.

Di era globalisasi, tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting. Suatu perusahaan akan sukses di pasar bebas, apabila perusahaan tersebut memiliki daya saing yang tinggi. Daya saing yang tinggi ini akan ditentukan oleh efisiensi perusahaan yang tinggi. Selanjutnya, efisiensi yang tinggi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (tenaga kerja) yang terampil dan profesional.

Di Indonesia sendiri yang memilliki jumlah penduduk 222 juta jiwa (data Badan Pusat Statistik, 2005), masih belum memiliki sumber daya manusia berkualitas yang mencukupi kebutuhan lapangan kerja. Dapat dikatakan keberadaan tenaga kerja ahli dan profesional masih langka di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari banyaknya tenaga ahli asing yang bekerja di Indonesia. Banyak kebutuhan akan tenaga kerja yang tidak dapat terpenuhi akibat tenaga kerja tidak sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan. Hal ini menunjukkan adanya kelangkaan sumber daya manusia (tenaga kerja).

Berbeda dengan Indonesia, di negara-negara maju dan Timur Tengah terjadi keterbatasan tenaga kerja ditingkat tenaga kerja kasar dan tenaga kerja terampil. Untuk mengatasi dan memenuhi kebutuhan tersebut, mereka memperkerjakan tenaga kerja dari kawasan Asia seperti  Filipina, Indonesia, Thailand, dan Vietnam yang memiliki kelebihan pada tenaga kerja kasar atau terampil. Hal ini menunjukkan bahwa keterbatasan tenaga kerja dapat terjadi pada semua tingkatan tenaga kerja, tidak bergantung pada tempat tertentu.

3. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal tidak terbatas pada uang, tetapi dapat pula berupa barang seperti mesin, peralatan, dan bangunan. Definisi modal secara luas adalah segala sesuatu yang telah diproduksi yang dapat digunakan untuk memproduksi barang atau jasa lainnya. Barang modal terdiri atas barang yang sangat berguna dan menunjang dalam proses produksi. Seperti telah dikemukakan, barang modal terdiri atas peralatan, mesin-mesin, instalasi pabrik, gedung, meja, jalan, bangku, dan alat-alat pengangkut. Semuanya telah dibuat oleh manusia dan digunakan dalam proses produksi.

Seperti sumber daya lainnya, sumber daya modal juga termasuk langka. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat dilihat banyak perusahaan yang gulung tikar akibat kekurangan modal. Di negara-negara tertentu, kemajuan ekonominya lambat karena kekurangan barang modal. Banyak proyek pembangunan yang tertunda juga karena keterbatasan modal.

4. Sumber Daya Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Menurut Soeparman Soemahamidjaja, istilah entrepreneurship diperkenalkan oleh Richard Cantillon dalam ‘Essai sur la nature du commerce’ (1755), enterpreneurship adalah sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah dan menetapkan harga pembelian untuk dijual secara grosir maupun secara eceran, namun dengan harga yang tidak pasti atau berubah-ubah. Karakteristik dari seorang entrepreneurship adalah “memikul beban ketidak pastian”.

Dalam kaitannya dengan manajemen, entrepreneur diartikan sebagai orang yang memiliki dan menggunakan sumber daya keuangan, bahan produksi, dan tenaga kerja untuk menghasilkan produk baru atau pengembangan organisasi usaha. Dengan demikian, seorang entrepreneur mempunyai kemampuan untuk menciptakan produk baru dan berbeda dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang maupun jasa. Orang-orang yang memiliki kualitas sebagai entrepreneurship ini jumlahnya sangat terbatas atau langka.

Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kelangkaan?

Sudah disinggung pada pembahasan di atas bahwa kelangkaan terjadi karena kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan pemuas kebutuhan tersebut terbatas. Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kelangkaan, antara lain yaitu: Terbatasnya persediaan SDA (Sumber Daya Alam), bencana alam, keterbatasan kemampuan manusia dalam mengolah kekayaan alam, pertumbuhan panduduk, dan kebutuhan manusia yang terus meningkat akan tetapi tidak diiringi dengan kemampuan untuk menghasilkan benda pemuas kebutuhan, serta belum ditemukannya sumber-sumber baru yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.


Bagaimana cara mengatasi kelangkaan?

Setelah kita mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebeb kelangkaan, maka cara untuk mengatasi kelangkaan adalah dengan mengatasi faktor-faktor penyebab kelangkaan tersebut. Pertama, karena persediaan sumber daya alam sangat terbatas maka manusia dituntut untuk memanfaatkan suber daya alam yang ada secara maksimal dan berkelanjutan sehingga sember daya alam tersebut akan tersedia dalam waktu yang lama. Kedua, faktor bencana alam tidak bisa diprediksi oleh karena itu manusia harus mempersiapkan segala hal apabila bencana alam itu terjadi, seperti tidak merusak alam, mengumpulkan persediaan kebutuhan jika bencana alam terjadi dan sebagainya.

Lalu selanjutnya ketiga, karena kemampuan manusia dalam mengelola kekayaan alam sangat terbatas maka dari itu manusia harus meningkatkan kemampuan mereka dalam hal ini seperti belajar, membuat alat yang dapat membantu mereka dan sebagainya. Keempat, pertumbuhan penduduk yang terkendali akan meningkatkan kebutuhan sehingga mengikuti program pengendalian pertumbuhan penduduk seperti KB (Keluarga Berencana) adalah hal yang tepat.

