Faktor-Faktor Penentu Kapasitas Efektif
Faktor-Faktor Penentu Kapasitas Efektif
Ada banyak keputusan
mengenai desain system yang berdampak pada kapasitas. Hal seperti ini berlaku
untuk banyak keputusan operasi. Kali ini kita akan menguraikan secara singkat
beberapa faktor tersebut. Dalam hal ini faktor-faktor utama yang berkenaan
dengan penentu kapasitas efektif antara lain fasilitas, produk dan jasa, proses, pertimbangan manusia, faktor
operasi, faktor rantai pasokan, serta faktor eksternal.
1) Fasilitas
Desain fasilitas,
termasuk ukuran dan ketentuan ekspansi merupakan kunci. Faktor-faktor lokasi,
seperti jarak ke pasar, biaya transportasi, sumber energi, penawaran tenaga kerja,
dan ruang untuk ekspansi juga tidak kalah penting. Demikian pula tata letak
tempat kerja sering kali menentukan seberapa lancar pekerjaan bisa dilakukan
serta faktor-faktor lingkungan seperti penerangan, pemanasan, dan ventilasi
juga memerankan peran yang sangat penting dalam menentukan dan mengatasi
karakteristik desain yang tidak bagus.
2) Faktor Produk dan Jasa
Desain produk dan jasa
bisa mempunyai pengaruh kuat terhadap kapasitas. Seperti misalnya ketika
objeknya sama, kemampuan system untuk menghasilkan objek tersebut biasanya akan
jauh lebih besar dibandingkan ketika objek berbeda-beda. Dengan begitu,
restoran yang menbawarkan menu terbatas biasanya bisa menerepkan serta
menyajikan makanan lebih cepat dari restoran yang memiliki banyak menu.
Secara umum semakin
seragam output maka semakin besar peluang untuk standarisasi metode dan bahan
bakar yang mengarah pada kapasitas yang lebih besar. Bauran produk dan jasa
tertentu yang diserahkan harus juga dipertimbangkan ketika objek yang
berbeda-beda akan mempunyai tingkat output yang berbeda pula.
3) Faktor Proses
Kemampuan dari kuantitas
proses adalah faktor penentu kapasitas yang nyata. Faktor penentu yang tidak
terlalu menonjol ialah pengaruh mutu output. Contohnya, apabila mutu output
tidak memenuhi standar tingkat output maka akan diperlambat oleh kebutuhan
inspeksi serta aktivitas pengerjaan ulang. Produktivitas turut juga memengaruhi
kapasitas. Perbaikan proses yang meningkatkan mutu serta produktivitas bisa
mengakibatkan peningkatan kapasitas.
4) Faktor Kebijakan
Kebijakan manajemen bisa
memengaruhi kapasitas dengan menyediakan ataupun tidak menyediakan pilihan
kapasitas seperti lembur, giliran kerja kedua ataupun giliran kerja ketiga.
5) Faktor Manusia
Tugas yang merupakan
pekerjaan berbagai aktivitas yang dilakukan, serta keterampilan, pelatihan, dan
pengalaman yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan akan berdampak pada
output potensial dan aktual. Selain itu, motivasi karyawan mempunyai hubungan
sangat penting terhadap kapasitas seperti halnya kemangkiran dan juga
perputaran tenaga kerja.
6) Faktor Operasi
Masalah penjadwalan bisa
terjadi ketika organisasi mempunyai perbedaan kemampuan peralatan diantara
berbagai alternatif peralatan ataupun perbedaan persyaratan pekerjaan.
Keputusan penyediaan persediaan, persyaratan pembelian, penerimaan pembelian
bahan baku dan suku cadang, pengiriman yang terlambat, pemeriksaan mutu serta prosedur
pengendalian juga bisa berdampak pada kapasitas efektif.
Bahkan kekurangan
persediaan dari satu komponen objek yang dirakit (misalnya, mobil, motor, komputer,
lemari es) bisa mengakibatkan penghentian sementara operasi perakitan sampai
komponen yang dibutuhkan tersebut sudah tersedia. Hal ini bisa berdampak besar
terhadap kapasitas efektif. Dengan begitu, kapasitas yang tak memadai dalam
satu bidang bisa memengaruhi seluruh kapasitas.
7) Faktor Rantai Pasokan
Faktor rantai pasokan
harus selalu dipertimbangkan dalam perencanaan kapasitas jika terjadi perubahan
besar kapasitas. Pertanyaan-pertanyaan pentingnya mencakup: apakah dampak
perubahan terhadap pemasok, penyalur, transportasi, dan pergudangan? Apabila
kapasitas akan meningkat, akankah unsur rantai pasokan dapat menangani peningkatan
tersebut? Dan sebaliknya, apabila kapasitas akan menurun, apakah dampak
kerugian bisnis terhadap unsur rantai pasokan?
8) Faktor Eksternal
Standar produk, terutama
standar minimum mutu dan kinerja, bisa membatasi pilihan manajemen untuk
meningkatkan dan menggunakan kapasitas. Dengan begitu, standar polusi pada produk
dan juga peralatan sering kali mengurangi kapasitas efektif, seperti halnya
pekerjaan tulis-menulis yang dibutuhkan oleh badan peraturan pemerintah dengan
melibatkan karyawan dalam aktivitas non produktif. Dampak yang sama juga terjadi
ketika perjanjian kerja sama membatasi jumlah jam serta jenis pekerjaan yang
bisa dilakukan oleh para karyawan.
Dibawah ini ringkasan
dari faktor-faktor di atas. Selain itu perencanaan yang tidak memadai bisa
menjadi faktor penentu utama yang membatasi kapasitas efektif.
a)
Fasilitas
(1) Kompensasi
(2) Desain
(3) Tingkat pembelajran
(4) Lokasi
(5) Kemangkiran dan perputaran tenaga kerja
(6) Tata Letak
(7) Lingkungan
b)
Produk/Jasa
(1) Desain
(2) Bauran produk/jasa
c)
Proses
(1) Kemampuan Jumlah
(2) Kemampuan Mutu
d)
Faktor Manusia
(1) Desain Pekerjaan
(2) Jumlah pekerjaan
(3) Motivasi
(4) Pelatihan dan Pengalaman
e)
Kebijakan
f)
Operasi
(1) Penjadwalan
(2) Jaminan Mutu
(3) Kerusakan Peralatan
(4) Kebijakan Pemeliharaan
g)
Rantai Pasokan
h)
Faktor Eksternal
(1) Standar Produk
(2) Serikat pekerja
(3) Peraturan mengenai keselamatan
(4) Standar pengendalian polusi
Posting Komentar untuk "Faktor-Faktor Penentu Kapasitas Efektif"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.