Perencanaan dan Pengembangan Karir
Perencanaan dan Pengembangan Karir
Pengertian Karir
Karir
ialah rangkaian dari pengalaman-pengalaman seorang karyawan, dari posisi
satu ke posisi yang lainnya, selama masa kerjanya. Sedangkan Jenjang karir ialah
model posisi pekerjaan berurutan yang membentuk karir seseorang.
Perencanaan
karir adalah proses hingga seseorang bisa memilih tujuan karir dan jalan untuk
mencapai tujuan tersebut. Sementara itu Pengembangan karir ialah
merupakan salah satu fungsi manajemen SDM untuk membantu individu karyawan untuk
merencanakan karir mereka di masa yang akan datang di dalam suatu perusahaan,
dengan harapan bisa membantu perusahan tersebut dalam mencapai tujuannya serta
juga membantu karyawan tersebut mengembangkan dirinya secara maksimal.
Dengan demikian disimpulkan bahwa karir ialah:
1) Seluruh
pekerjaan yang dimiliki ataupun dilakukan oleh individu selama masa hidupnya.
2) Adalah
pola dari pekerjaan dan sangat berhubungan dengan pengalaman (posisi, keputusan,
wewenang, dan interpretasi subyektif atas pekerjaan) serta aktivitas selama
masa kerja individu.
Pengertian
diatas menekankan bahwa karir tidak berkaitan dengan kesuksesan ataupun
kegagalan, akan tetapi lebih pada sikap dan tingkah laku, dan kontinuitas
individu dalam aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Tujuan Karir
Tujuan karir ialah posisi dimasa yang akan datang
yang ingin dicapai oleh individu didalam pekerjaannya. Oleh karena itu
keberhasilan karir tidak lagi diartikan sebagai penghargaan institusional dengan
meningkatnya kedudukan dalam suatu hierarki formal.
Pengembangan Karir
Perencanaan karir sebagai upaya pengembangan karir
harus mempertimbangkan keinginan karyawan yang bersangkutan itu sendiri. Suatu
penelitian menyimpulkan bahwa setidaknya terdapat 5 (lima) hal yang menjadi
keinginan karyawan, antara lain yaitu:
1) Career
equity (persamaan karir)
2) Awareness
of opportunity (kesadaraan akan adanya kesempatan)
3) Supervisory
concern (masalah pengawasan)
4) Career
satisfaction (kepuasan karir)
5) Employee
interest (minat karyawan)
Tujuan & Manfaat Perencanaan Karir
Berikut ini adalah beberapa tujuan dan manfaat
perencanaan karir:
1) Develops promotable employees
Perencanaan karir membantu di dalam penyediaan
internal bakat-bakat karyawan yang dapat dipromosikan guna memenuhi lowongan
yang disebabkan oleh pensiun, pengunduran diri, atau pertumbuhan organisasi.
2) Aligns strategy and internal
staffing
Membantu karyawan dalam perencanaan karir, dept.SDM
dapat mengantisipasi rencana kerjanya serta mendapatkan bakat yang diperlukan
untuk mendukung strategi perusahaan.
3) Facilitates international
placement
Membantu mengidentifikasi dan menyiapkan penempatan
karyawan ke seluruh penjuru dunia
4) Lower turnover
Beningkatkan perhatian dan kesepakatan karyawan akan
loyalitasnya terhadap perusahaan serta mengurangi tingkat pengunduran diri karyawan.
5) Assists with workforce diversity
Membantu karyawan yang beraneka ragam latar
belakangnya di dalam mempelajari harapan-harapan di perusahaan.
6) Further personal growth
Mendorong karyawan untuk tumbuh dan berkembang.
7) Taps employee potential
Mendorong karyawan untuk lebih selektif dalam
menggunakan kemampuannya sebab mereka mempunyai tujuan karir yang lebih khusus.
8) Reduce hoarding
a. Mencegah
manager yang mementingkan dirinya sendiri
b. Menjadikan
karyawan sadar akan pentingnya kualifikasi karyawan
c. Menyadarkan
bahwa dept. SDM bukan departemen yang menentukan segala-galanya.
9) Assists affirmative action plans
Membantu menyiapkan pekerjaan yang lebih penting
serta pelaksanaan rencana kegiatan yang telah ditentukan.
10) Satisfies employee needs
Adanya kesempatan pada karyawan untuk tumbuh dan
berkembang, serta terpenuhinya kebutuhan individu akan harga dirinya, akan menjadikan
para karyawan merasa puas.
Pengembangan karir
Pengembangan karir adalah proses peningkatan
kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka untuk mencapai karir yang
diinginkan. Tujuan dari program pengembangan karir ialah untuk menyesuaikan
antara kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan karir yang tersedia didalam
perusahaan saat ini serta di masa yang akan datang.
Manfaat
program pengembangan karir, yaitu sebagai berikut:
1) Membantu
karyawan dalam menentukan kebutuhan karir mereka sendiri
2) Menunda
keusangan dari SDM yang memberatkan perusahaan
3) Menyesuaikan
antara kebutuhan karyawan dengan tujuan perusahaan
Terdapat
3 (tiga) poin dalam perjalanan karir yang cukup krusial, antara lain yaitu:
1) Pertama
a. Pada
saat karyawan mulai dikontrak.
b. Pengalaman
kerja di awal pekerjaan mempunyai pengaruh yang penting dalam membentuk karir
mereka.
2)
Kedua
a.
Mid-career (pertengahan karir), yakni kondisi dimana karyawan
sudah mulai menghadapi tekanan serta tanggung jawab pekerjaan yang berbeda pada
saat yang karyawan bersangkutan mulai dikontrak.
b.
