Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sistem Kompensasi: Pengertian, Tujuan, dan Jenis Kompensasi

Sistem Kompensasi: Pengertian, Tujuan, dan Jenis Kompensasi

Pengertian Kompensasi

Berikut ini adalah beberapa pengertian kompensasi, antara lain yaitu:
1)      Merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan.
2)      Merupakan biaya utama atas keahlian atau pekerjaan dan kesetiaan dalam bisnis perusahaan.
3)      Merupakan pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian.

Apabila dikelola dengan baik, kompensasi bisa membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, menjaga serta memelihara karyawan dengan baik. Tanpa adanya kompensasi yang cukup, karyawan tidak akan merasa puas, mengurangi kinerja, serta mengarah pada tindakan-tindakan fisik dan juga psikologis, seperti misalnya meningkatnya ketidakhadiran ataupun turnover karyawan. Dan apabila terjadi kelebihan kompensasi (pembayaran), juga akan menyebabkan perusahaan dan individu yang bersangkutan berkurang daya kompetisinya dan akan menimbulkan kegelisahan, perasaan bersalah, serta suasana yang tidak nyaman dikalangan para karyawan.

Tujuan Manajemen Kompensasi

Secara umum, tujuan manajemen kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan serta menjamin terciptanya:
1)      Keadilan internal: yaitu mensyaratkan bahwa pembayaran dikaitkan dengan nilai relatif sebuah pekerjaan, sehingga pekerjaan yang sama akan dibayar dengan bayaran yang sama.
2)      Keadilan eksternal: yaitu berarti pembayaran terhadap pekerja bisa dibandingkan dengan perusahaan lain di pasar kerja.

Tujuan Manajemen Kompensasi Efektif:

1)      Mempertahankan karyawan yang ada
2)      Memperoleh SDM yang berkualitas
3)      Menjamin keadilan
4)      Mengendalikan biaya sistem kompensasi yang rasional akan membantu perusahaan untuk mendapatkan dan mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan. Tanpa adanya manajemen kompensasi yang efektif, bisa jadi mungkin pekerja akan dibayar dibawah ataupun diatas standar.
5)      Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan. Pembayaran hendaknya akan memperkuat perilaku yang diinginkan serta bertindak sebagai insentif untuk perbaikan perilaku di masa yang akan datang, rencana kompensasi efektif, menghargai kinerja, pengalaman, tanggung jawab, ketaatan, dan perilaku-perilaku lainnya.
6)      Mengikuti aturan hukum. Sistem gaji dan upah yang sehat harus mempertimbangkan faktor-faktor legal yang dikeluarkan oleh pemerintah serta menjamin pemenuhan kebutuhan karyawan.
7)      Meningkatkan efisiensi administrasi.
8)      Memfasilitasi. Pengertian sistem manajemen kompensasi hendaknya mudah untuk dipahami oleh spesialis SDM, manajer operasi, serta tentunya para karyawan sendiri.

Sistem Kompensasi: Pengertian, Tujuan, dan Jenis Kompensasi

Jenis Kompensasi

1.      Kompensasi Finansial
a.       Kompensasi langsung
1)      Pembayaran pokok (gaji, upah)
2)      Pembayaran insentif (komisi, bonus, bagian keuntungan, opsi saham)
3)      Pembayaran prestasi
4)      Pembayaran tertangguh (tabungan hari tua, saham kumulatif)

b.      Kompensasi tidak langsung
1)      Komisi di luar jam kerja (lembur, hari besar, cuti, sakit, cuti hamil)
2)      Proteksi (asuransi, pesangon, sekolah anak, pensiun)
3)      Hari tua, saham kumulatif
4)      Fasilitas (rumah, biaya pindah, kendaraan)

2.      Kompensasi Non Finansial
a.       Karena lingkungan kerja (dapat pujian, bersahabat, nyaman bertugas, menyenangkan, kondusif)
b.      Karena karir (aman pada jabatan, peluang promosi, pengakuan karya, temuan baru, prestasi istimewa

Komponen-Komponen Kompensasi

a.       Gaji
Gaji Adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima oleh seorang karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga serta pikiran dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Ataupun bisa juga diartikan sebagai bayaran tetap yang diterima oleh seseorang dari keanggotaannya dalam sebuah perusahaan.

b.      Upah
Upah adalah imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada seorang karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan, ataupun banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi upah tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya upah bisa berubah-ubah, tergantung pada output (keluaran) yang dihasilkan.

c.       Insentif
Insentif adalah imbalan langsung yang dibayarkan kepada seorang karyawan karena kinerjanya yang melebihi standar yang telah ditentukan. Dan merupakan kompensasi tetap berdasarkan kinerja (pay for performance plan).

d.      Fringe Benefit
Adalah kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap seluruh karyawan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Contohnya misalnya: tunjangan-tunjangan, fasilitas asuransi, uang pensiun, dan sebagainya.

Tahapan Utama dalam Pemberian Upah dan Gaji

Program pemberian upah dan gaji haruslah ditetapkan atas asas adil dan layak dan memperhatikan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang sedang berlaku. Prinsip adil dan layak ini harus mendapatkan perhatian dengan baiknya agar upah dan gaji yang akan diberikan dapat merangsang gairah serta kepuasan kerja karyawan.

a)      Asas Adil
Besarnya upah dan juga gaji yang dibayarkan kepada setiap karyawan harus selalu disesuaikan dengan jenis pekerjaan, tanggung jawab, prestasi kerja, risiko pekerjaan, jabatan pekerja, serta memenuhi peryaratan internal konsistensi. Oleh karena itu, ADIL disini bukan berarti setiap karyawan memperoleh upah dan gaji yang sama besarnya. Dengan asas adil, akan tercipta suasana kerjasama yang baik, loyalitas, disiplin, semangat kerja, dan stabilitas karyawan akan lebih baik.

b)      Asas Layak dan Wajar
Upah dan gaji yang diterima oleh karyawan bisa memenuhi kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal. Tolok ukur layak atau tidak adalah relatif, penetapan besarnya upah dan gaji ini didasarkan atas batas upah minimal pemerintah serta eksternal konsistensi yang sedang berlaku. Dalam hal ini manajer SDM diharuskan selalu memantau serta menyesuaikan upah dan gaji dengan eksternal konsistensi yang berlaku. Hal seperti ini sangat penting agar semangat kerja karyawan yang qualified tidak berhenti, tuntutan Serikat Pekerja dikurangi, dan lain sebagainya.

Posting Komentar untuk "Sistem Kompensasi: Pengertian, Tujuan, dan Jenis Kompensasi"