Cara Menerima Uang Pembayaran Dari Konsumen
Cara Menerima Uang Pembayaran Dari Konsumen
Pembayaran
yang lebih aman serta sering dilaksanakan oleh pihak perusahaan ialah dengan
pembayaran menggunakan uang tunai ataupun dengan credit card. Macam-macam
pembayaran dari para pembeli ini harus selalu dicatat dan dibukukan dengan
baik. Lalu tentang pembayaran dengan chek dan giro bilyet, hendaknya dilakukan
dengan pembeli yang betul-betul sudah diketahui krdibilitasnya.
Berbicara
tentang penanganan macam-macam pembayaran, berikut ini adalah kebiasaan
penanganan pembayaran pada jenis-jenis usaha jasa, dagang (Supermarket atau
Departement Store) serta industri atau manufaktur (pabrik).
1.
Penanganan
Penerimaan Pembayaran Pada Perusahaan Jasa
Pada perusahaan jasa, pada umumnya pembayaran harus
dilakukan sesudah jasa diterima oleh pembeli (penerima jasa). Apabila pihak
pemberi jasa (penjual jasa) tersebut berbentuk badan, maka pembayaran
dilaksanakan secara tunai atau kredit.
Penanganan pembayaran secara tunai bisa dilakukan secara
sederhana, yakni dengan cara:
a) Membuat
tanda terima atau faktur
b) Menyerahkan
tanda terima atau faktur tersebut kepada pembeli
c) Pada
saat yang bersamaan penjual akan menerima uang tunai, cek perjalanan, cek
tunai, atau bilyet giro bertanggal saat pembayaran.
Untuk pembayaran yang mempergunakan kartu kredit,
pihak penjual harus melaksanakan otorisasi melalui mesin otorisasi, sesudah
slip tercetak maka berikan kepada pembeli agar menandatanganinya. Lalu lembar
untuk pemegang kartu (card holder)
diserahkan kepada pembeli, sementara lembar lainnya di-administrasikan untuk
kepentingan pembukuan serta penagihan ke bank penerbit kartu kredit.
Selain itu untuk pembayaran yang mempergunakan kartu
debit, pihak penjual harus melaksanakan otorisasi malalui mesin otorisasi, lalu
kemudian mempersilahkan pembeli memasukkan PIN-nya. Setelah ada otorisasi dan
slip tercetak, berikan kepada pembeli untuk menandatanganinya. Dan selanjutnya
lembar untuk pemegang kartu (card holder)
diserahkan kepada pembeli selaku pemegang kartu debit, sementara lembar lainnya
diadministrasikan untuk kepentingan pembukuan serta penagihan kepada bank
penerbit kartu debit.
2.
Penanganan
Penerimaan Pembayaran Pada Perusahaan Dagang
a. Penanganan
Penerimaan Pembayaran Pada Perusahaan Dagang Kecil
Penjualan pada perusahaan dagang kecil seperti misalnya
kios, warung, dan toko kecil biasanya akan dilakukan secara tunai, sehingga
pihak penjual yang bersangkutan hanya tinggal menerima pembayaran berupa uang
tunai saja dari pembeli. Kemudian apabila dibutuhkan diberikan faktur atau
tanda penjualan.
b. Penanganan
Penerimaan Pembayaran Pada Perusahaan Dagang Besar Berupa Toko
Pada perusahaan dagang besar yang berbentuk toko,
seperti misalnya toko serba ada (supermarket),
toko berbagian (departement store),
dan toko besar lainnya, seluruh penjualan dilakukan secara tunai, sehingga
bentuk pembayarannya dari para pembeli dilaksanakan dengan cara menyerahkan
uang tunai, menyerahkan otorisasi kartu kredit, vocer pembayaran (payment voucher), dan otorisasi kartu
debit di tempat-tempat pembayaran atau konter (counter) di toko tersebut.
Sementara itu petugas ataupun kasir pada tempat
pembayaran melakukan hal-hal antara lain sebagai berikut:
1) Apabila
pembayaran dilakukan dengan uang tunai, maka kasir harus menerima uang tunai
tersebut, lalu memberikan pengembalian dan tanda terima atau struk, dan rekan
kasir tersebut membantu menyerahkan barang kepada pembeli tersebut.