Namun, pada pertengahan karir ini, karyawan berada
pada turning point, yakni posisi dimana kemandekan karir menjadi
perhatian yang serius.
3)
Ketiga
a.
Masa pensiun
b.
Pekerja menghadapi ketidakpastian akibat kondisi
ekonomi, sosial, serta hubungan interpersonal.
Kinerja, pengalaman, pendidikan, serta kadang-kadang
keberuntungan, berpengaruh terhadap pencapaian karir seorang individu.
Pengembangan karir adalah tindakan seorang karyawan untuk mencapai rencana karirnya.
Pengembangan
karir individu, sangat berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
1) Job performance (prestasi
kerja)
2) Net working : jaringan
kerja berarti perolehan eksposur di luar perusahaan
3) Exposure : mengetahui
apa yang diharapkan dari adanya promosi, pemindahan, atau pun kesempatan
berkarir lainnya dengan melakukan kegiatan yang kondusif
4) Organizational loyalty (kesetiaan
terhadap organisasi)
5) Resignations : terjadi
bila perusahaan tidak memberikan kesempatan yang cukup untuk berkarir, sehingga
karyawan akan mencari di perusahaan lain
6) Mentors and Sponsors
a. Mentor/pembimbing
adalah orang-orang yang dapat membantu pengembangan karir,sedangkan
b. Sponsor
adalah seseorang di dalam perusahaan yang dapat menciptakan kesempatan bagi
karyawan untuk mengembangkan karirnya
7) Growth opportunities : karyawan
hendaknya diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya, misalnya melalui
pelatihan, kursus, atau melanjutkan jenjang pendidikannya.
8) Key subordinates : manajer
yang berhasil bersandar pada bawahan yang membantu kinerja mereka. Bawahan bisa
mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang sangat khusus sehingga manajer bisa
belajar darinya, atau bawahan bisa melaksanakan peranan kunci dalam membantu manajer
dalam menjalankan tugas-tugasnya.
9) International experience : untuk
orang-orang yang mendekati posisi operasional atau staf senior, maka pengalaman
internasional menjadi peluang pertumbuhan yang semakin penting.
Pengembangan karir yang didukung dept.SDM
Pengembangan karir seorang karyawan, tidak hanya
bergantung pada usaha karyawan tersebut, namun juga bergantung pada peranan
serta bimbingan manajer dan dept.SDM, terutama dalam hal penyediaan informasi
mengenai karir yang ada serta juga dalam perencanaan karir karyawan tersebut.
Tahap-tahap Pengembangan Karir Individu
1) Fase awal/fase pembentukan,
menekankan pada perhatian untuk mendapatkan jaminan terpenuhinya kebutuhan
dalam tahun-tahun awal pekerjaan.
2) Fase lanjutan,
pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang, perhatian lebih
dititikberatkan pada pencapaian, harga diri, serta kebebasan.
3) Fase mempertahankan, yaitu individu
mempertahankan pencapaian keuntungan ataupun manfaat yang sudah diraihnya
sebagai hasil pekerjaan di masa lalu. Individu sudah merasa terpuaskan, baik
secara psikologis ataupun finansial.
4) Fase pensiun, individu
sudah menyelesaikan satu karir, dan dia akan berpindah ke karir yang lain,
serta individu mempunyai kesempatan untuk mengekspresikan aktualisasi diri yang
sebelumnya tidak bisa dia lakukan.
Pengembangan Karir Individu Terintegrasi dengan Perencanaan SDM
Tujuan mendasar dari program pengembangan karir
adalah:
1) Merupakan
hal yang krusial dimana manajemen dapat meningkatkan produktivitas, sikap
karyawan terhadap pekerjaannya, dan membangun kepuasan kerja yang lebih tinggi.
2) Membantu
karyawan menganalisis kemampuan dan minat dalam penyesuaian antara kebutuhan
untuk tumbuh dan berkembang dengan kebutuhan perusahaan.
Kaderisasi
Pola Pengembangan Karir suatu perusahaan perlu
dilengkapi dengan program Kaderisasi (dikenal juga sebagai
succession plan), yakni usaha untuk mendapatkan calon-calon (kader)
pemegang Jabatan Struktural ataupun Fungsional.
Agar Program Kaderisasi berjalan dengan baik,
terdapat beberapa persyaratan, antara lain yaitu:
1) Tersedia
Job Description dan Job Requirements, yang juga mutakhir.
2) Ada program
Penilaian Hasil Kerja / Kinerja yang dilakukan berkala, obyektif, dan
mengarah pada tujuan promosi.
3) Tersedia
Struktur Organisasi yang selalu mutakhir (up to date), yang disesuaikan
dengan perkembangan kebutuhan.
4) Sesuai
dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku, transfer dan promosi dapat
dilakukan antar departemen, antar bagian di suatu departemen, serta antar
Kantor Pusat dan Kantor Cabang Perusahaan.
5) Kesungguhan
atasan dalam membina bawahan.
6) Ada Program
Pendidikan dan Pelatihan yang mapan, berhubungan erat serta terpadu dengan
pengembangan karir.
7) Kerahasiaan
yang dijaga ketat.
8) Dalam
usaha Kaderisasi, perusahaan sebaiknya membentuk Assessment Comittee :
komite mengadakan pertemuan berkala untuk menilai para karyawan X diperoleh
pegawai-pegawai yang potensial untuk menduduki jabatan struktural maupun
fungsional.
Posting Komentar untuk "Perencanaan dan Pengembangan Karir"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.