Strategi Komunikasi yang Efektif
Strategi Komunikasi Efektif
Strategi Komunikasi yang Efektif - Komunikasi yang Efaktif adalah komunikasi yang terjadi apabila ada aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan, dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut (komunikator dan komunikan).
Komunikasi yang efektif
tidak akan tercipta tanpa adanya sebuah strategi komunikasi. Lebih
jauh, setidaknya terdapat lima aspek yang harus dipahami dalam membangun
komunikasi yang efektif, antara lain yaitu :
1) Kejelasan (clarity),
yaitu bahasa atau informasi yang akan disampaikan harus jelas. Kejelasan
informasi yang disampaikan akan memudahkan komunikan mencerna apa maksud dari
informasi yang disampaikan.
2) Ketepatan (accuracy),
yaitu bahasa dan informasi yang disampaikan harus betul-betul akurat/tepat.
Ketepatan juga penting untuk mencegah terjadinya disinformasi.
3) Konteks (contex), yaitu
bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan serta
lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Terkadang bahasa dan informasi yang
disampaikan ke satu orang akan berbeda penyerapannya dengan orang lain, maka
kejelasan konteks sangat ditekankan disini.
4) Alur (flow), dalam
hal ini keruntutan alur bahasa dan informasi akan sangat berarti dalam menjalin
komunikasi yang efektif dan efisien.
5) Budaya (culture), disini
aspek budaya tidak hanya menyangkut tentang bahasa dan informasi saja,
melainkan juga tata krama atau etika.
Strategi Komunikasi yang Efektif
Komunikasi yang efektif
tidak akan tercipta tanpa adanya sebuah strategi komunikasi. Dalam hal ini
terdapat beberapa strategi yang perlu diperhatikan dalam menciptakan suatu
komunikasi yang efektif, antara lain yaitu :
1) Ketahui tujuan. Sebelum
memulai sebuah komunikasi, maka ketahui terlebih dahulu apa tujuan dari
komunikasi tersebut. Dalam hal ini, tujuan berkomunikasi akan sangat menentukan
bagaiman nantinya dalam cara menyampaikan informasi.
2) Ketahui lawan/mitra bicara
(audience). Dengan mengetahui mitra bicara, maka kita dapat memilih
kata-kata yang cocok untuk digunakan dalam menyampaikan informasi atau buah
pikiran kita. Pastinya bahasa yang digunakan harus sesuai dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh audience.
3) Perhatikan konteks. Pada
saat kita melakukan komunikasi keadaan atau lingkungan akan sangat berperan
dalam memperjelas informasi yang disampaikan, maka perhatikanlah konteksnya.
4) Pelajari kultur. Kultur,
budaya, habit atau kebiasaan orang ataupun masyarakat secara luas juga perlu
diperhatikan ketika berkomunikasi.
5) Pahami bahasa. Memahami
bahasa orang yang menjadi mitra komunikasi akan membuat mitra komunikasi kita
merasa mendapat penghargaan dari kita sebagai lawan bicara.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi yang Efektif
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran dan hambatan dalam berkomunikasi, antara lain yaitu:
1) Faktor Pengetahuan
Ketika seseorang memiliki pengetahuan yang luas maka akan semakin banyak perbendaharaan kata yang ia miliki dan dapat ia gunakan untuk memberikan dorongan agar dapat berbicara lebih lancar.
2) Faktor Pengalaman
Semakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang, maka semakin ia akan terbiasa dalam menghadapi sesuatu. Seseorang yang sering menghadapi massa dan sering berbicara di depan umum, maka ia akan semakin lancar berbicara dalam keadaan apapun dan dengan siapapun.
3) Faktor Intelegensi
Seseorang dengan intelegensi yang tinggi biasanya akan berbicara dengan lancar, sebeliknya orang yang intelegensinya rendah biasanya kurang lancer dalam berbicara, hal ini karena ia kurang mempunyai perbendaharaan kata dan bahasa yang baik. Cara berbicaranya terkadang terputus-putus, bahkan diantara kata yang satu dengan kata lainnya tidak atau kurang ada relevansi.
