Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Unsur Dalam Komunikasi

 

6 Unsur Dalam Komunikasi

Kita terkadang mengalami sendiri atau melihat bagaimana sebuah proses komunikasi antara dua orang atau lebih tidak berjalan dengan baik karena satu istilah atau kata yang sama tetapi memiliki arti yang berbeda.

Tentu hal tersebut akan menghambat komunikasi, maka untuk itu diperlukan persepsi yang sama terhadap satu istilah atau kata tertentu diantara orang yang berkomunikasi.

 

Lebih jauh, hal yang pertama yang harus dilakukan ialah memahami bentuk dasar komunikasi. Hal ini karena seorang komunikator yang baik harus mempunyai beberapa alat komunikasi yang menunjang dalam menyampaikan suatu pesan. Seperti misalnya bagaimana cara menempatkan kata dalam suatu komunikasi sehingga mempunyai arti dan bisa menarik minat serta simpati dari pendengar dan dapat mengajak pendengar untuk ikut aktif dalam berkomunikasi.

Maka untuk itulah dalam proses komunikasi perlu diperhatikan unsur-unsur yang mutlak harus dipenuhi. Jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka kemungkinan komunikasi tidak akan terjadi. Unsur-unsur Komunikasi tersebut dalam hal ini meliputi 6 unsur, yang juga dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yaitu:

1)    Komunikator = who (communicator, source, sender)

2)    Pesan = says what (message)

3)    Komunikan = to whom (communicant, communicatee, reciever, recipient)

4)    Konteks = in what contexs

5)    Media = in which channel (channel, media)

6)    Efek (effect, impact, influence) 

 

6 Unsur Dalam Komunikasi

1.    Komunikator (Sender )

Komunikator merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan. Dalam hal ini, tanggung jawab seorang komunikator yaitu:

a)    Mengirim pesan dengan jelas

b)    Memilih channel/media/saluran yang cocok untuk mengirim pesan tersebut

c)    Meminta kejelasan bahwa pesan sudah diterima dengan baik.

Hal yang harus diperhatikan oleh seorang komunikator dalam menyampaikan pesan/informasi/berita ialah harus memperhatikan dengan siapa ia berkomunikasi, apa saja yang akan dia sampaikan, serta bagaimana cara menyampaikannya.

 

2.    Pesan ( Messege )

Dalam hal ini, pesan bisa diartikan sebagai sesuatu berupa gagasan, informasi, pendapat, atau instruksi yang disampaikan oleh komunikator kepada orang lain, dari satu lembaga ke lembaga lainnya, ataupun dari satu orang ke lembaga lain.

 

3.    Komunikan ( Receiver )

Komunikan (penerima) ialah partner dari komunikator dalam bentuk komunikasi atau bisa dibilang juga sebagai lawan bicara dari komunikator. Tanggung jawab penerima pesan antara lain yaitu:

a)    Berkonsentrasi pada pesan sehingga dapat mengerti dengan baik dan benar tentang apa pesan yang diterima.

b)    Memberikan umpan balik (feedback) pada pengirim pesan (komunikator) untuk memastikan pembicara/pengirim (komunikator) bahwa pesan telah diterima dan dimengerti.

 

4.    Konteks

Berbicara mengenai konteks komunikasi, konteks komunikasi banyak dipengaruhi oleh faktor psikologis dan fisikal. Banyak konteks komunikasi yang sengaja dibuat agar memungkinkan terjadinya komunikasi bisnis. Dalam hal ini, variabel konteks sangat penting dalam kegiatan serta proses komunikasi bisnis, karena konteks sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah komunikasi.

 

5.    Saluran / Media ( Channel )

Dalam konteks ini, media adalah saluran yang digunakan sebagai alat untuk mengirimkan suatu pesan. Media ini bisa berupa telepon, surat, e-mail, dan sebagainya.

 

6.    Efek / Respon / Tanggapan

Efek / respon / tanggapan disini digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses komunikasi. Variabel efek tidak selalu langsung terjadi atau dengan kata lain bisa dilihat langsung hasilnya, akan tetapi terkadang tertunda dan memerlukan waktu yang sulit dibatasi. Oleh karenanya, kita tidak usah terburu-buru untuk mengevaluasi suatu komunikasi yang dilakukan berhasil atau belum berhasil.

 

Lebin jauh dalam praktek komunikasi, channel/media tidak selalu dibutuhkan oleh komunikator. Dalam arti bahwa komunikasi bisa dilakukan secara langsung tanpa adanya medium, dimana isi pesan komunikator bisa sampai pada komunikan tanpa melalui media, serta feedback dari komunikan juga tidak melalui media. Proses komunikasi seperti ini disebut dengan komunikasi langsung atau face to face/direct communication.

Setidaknya ada beberapa ciri komunikasi face to face menurut Liliweri sebagaimana yang dikutip Endang Lestari dan MA Maliki, antara lain yaitu:

a)    Konteks komunikasinya tatap muka

b)    Arus pesan cenderung dua arah

c)    Tingkat umpan balik yang terjadi sangat tinggi

d)    Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat

e)    Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas terutama selective exposure sangat tinggi

f)     Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap.

 

Akan tetapi, di era sekarang ini media komunikasi menjadi unsur yang sangat penting dalam menunjang kecepatan dan keakuratan penyampaian informasi, dan mestinya dimanfaatkan secara optimal.

Ada berbagai macam pilihan saluran komunikasi yang bisa dilakukan seperti misalnya melalui e-mail, aplikasi pengirim pesan, surat, laporan, telegram, sms, telepon, intercome, paging, voice mail, teleconference, konfrensi, orasi, faximile, dan sebagainya.

Pemilihan media yang tepat dalam proses komunikasi akan menjadikan komunikasi lebih efektif. Maka dalam memilih media komunikasi hendaknya dipertimbangkan hal-hal seperti misalnya: kemampuan komunikan menangkap informasi, kecepatan informasi sampai pada komunikan, kemudahan, biaya, kecepatan mendapatkan feedback, dan sebagainya.

 

Posting Komentar untuk "6 Unsur Dalam Komunikasi"