Penyebab Keputusan yang Buruk
Penyebab Keputusan yang Buruk
Selain upaya terbaik
seorang manajer, keputusan terkadang bisa saja menjadi buruk karena kondisi
yang tidak terduga. Namun untungnya, peristiwa tersebut tidak lazim. Kegagalan
sering kali bisa ditelusuri pada kombinasi kesalahan proses keputusan,
rasionalitas terbatas, maupun suboptimization.
Dalam hal ini Proses Keputusan
terdiri atas beberapa tahapan, antara lain yaitu:
1)
Mengidentifikasi masalah
2)
Menentukan tujuan dan
kriteria solusi
3)
Mengembangkan alternatif
yang sesuai.
4)
Menganalisis dan
membandingkan alternatif.
5)
Memilih alternatif
terbaik.
6)
Melaksanakan solusi.
7)
Memantau untuk melihat
bahwa hasil yang diinginkan telah dicapai.
Dalam banyak kasus yang
terjadi, manajer terkadang gagal menghargai betapa pentingnya tahapan proses pengambilan
keputusan. Mereka dapat melewatkan tahapan ataupun tidak mencurahkan upaya yang
memadai agar bisa menyelesaikan tahapan tersebut sebelum melompat ke tahapan
yang cepat atau bisa jadi kegagalan untuk mengenal konsekuensi dari keputusan
yang buruk.
Kekakuan manajer bisa
saja menjadi faktor penyebabnya. Hal tersebut kadang terjadi ketika manajer telah
mengalami masalah, yang pada umumnya cukup membawa mereka kembali menjadi tidak
sombong, manajer lain tampaknya tidak menyadari beberapa kesuksesan mungkin
lebih disebabkan karena keberuntungan daripada kemampuan istimewanya. Dan sebaliknya,
manajer lainnya menunjukkan ketidakmampuan dalam mengambil keputusan, dalam
artian mereka mengelak sepanjang waktu ketika keputusan seharusnya diajukan.
Dalam hal ini tentu saja,
tidak semua manajer jatuh ke dalam perangkap tersebut. Tampaknya akan aman
untuk berkata bahwa sebagian besar tidak mengalaminya. Meskipun begitu, tidak
berarti bahwa setiap keputusan selalu berhasil seperti yang diharapkan. Faktor
lainnya yang harus diperjuangkan oleh manajer yaitu rasional terbatas, atau
batasan terhadap pengambilan keputusan yang disebabkan oleh biayanya, kemampuan
manusia, teknologi, waktu, dan ketersediaan informasi. Karena keterbatasan
tersebut, manajer tidak bisa selalu berharap untuk mencapai keputusan optimal
dalam artian membeikan hasil terbaik. Akan tetapi sebaliknya, mereka sering
kali harus memakai cara yang tidak diinginkan untuk mencapai solusi yang memuaskan.
Penyebab lain keputusan
yang buruk ialah organisasi/perusahaan biasanya melakukan departementalisasi
keputusan. Tentu saja, terdapat banyak pembenaran untuk penggunaan departemen
dalam hal mengatasi masalah rentang kendali serta keterbatasan manusia. Walaupun
begitu, suboptimization bisa saja terjadi. Subiotimization ialah
hasil dari berbagai departemen yang mencoba untuk mencapai solusi optimal untuk
setiap departemen. Namun sayangnya, apa yang optimal untuk satu departemen bisa
jadi tidak optimal untuk organisasi secara keseluruhan. Jika anda mengenal
teori kendala, suboptimization dan optimum lokal merupakan sama secara
konseptual, dengan konsekuensi negatif yang sama.
Posting Komentar untuk "Penyebab Keputusan yang Buruk"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.