4) Faktor Kepribadian
Biasanya orang yang memiliki sifat pemalu dan kurang pergaulan biasanya akan kurang lancar dalam berbicara.
5) Faktor Biologis
Dalam hal ini, kelumpuhan
organ berbicara bisa mengakibatkan kelainan, seperti misalnya:
a) Berbicara tidak jelas (sluring),
yang disebakan karena bibir sumbing, rahang, dan lidah tidak aktif.
b) Sulit mengatakan kata desis
(lipsing) karena adanya kelainan pada rahang, bibir, ataupun gigi.
c) Berbicara ragu-ragu, gagap
yang disebabkan tidak biasa berbicara dengan orang banyak, sifat pemalu.
Berbicara mengenai komunikasi, sebuah riset menunjukkan bahwa dalam komunikasi verbal, khususnya pada saat presentasi, keberhasilan dalam meyampaikan informasi 55% ditentukan oleh bahasa tubuh (body language), isyarat, postur, dan kontak mata, sementara 38% ditentukan oleh nada suara dan hanya sebesar 7% saja yang ditentukan oleh kata-kata (Mechribian dan Ferris seperti dikutip oleh Endang Lestari dan MA. Mailiki). Sementara itu, riset lain juga menunjukkan hal menarik dimana komunikasi ternyata akan lebih efektif jika disampaikan secara bersamaan antara bahasa lisan dan bahasa tulisan.
Lebih jauh jika berbicara mengenai komunikasi non verbal, agar komunikasi non verbal bisa dibangun dengan efektif, maka beberapa hal ini perlu menjadi pertimbangan, antara lain yaitu :
1)
Cara Berpakaian
Cara berpakian seseorang bisa mengkomunikasikan siapa dan apa status orang tersebut, baik itu dalam pekerjaan sehari-hari ataupun dalam waktu tertentu (rapat, pesta, kunjungan resmi atau tidak resmi, dan sebagainya).
2)
Waktu
Pada saat berkomunikasi waktu merupakan sebuah hal yang sangat penting maka dari itu hendaknya dimemanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
3)
Tempat
Pemilihan tempat yang baik
juga harus diperhitungkan agar tujuan komunikasi dapat dicapai, jangan sampai
kita melakukan komunikasi ditempat yang tidak semestinya atau kurang mendukung.
Sementara itu, komunikasi
didunia kerja yang sering dilakukan ialah komunikasi internal antara atasan dan
bawahan, ataupun dengan rekan kerja. Komunikasi ke atas ialah komunikasi yang
dilakukan dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi
(penyelia) dan biasanya berbentuk sebuah pertanyaan, feedback, saran
ataupun usulan. Komunikasi ke atas sangat penting, terutama untuk:
1) Memberi informasi berharga
untuk bahan pembuatan keputusan.
2) Membantu pegawai mengatasi
masalah pekerjaan mereka.
3) Memberitahu penyelia kapan
bawahan siap untuk menerima informasi.
4) Menumbuhkan apresiasi dan
loyalitas pada organisasi dengan memberi kesempatan kepada para pegawai untuk
mengajukan pertanyaan dan menyumbang sebuah gagasan.
5) Mendorong keluh kesah
muncul ke permukaan sehingga penyelia tahu apa yang selama ini menganggu
mereka.
6) Mengizinkan penyelia untuk dapat
menentukan apakah bawahannya memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi.
Selain itu ada juga yang
dinamakan dengan komunikasi kebawah, komunikasi kebawah ialah informasi yang
mengalir dari jabatan berotoritas tinggi ke otoritas lebih rendah. Informasi
dari atasan ke bawahan dalam hal ini biasanya berupa :
1) Informasi tentang dasar
pemikiran untuk melakukan pekerjaan.
2) Informasi tentang bagaimana
melakukan pekerjaan.
3) Informasi tentang kebijakan
dan praktik organisasi.
4) Informasi untuk
mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission).
5) Informasi tentang kinerja
pegawai.
