Pengertian, Proses, dan Tipe-Tipe Cross Docking
Pengertian, Proses, dan Tipe-Tipe Cross Docking
Cross
docking adalah sistim distribusi dimana barang dagangan diterima di warehouse ataupun di distribution center tanpa disimpan lagi akan
tetapi langsung disiapkan untuk pengiriman selanjutnya. Dalam artian, Cross
Docking merupakan proses pemindahan barang dari titik penerimaan langsung ke
titik pengiriman tanpa barang tersebut disimpan lagi untuk sementara.
Tipe-Tipe Cross Docking
Jenis
Cross Docking, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Pre-Packed Cross Docking: Kemasan (contohnya: peti,
pallet, dll) dipilih oleh supplier berdasarkan dari pesanan toko, diterima lalu
dibawa menuju outbound docks untuk nantinya akan digabungkan dengan
kemasan yang sama dari supplier-supplier lain untuk dimuat ke dalam kendaraan
pengiriman ke toko tanpa melalui proses handling lebih lanjut.
b.
Intermediate Handling Cross
Docking: Kemasan
(misalnya: peti, pallet, dll) diterima, lalu dibuka dan kemudian diberi label
kembali ke dalam kemasan baru oleh distribution
center untuk nantinya dikirimkan kembali ke toko. Kemasan yang baru ini
kemudian akan dikirimkan ke outbound dock
untuk nantinya digabungkan dengan kemasan yang serupa dari supplier-supplier
lain di dalam kendaraan pengiriman.
Pemilihan
jenis metode yang dipakai tergantung atau dipengarui pada hal-hal sebagai berikut:
1)
Jenis
produk (misalnya: fresh product, makanan kering dll).
2)
Volume
produk yang dikirim oleh supplier serta jarak yang tempuh dalam rangka
menggabungkannya dengan yang lain.
3)
Model
distribusi yang dipakai oleh retailer.
4)
Biaya
yang dikeluarkan dalam pelaksanaan jenis distribusi yang dipilih.
5)
Titik
kritis pengiriman.
Tujuan Cross Docking
Tujuan
dari Cross Docking ini ialah untuk menghilangkan penyimpanan yang cenderung tidak
produktif pada distribution center
retailer ataupun wholesaler.
Keuntungan yang didapat dari hilangnya waktu dan biaya, diperlukan untuk
memindahkan produk ke dalam maupun keluar lokasi warehouse, termasuk juga data
entry yang dihubungkan ke dalam sistem informasi manajemen inventory.
Dengan
mempergunakan Cross Docking, semua peserta yang terlibat di dalam supply chain
memperoleh keuntungan dari beberapa hal, antara lain yaitu:
a)
Terjadi
Penurunan:
b)
Biaya
distribusi.
c)
Kekurangan
stok di toko retail.
d)
Area
fisik yang dibutuhkan, dimana distribution center berfungsi hanya sebagai titik
singgah untuk distribusi barang.
e)
Kerumitan
pengiriman didalam toko.
f)
Jumlah
lokasi penyimpanan diseluruh supply chain.
g)
Peningkatan:
h)
Batas
kadaluarsa produk/ masa jual lebih lama.
i)
Nilai
setiap meter lahan didalam distribution center.
j)
Keberadaan
produk.
k)
Aliran
barang.
l)
Kelancaran.
m)
Tingkat
persediaan.
n)
Untuk
mengurangi.
o)
Menerima
order yang sudah digabung daripada menerima order dari masing-masing toko
retail.
Proses Cross Docking
a.
Pre-Packed
Cross Docking
Pengiriman
akan disiapkan oleh supplier berdasarkan pada kebutuhan toko pertoko. Semua
pengiriman dibuat untuk lokasi yang telah diidentifikasi di dalam distribution center dimana kemasan
dipilih serta dikirim per took.
Toko
tidak lagi melaksanakan persiapan produk di dalam gudang ditributor, namun
dilaksanakan oleh supplier pada saat persiapan sebelum barang yang bersangkutan
tersebut dikirim. Proses ini akan memungkinkan supplier untuk mengirim barang
ke satu titik distribution center
tanpa harus menambah waktu pengiriman ke toko.
