Mencegah Kehilangan dan Pencurian Barang di Toko
Mencegah Kehilangan dan Pencurian Barang di Toko
Kehilangan (shrinkage)
adalah efek operasional toko yang hampir tidak mungkin untuk dihilangkan.
Setiap peritel manapun pasti pernah minimal satu kali mengalami kenyataan yang
tidak menyenangkan ini. Jangankan diperitel besar, bahkan dikalangan pelaku
bisnis eceran sendiri kehilangan sudah dianggap sebagai risiko usaha yang tidak
bisa dihindari.
Beberapa peritel tertentu
bahkan sudah memperhitungkan risiko terjadinya kehilangan ini ke dalam sistem
pencatatan keuangan usahanya dengan memasukkannya sebagai salah satu dari komponen
biaya usaha (umumnya rasio cadangan dianggarkan nol koma sekian x persen dari
total sales per bulan). Kehilangan sebenarnya bisa diminimalisir dengan
cara-cara tertentu sehingga kerugian yang mungkin ditimbulkannya tidak sampai
berpengaruh secara signifikan terhadap bisnis yang dijalankan.
Jenis-Jenis Kehilangan
Secara umum jenis
kehilangan ini bisa dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu internal dan
eksternal. Jenis kehilangan internal sendiri terbagi menjadi dua bagian. Yang
pertama, yaitu kehilangan secara administrasi (administrative
shrinkage) yang umumnya timbul akibat kesalahan-kesalahan pada saat pencatatan
barang, penerimaan barang, pengeluaran barang, penjualan barang serta kelemahan
sarana transaksi misalnya seperti scanner kasir yang tidak tepat data.
Yang kedua, yaitu kehilangan secara
operasional (operational shrinkage) yang biasanya terjadi mulai dari akibat
pencurian oleh karyawan, lemahnya system kontrol dan keamanan intern, pengrusakan
secara sengaja yang dilakukan oleh karyawan, kecerobohan karyawan, kekeliruan perawatan
dan penanganan barang sampai dengan kejahatan yang dilakukan oleh oknum petugas
kasir.
Sementara itu untuk jenis
kehilangan eksternal, biasanya timbul akibat dari pencurian ataupun penggelapan
yang dilakukan oleh customer serta pengrusakan yang disebabkan oleh
kesengajaan customer ataupun kasus tertentu seperti kerusuhan dan
penjarahaan. Khusus menyangkut pencurian atau penggelapan yang dilakukan oleh customer
ini, para peritel hendaknya semakin meningkatkan kewaspadaannya mengingat semakin
maraknya kasus pencurian yang terjadi yang dilakukan baik itu secara individu
maupun yang dilakukan oleh sindikat profesional. Modus operasi yang dilakukanpun
semakin beragam.
Teknik Pencurian dan Cara Pencegahaannya
Berikut ini adalah
beberapa tekhnik yang digunakan oleh pelaku pencurian di dalam toko:
1)
The Booster, pada
umumnya menggunakan kantung atau kotak yang disembunyikan didalam baju dimana
barang yang dicuri bisa didorong secara urut didalam kotak atau kantong
tersebut.
2)
The Blocker, yaitu
menghalangi pandangan karyawan ataupun pantauan kamera pada saat rekannya
melakukan pencurian.
3)
The Diverter, teknik
ini biasanya dilakukan secara berkelompok dimana ada yang mengalihkan perhatian
karyawan toko pada saat rekannya sedang melakukan aksi pencurian. Misalnya
dengan mengajak ngobrol karyawan, menarik perhatian atau meminta sesuatu sehingga
karyawan tersebut harus mengambil di tempat lain/gudang.
4)
The Sweeper, yaitu
menyapu bersih seluruh barang sehingga terkesan toko tidak menjual ataupun
stoknya kosong.
5)
The Walker, yaitu
meletakkan barang curian diantara kedua paha. Umumnya pelakunya menyamar sedang
hamil.
6)
Carrier Walk, yaitu
mengambil barang dengan jumlah besar dengan menunjukkan bukti pembayaran yang
palsu serta melewati kasir seakan-akan barang tersebut sudah dibayar.
7)
The Wearer, yakni
barang-barang yang dicuri langsung digunakan atau dimakan, apabila ada
pengamanan maka dibuang secara paksa.
8)
Price Changer, yaitu
merubah label harga dari yang mahal ke murah.
Berikut ini adalah beberapa
cara pencegahan dan langkah antisipatif yang bisa dilakukan oleh para peritel
dalam meminimalisasi tingkat kehilangan barang yang terjadi didalam toko,
antara lain sebagai berikut:
1.
Internal
a. Administrative
Shrinkage
1)
Menjalankan pengamanan
berlapis untuk system administrasi dan operasional.
2)
Melakukan random check
atau pengecekan secara acak pada saat melakukan pencatatan dan penghitungan
keluar masuk barang (persediaan).
3)
Melakukan double check
oleh orang atau bagian yang berbeda.
b. Operational
Shrinkage
1)
Melakukan partial/annual
stock take (stock opname).
2)
Do it right at the first time. Lakukan setiap pekerjaan secara teliti dan benar
pada kesempatan pertama.
3)
Menciptakan suasana
keamanan, misalnya ada body check bagi semua karyawan.
4)
Atasan memberi contoh
langsung ke bawahan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
5)
Memperketat penerimaan
karyawan.
2.
Eksternal
a.
Deteksi dan Cegah
Pencurian Oleh Customer
1)
Karyawan ikut ‘mengamati’
customer.
2)
Karyawan tanggap akan
situasi disekelilingnya.
3)
Karyawan suatu bagian
ikut ‘waspada’ terhadap bagian yang lain.
4)
Tunjukkan barang
seperlunya, bila tidak perlu segera kemasi.
5)
Karyawan selalu ‘siap’ ,
bukan menjawab “Sebentar, habis ini saya akan kembali”
b.
Deteksi melalui pandangan
mata, gerakan badan, gerakan tangan, pakaian yang dikenakan, barang bawaan
(tas, jaket dsb) apabila perlu sediakan layanan penitipan barang.
c.
Kenalilah modus-modus
operandi pencurian yang banyak ditemui di lapangan.
Posting Komentar untuk "Mencegah Kehilangan dan Pencurian Barang di Toko"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.