Strategi Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi bisnis akan melibatkan
pertukaran informasi secara terus-menerus, dalam arti bahwa ini merupakan
sebuah proses yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis yang diperluas, maka
lebih besar tekanan yang diterima bisnis tersebut untuk menemukan cara untuk
berkomunikasi yang lebih efektif bersama para pekerja dan dengan masyarakat
luar secara umum. Bisa dikatakan bahwa bisnis dan komunikasi berjalan dengan
beriringan.
Tanpa adanya komunikasi
bisnis yang efektif, seorang manajer tidak akan bisa melaksanakan fungsi-fungsi
dasar dari manajemen secara efisien. Bisa katakan bahwa komunikasi ini adalah
darah kehidupan bagi sebuah organisasi.
Dalam hal ini untuk menciptakan
komunikasi yang baik di dalam sebuah bisnis, maka hal-hal berikut harus selalu
diperhatikan, antara lain yaitu:
1) Setiap komunikasi dalam
bisnis, entah itu dalam bentuk tulisan ataupun lisan, harus selalu disusun
secara logis. Dengan kata lain ia harus mempunyai permulaan yang baik, pokok
(isi) yang baik, dan juga akhir yang efektif.
Katakanlah
dalam surat bisnis atau pidato bisnis, komunikasi harus diawali dengan cara yang
sedemikian rupa sehingga pendengar dapat tertarik dan memberikan perhatiannya
pada pesan tersebut.
Selain
itu, isi dari komunikasi harus dapat menyampaikan pesan inti komunikasi itu
sendiri. Komunikasi harus berakhir dengan cara yang sedemikian rupa sehingga
pendengar dapat mengetahui apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut serta
mereka dapat memperoleh pemahaman dari pesan yang disampaikan.
2) Komunikasi harus jelas dan
ringkas. Dalam hal ini, pemakaian kata-kata yang tidak jelas harus diminimalisir
atau dihindari. Pilihlah kata-kata yang sedemikian rupa sehingga dapat
mengatasi perbedaan budaya.
3) Cara berkomunikasi yang
benar harus digunakan. Dalam hal ini, cara yang memperhitungkan waktu acuan dan
kendala-kendala biaya. Saluran komunikasi yang tepat juga bergantung pada banyaknya
formalitas dan kecepatan umpan balik yang diperlukan.
4) Komunikasi harus sopan.
Perilaku yang sopan dan penuh perhatian merupakan inti dari komunikasi bisnis.
5) Komunikasi bisnis harus
mempengaruhi dan persuasif.
6) Menggunakan bahasa tubuh
yang positif. Contohnya selama pertemuan dan wawancara seringlah memberikan
senyuman yang menyenangkan, mempertahankan kontak mata, membuat semuanya merasa
senang, dan lain sebagainya.
7) Cobalah menggunakan lebih
banyak kata “Anda” daripada “Saya”. Hal ini akan membuat pendengar atau
penerima pesan merasa memiliki arti penting.
8) Fakta-fakta yang
diungkapkan tidak boleh menjadi parsial, fakta-fakta harus lengkap, baru, dan
tidak ketinggalan jaman. Penerima pesan mungkin akan kebingungan atau bisa mengambil
tindakan yang salah apabila fakta-fakta tidak lengkap.
9) Jadilah pendengar yang
aktif. Kualitas komunikasi akan bertambah baik apabila seseorang menjadi pendengar
yang baik. Dengarkanlah setiap kata yang diucapkan secara positif, berpikiran
terbuka dan penuh perhatian.
10) Umpan balik merupakan
komponen integral dari komunikasi. Tanpa adanya umpan balik, tidak mungkin
untuk mengetahui apakah penerima pesan memahami pesan yang disampaikan sesuai
dengan keinginan atau tidak.
11) Selain pokok-pokok yang
sudah disebutkan dari proses komunikasi ini, kita juga harus mau mengatasi segala
rintangan yang bisa mempengaruhi proses komunikasi.
Posting Komentar untuk "Strategi Komunikasi yang Efektif"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.