Proses
ini biasanya dipakai untuk fresh product
(barang yang mudah busuk) seperti misalnya unggas potong dengan harapan akan
meningkatkan tingkat kesegaran produk tersebut. Tetapi, proses ini juga bisa
dipakai untuk slow moving product
untuk pengiriman ke toko-toko dengan ukuran menengah seperti supermarket ataupun
outlet kecil self service. Cross Docking
jenis ini biasanya sesuai untuk produk yang memiliki volume kecil dengan
beberapa nomor artikel, seperti produk kebersihan, kosmetik, barang yang
bermacam-macam, apparel, dan sebagainya.
Dalam
rangka untuk mengoptimalkan pemakaian sumber alat pengangkut atau transportasi,
beberapa supplier dalam supply chain yang sama bisa membentuk satu grup untuk dapat
menggabungkan pengiriman logistik mereka.
b.
Intermediate
Handling Cross Docking
Distribution center mengeluarkan order gabungan
tanpa adanya rincian dari toko. Unit logistik ataupun distribusi akan ditentukan
oleh distributor si pembeli sesuai dengan kebutuhan toko yang bersangkutan. Lalu
supplier menyiapkan dan mengirim produk tersebut ke distribution center. Pada penerimaan, kemasan yang homogen akan dikurangi
menjadi unit distribusi untuk nantinya segera dikirim ke took.
Elemen Dasar untuk Cross Docking
a.
Keterlibatan
Senior Management
Keterlibatan
top manager sangat diperlukan di dalam Cross
Docking. Senior management dari dua perusahaan yang utama ialah harus menyetujui
strategi distribusi umum yang akan dilakukan untuk produk ataupun kumpulan
produk yang terlibat dalam proyek Cross
Docking.
Cross Docking bukanlah sebuah proyek
fungsionil total, meskipun didalamnya sistim informasi, logistik serta sales
department terlibat dalam prosesnya. Pokok persoalan lain yang perlu dipertimbangkan
untuk menentukan kapan pelaksanaan ataupun pengaturan Cross Docking diantaranya yaitu:
1) Waktu
Pengiriman
Kendaraan
yang mengirimkan barang ke distribution
center memerlukan koordinasi secara hati-hati. Khususnya dalam sistem
jadwal serta booking yang akan disetujui oleh supplier, dengan begitu waktu
kedatangan kendaraan bisa diatur bergiliran pada hari kerja. Perkembangan yang
lebih lanjut sekarang ini perusahaan-perusahaan memakai sistem seperti
penempatan satelit global untuk dapat mengatur jadwal iring-iringan kendaraan,
serta untuk melacak kendaraan sesuai dengan jadwalnya.
2) Keterbatasan
Ruang
Ruang
untuk trans shipment ataupun cross docking dalam Distribution Center seringkali sangat terbatas. Maka dari itu pertimbangan
yang signifikan harus diberikan untuk pengaturan waktu yang padat saat
penggunaan ruang yang ada serta bay door
berada dibawah tekanan tinggi.
3) Mechanical
Handling Equipment (MHE)
Jumlah
dan juga jenis MHE pada distribution center seringkali akan menentukan seberapa
cepat dan juga efisiennya muatan kendaraan bisa diproses.
4) Human
Ressources
Penjadwalan
pengiriman, keterbatasan ruang, serta ketersediaan MHE seluruhnya akan
berpengaruh pada jumlah orang yang diperlukan untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi
cross docking dari gudang. Tingkat
fleksibilitas selalu diperlukan dalam proses ini, sebagaimana faktor-faktor
yang terlibat akan selalu tidak bisa diperkirakan pada suatu waktu tertentu
seperti misalnya terjadi keterlambatan pada kendaraan, pencurian, rusak, sistim
IT down pada saat itu, dan sebagainya.
Posting Komentar untuk "Pengertian, Proses, dan Tipe-Tipe Cross Docking"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.