Kelima, kita tahu bahwa kebutuhan manusia pasti akan selalu ada sedangkan kemampuan untuk memproduksi benda pemuas kebutuhan tersebut sangat terbatas, maka untuk mengatasi ini manusia dituntut juga untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat membut atau memproduksi benda-benda pemuas kebutuhan tersebut. Terakhir, banyak sekali sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia belum ditemukan, oleh karena itu manusia harus mengeksplor sumber-sumber baru yang bisa dimanfaatkan, terutama sumber daya yang berkelanjutan sehingga kebutuhan manusia dapat terpenuhi dalam jangka waktu yang panjang.


Berikan contoh bagaimanan kelangkaan terjadi?

Kita sekarang dihadapkan pada situasi pandemi. Saat pendemi seperti ini banyak orang yang jatuh sakit dan terkena virus. Kalian mungkin melihatnya diberbagai macam media, berapa banyak orang yang harus masuk rumah sakit ataupun isolasi mandiri dirumahnya. Salah satu kebutuhan orang yang sedang dirawat dirumah sakit ataupun dirumah pribadi adalah tabung oksigen. Oleh karena banyaknya orang yang dirawat maka permintaan terhadap tabung oksigen ini menjadi sangat tinggi dan banyak sekali orang yang membutuhkan. Namun sayangnya jumlah tabung oksigen ini sangat terbatas, entah itu karena kemampuan produksi ataupun keterlambatan distribusi, sehingga tabung oksigen ini menjadi sangat langka. Situasi seperti ini adalah contoh bagaimana kelangkaan terjadi dimasyarakat.


Pilihan

Bagaimanakah cara kita memenuhi kebutuhan kita sedangkan sumber daya sifatnya langka? Barang dan jasa dihasilkan dari perpaduan sumber daya yang langka oleh karena itu barang dan jasa pun manjadi langka. Barang dan jasa dikatakan langka ketika jumlah barang atau jasa yang dibutuhkan melebihi jumlah barang atau jasa yang tersedia. Semua kebutuhan manusia yang tidak terbatas tidak mungkin dapat dipenuhi seluruhnya. Seorang yang mempunyai kebutuhan akan rumah mewah, mobil mewah serta kebutuhan lain, tidak semua kebutuhan tersebut dapat terpenuhi.

Atas dasar pertimbangan bahwa tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi seutuhnya, maka seseorang harus selalu membuat pilihan (choice). Dalam membuat pilihan (choice) terhadap barang tertentu kita akan selalu kehilangan kesempatan untuk mendapatkan barang yang lain. Misalnya seorang siswa yang membuat pilihan pada sebuah motor baru, maka siswa tersebut akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh  tas baru, sepatu baru, baju baru, komputer baru, maupun kebutuhan yang lainnya. Hal ini disebut sebagai opportunity cost yaitu biaya yang dikorbankan dalam menggunakan sumber daya untuk tujuan tertentu yang diukur dengan manfaat yang hilang karena tidak memanfaatkan sumber daya untuk tujuan lain.

Untuk lebih memahami tentang opportunity cost, silahkan kunjungi artikel beriktu ini: Biaya Peluang Opportunity Cost

Masalah kelangkaan sebenarnya bukan merupakan hal yang baru. Hal tersebut sangat beralasan karena kelangkaan merupakan masalah mendasar bagi setiap manusia. Dengan adanya kenyataan bahwa sumber daya yang tersedia terbatas atau langka memaksa kita tunduk pada hukum kelangkaan (The Law of Scarcity) yaitu untuk memenuhi kebutuhan tertentu, orang harus mengorbankan sesuatu terlebih dahulu. Sehingga kita tidak bisa memperoleh suatu barang atau jasa dengan mudah dan menggunakannya, tetapi kita harus memperolehnya dengan pengorbanan sesuatu. Artinya, barang-barang yang langka diperlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, untuk memanfaatkan sumber daya yang ada harus dipertimbangkan pemakaiannya melalui kombinasi dengan sumber daya lain, yang kemudian dipilih kombinasi yang paling menguntungkan atau yang dapat memaksimalkan kepuasan atas kebutuhan.

Dalam menentukan alternatif pilihan sering timbul kesulitan, yaitu untuk menentukan kombinasi yang tepat sehingga dapat memuaskan kebutuhan. Pemilihan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehingga tercapai kepuasan secara maksimal, yaitu keadaan yang dirasakan oleh seseorang ketika telah terpenuhinya kebutuhannya sehingga tercapai tingkat kepuasan tertinggi dari alternatif pilihan yang diambil.

Jika Anda mendapatkan manfaat dari konten kami dan Anda pikir teman Anda juga akan merasakan hal yang sama, silahkan share konten kami melalui sosial media Anda. Anda mungkin tidak akan menyangka bahwa kebaikan kecil yang Anda lakukan saat ini akan berdampak besar bagi orang lain dimasa depan. Terima kasih :)

Posting Komentar untuk "Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi"