Jenis-Jenis Pasar dan Contohnya
Jenis-Jenis Pasar dan Contohnya
Secara
umum Pasar adalah suatu mekanisme yang menjadi tempat pertemuan antara penjual
(produsen) dan pembeli (konsumen), sehingga terjadi interaksi dan membentuk
suatu kesepakatan ekonomi. Jika dilihat dari sudut pandang produsen, pasar
adalah tempat produsen untuk menawarkan produk berupa barang atau jasa.
Sedangkan menurut sudut pandang konsumen, pasar adalah tempat mendapatkan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Secara
umum atau secara garis besar pasar dibagi menjadi dua jenis kelompok besar,
yaitu pasar barang (output) dan pasar sumber daya (input), yang didalamnya
terdapat jenis-jenis pasar lainnya. Berikut jenis-jenis pasar dan contohnya:
A. Pasar Barang (Output)
Pasar
barang selalu berkaitan dengan mekanisme struktur pasar, jika dilihat dari
strukturnya bentuk pasar dibagi menjadi beberapa, yakni pasar persaingan
sempurna, pasar oligopoli, pasar monopoli dan pasar monopolistik. Berikut
bentuk-bentuk pasar dilihat menurut strukturnya.
1. Pasar
Persaingan Sempurna (Perfect Competition
Market)
Menurut
ahli ekonomi, pasar persaingan sempurna merupakan bentuk struktur pasar yang
paling ideal karena struktur pasar ini dianggap sebagai struktur yang akan
menjamin terciptanya kegiatan produksi yang optimal.
a. Ciri
Pasar Persaingan Sempurna
Dalam
perjalanannya pasar persaingan sempurna sering disebut sebagai pasar
kompetitif, ciri-ciri pokok pasar persaingan sempurna meliputi:
1)
Penjual
dan Pembeli Sangat Banyak
2)
Produk
bersifat homogen (serba sama)
3)
Produsen
dan konsumen bebas keluar masuk pasar
4)
Konsumen
mengetahui kondisi pasar
5)
Faktor
produksi bergerak bebas karena banyaknya jumlah produsen
6)
Harga
pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran
2. Pasar
Oligopoli
Pasar
oligopoli adalah pasar yang bentuk struktur pasarnya hanya terdiri dari
beberapa produsen atau perusahaan saja dan biasanya menjual produk yang identik
satu sama lain. Pasar oligopoli sering disebut juga sebagai persaingan diantara
beberapa penjual (competition among the
few).
a. Ciri
Pasar Oligopoli
1)
Hanya
terdapat beberapa atau sedikit perusahaan di pasar. Misalnya pasar
telekomunikasi di Indonesia yang hanya diisi oleh beberapa perusahaan saja
contohnya telkomsel, indosat, XL dan sebagainya.
2)
Adanya
ketegaran harga. Misalnya perusahaan satu menurunkan harga produknya maka
perusahaan lain juga akan melakukan tindakan yang sama, hal ini dikarnakan
karena perusahaan khawatir jika pelanggannya akan berpindah ke perusahaan lain.
Begitu juga jika perusahaan satu menaikan harga produknya, hal ini mungkin
tidak akan diikuti oleh perusahaan lain dengan harapan mendapatkan pelanggan
baru dari pesaingnya.
3)
Adanya
kartel, dalam pasar oligopoli dimungkinkan akan terjadinya kartel, yaitu
penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu sehingga membentuk
monopoli.
3. Pasar
Monopoli
Pasar
monopoli adalah salah satu bentuk struktur pasar dimana didalam pasar hanya
terdapat satu produsen atau perusahaan saja. Karena hanya terdapat satu
produsen saja sehingga produsen bebas menentukan harga dan jumlah barang di
pasar. Di Indonesia sendiri banyak ditemui pelakunya, misalnya PT. PLN yang
menguasai energi listrik di Indonesia, PT KAI yang bergerak di jasa kereta api,
PDAM dan sebagainya.
4. Pasar
Persaingan Monopolistik (Monopolistic
Competition)
Pasar
persaingan monopolistik (monopolistic
competition) adalah bentuk struktur pasar dimana didalamnya terdapat banyak
produsan atau perusahaan yang menjual produk yang sama tetapi dengan berbagai
variasi (differentiated product).
Misalnya jika Anda pergi ke suatu super market katakanlah ingin membeli mie
instan maka pada saat Anda mengunjungi bagian mie instan Anda akan menemukan
berbagai merk mie instan dengan rasa dan harga yang berbeda tetapi jenisnya
sama-sama mie instan.
a. Ciri-ciri
Pasar Persaingan Monopolistik
1)
Terdapat
banyak penjual
Sama seperti pasar persaingan
sempurna, pasar persaingan monopolistik juga memiliki penjual yang banyak hanya
saja jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna.
2)
Terdapat
diferensiasi produk
Dalam pasar persaingan sempurna
produk yang dijual memiliki perbedaan tetapi masih dalam satu jenis, misalnya
pada contoh mie instan diatas.
3)
Bebas
keluar masuk pasar
Perusahaan dapat dengan mudah
keluar atau memasuki pasar monopolistik tergantung perusahaan tersebut.