2) Apabila
pembayaran mempergunakan kartu kredit, maka kasir harus melakukan otorisasi
melalui mesin otorisasi, sesudah slip tercetak berikan slip tersebut kepada
pembeli untuk menandatanganinya. Lalau selanjutnya lembar untuk pemegang kartu
(card holder) diserahkan kepada
pembeli, sementara lembar lainnya harus diadministrasikan untuk kepentingan
pembukuan dan penagihan ke bank penerbit kartu kredit tersebut. Rekan kerja
kasir yang berada dikonter menyerahkan barang kepada pembeli.
3) Jika
pembayaran memakai kartu debit, pihak penjual harus melaksanakan otorisasi
melalui mesin otorisasi, kemudian mempersilahkan pembeli yang bersangkutan
memasukkan PIN-nya. Sesudah ada otorisasi dan slipnya juga tercetak, kasir
meminta tandatangan kepada pembeli tersebut. Lembar untuk pemegang kartu (card holder) harus diserahkan kepada
pembeli selaku pemegang kartu debit, sementara lembar lainnya akan diadministrasikan
untuk kepentingan pembukuan dan penagihan ke bank penerbit kartu kredit.
4) Sementara
ketika pembayaran dilakukan dengan memakai vocer pembayaran (payment voucher) maka pihak kasir harus memeriksa
agar nilai vocer setara dengan harga barang yang bersangkutan, apabila harga
barang lebih tinggi maka pihak kasir harus meminta kekurangannya dalam bentuk
uang tunai, kartu kredit ataupun kartu debit.
c. Penanganan
Penerimaan Pembayaran Pada Perusahaan Dagang Besar Berbentuk Grosir
Pada perusahaan dagang besar berbentuk grosir,
kepada pembeli yang belum dikenal, penjualan akan dilakukan secara tunai sehingga
penanganan pembayaran bisa dilaksanakan dengan cara:
1) Membuat
faktur penjualan sebesar harga barang ditambah dengan PPN dan PPnBM
2) Menerima
pembayaran berupa uang tunai ataupun cek tunai sebesar nilai yang tercantum
pada faktur dan memberikan pengembaliannya (jika ada lebih)
3) Menyerahkan
barang yang bersangkutan langsung kepada pembeli atau mengirimkannya ke tempat
pembeli.
Sementara untuk pembelian yang dilakukan dengan cara
kredit, maka pihak penjual harus melaksanakan hal-hal antara lain sebagai
berikut:
1) Membuat
faktur penjualan sebesar harga barang ditambah dengan PPN dan PPnBM
2) Membuat
perjanjian kredit atau menerima pernyataan utang (promissory note) dari pembeli
3) Mencatat
pada buku utang
4) Menerima
pembayaran (uang, bilyet giro, cek) pada saat jatuh tempo pembayaran.
d. Perusahaan
Dagang Berbentuk Pedagang Eceran (Retailer)
Pada Depertemen Store diperdagangkan berbagai macam
barang dagangan, yang melayani berbagai penjualan tunai dengan pembayaran uang tunai,
kartu debit dan juga kredit. Untuk barang-barang yang dibeli akan dibuatkan nota
penjualannya, kemudian diserahkan kepada pembeli atau pelanggan. Nota penjualan
tersebut oleh pembeli akan dibawa ke konter tempat pembayaran.
e. Penyerahan
Bukti Pembayaran
Untuk pembeli yang melaksanakan pembayaran dengan
memakai uang tunai, pihak penerima pembayaran (kasir) pada konter pembayaran
akan memberikan:
1) Lembar
nota penjualan untuk pembeli setelah dicap lunas.
2) Bukti
pembayaran berupa struk kas dari kasir.
3) Uang
kembalian (jika ada yang harus dikembalikan).
Barang yang sudah dibeli atau diserahkan kepada
pembeli oleh petugas atau pramuniaga lain yang membantu di konter tersebut,
atau di tempat pengambilan barang terpisah.
Posting Komentar untuk "Cara Menerima Uang Pembayaran Dari Konsumen"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.