Pertimbangan perusahaan untuk memasuki pasar persaingan monopolistik biasanya
ditentukan oleh banyak atau sedikitnya persaingan dalam pasar, semakin sedikit
persaingan maka perusahaan akan semakin berniat untuk memasuki pasar begitupun
sebaliknya.
5. Pasar
Monopsoni
Pasar
monopsoni merupakan salah satu bentuk pasar yang dikuasai oleh satu orang atau
satu lembaga (organisasi) sebagai pembeli barang atau jasa. Jika pada pasar
monopoli hanya ada satu penjual, pada pasar monopsoni hanya ada satu pembeli
dengan banyak penjual. Contohnya petani kentang yang hanya menjual kentangnya
ke perusahaan pembuat keripik kentang. Atau peternak ayam yang menjual semua
ayamnya hanya kepada satu perusahaan pembuat fried chicken.
6. Pasar
Duopsoni
Pasar
duopsoni adalah salah satu bentuk pasar yang hanya dikuasai oleh dua orang atau
perusahaan sebagai pembeli barang dan jasa dengan sejumlah penjual. Contohnya
PT. Indosat dan PT. Telkom yang membeli semua infrastruktur telekomunikasi SLI
yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan Indonesia.
7. Pasar
Oligopsoni
Pasar
oliopsoni merupakan salah satu bentuk pasar yang hanya dikuasai oleh lebih dari
dua orang atau lembaga perusahaan yang bertindak sebagai pembeli dengan
sejumlah penjual. Setiap pembeli dalam pasar oligopsoni memiliki peran yang
cukup besar dalam mempengaruhi harga barang yang dibelinya. Struktur pasar ini
merupakan kebalikan dari struktur pasar oligopoli, pasar oligopsoni merupakan
suatu bentuk pemusatan pembeli.
B. Pasar Sumber Daya (Input)
Sumber
daya atau faktor produksi merupakan unsur-unsur yang diperlukan dalam proses
produksi, dengan adanya faktor produksi barang maupun jasa dapat dihasilkan
dengan begitu kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi. Permintaan akan sumber daya
atau faktor produksi biasanya hadir dari pihak produsen atau perusahaan sebagai
modal untuk memproduksi barang atau jasa. Faktor produksi dalam pasar input terdiri
atas pasar sumber daya alam, pasar sumber daya manusia (tenaga kerja), pasar
sumber daya modal, dan pasar sumber daya kewirausahaan.
1. Pasar
Sumber Daya Alam (Tanah)
Sumber
daya alam merupakan sumber daya yang meliputi seluruh sumber yang ada di alam, sumber
daya ini sangat diperlukan untuk memproduksi suatu barang. Sumber daya alam
bermanfaat sebagai lahan pertanian, peternakan, pabrik, perkantoran maupun
penyedia bahan baku.
Kebutuahan
akan tanah sebagai faktor produksi dapat diperoleh dari tanah negara dengan
melalui permohonan hak guna usaha atau jika itu tidak dimungkinkan dapat pula
membeli dan menyewa tanah hak milik atau hak guna pihak lain. Tanah hak milik
perorangan jika dibeli oleh perusahaan untuk usaha biasanya akan berubah
statusnya menjadi hak guna usaha.
2. Pasar
Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja)
Tenaga
kerja adalah orang yang sanggup melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang
dan jasa untuk kebutuhan hidupnya maupun masyarakat. Sumber daya manusia
(tenaga kerja) meliputi keterampilan, tenaga, serta daya pikir yang dibutuhkan
untuk memproduksi suatu barang atau jasa.
3. Pasar
Sumber Daya Modal
Modal
adalah semua barang (sarana) yang digunakan dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang atau jasa dalam bentuk lain. Modal bisa berupa bahan baku/bahan
mentah atau berupa barang jadi misalnya mesin dan sejumlah uang. Dalam dunia
usaha, sejumlah uang yang digunakan sebagai modal tidak selalu milik sendiri
melainkan dapat juga diperoleh dari hasil pinjaman.
4. Pasar
Sumber Daya Kewirausahaan
Untuk
menjamin ketersediaan barang dan jasa dalam bentuk, waktu, dan tempat yang
tepat sesuai dengan kebutuhan maka diperlukan peran pengusaha (entreprenuership). Pengusaha adalah
orang yang memiliki kemampuan mengelola dan mengintegrasikan semua
faktor-faktor produksi serta mengendalikan perusahaan dengan baik.
Pengusaha
dapat memikirkan, menentukan dan menanggung ide, keputusan, dan risiko selama
proses produksi dan pemasaran berlangsung. Dia akan mengawasi dan mengatur perusahaan agar dapat berjalan sesuai rencana.
Seorang pengusaha harus mempunyai pengetahuan yang luas, inovatif dan mempunyai
inisiatif untuk mempertahankan, memajukan serta memperluas perusahaannya. Pengusaha
akan memperoleh imbalan atas kontribusi dan prestasinya berupa pembagian
keuntungan perusahaan.
banyak juga jenis pasar...selama ini hanya tahu pasar konvensional aja ternyata pengertiannya lebih luas
BalasHapus