Cara Menentukan Saluran Distribusi
Cara Menentukan Saluran Distribusi
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat
menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan saluran distribusi:
1. Sifat Barang
Sifat barang itu sendiri bisa digunakan sebagai
dasar pertimbangan untuk menetapkan semua distribusi yang harus ditempuh. Sifat
barang ini bisa berupa cepat atau tidaknya barang yang bersangkutan mengalami
kerusakan. Barang yang lekas rusak misalnya seperti sayuran segar, susu segar,
cenderung memakai mala rantai saluran distribusi yang pendek ataupun langsung.
Barang-barang yang nilainya cepat turun, jika tertunda penyampaiannya ke pada
konsumen, misalnya seperti majalah, surat kabar, barang-barang mode dan sebagainya
juga cenderung memakai mata rantai distribusi yang pendek ataupun langsung.
Barang-barang yang bervolume besar atau berat, sebaiknya
produsen menggunakan mata rantai saluran distribusi yang pendek atau langsung.
Karena jika produsen menggunakan mata rantai saluran distribusi yang panjang,
maka akan menambah ongkos pengangkutan sehingga akan mengekibatkan kenaikan
harga pada konsumen. Barang-barang yang membutuhkan penjelasan teknis yang mendetail
ataupun yang memerlukan after-sales service, cenderung juga menggunakan
mata rantai saluran distribusi yang pendek. Misalnya seperti barang-barang
teknis dalam penggunaan yakni computer, atau yang memerlukan after-sales
service seperti mobil ataupun mesin-mesin pabrik.
2. Sifat Pembayarannya
Di dalam pemasaran barang, terdapat barang-barang
tertentu yang membutuhkan penyebaran seluas-luasnya baik itu secara vertikal ataupun
secara horizontal. Umumnya barang-barang tersebut merupakan kebutuhan yang
umum, harga perunit rendah dan pembelian dari setiap konsumen relatif kecil. Barang-barang
seperti ini perlu disebarkan seluas-luasnya karena konsumen akan lebih senang
apabila barang-barang tersebut bisa dibeli disekitar tempat tinggalnya atau
pada waktu perjalanan mudah untuk membelinya. Barang-barang seperti contohnya
seperti garam, korek api, obat-obatan bebas dan lain sebagainya.
Untuk barang-barang tersebut produsen cenderung akan
memakai saluran distribusi yang panjang. Namun sebaliknya untuk barang-barang
yang tidak membutuhkan penyebaran yang luas sebab konsumen terbatas, produsen cenderung
akan menggunakan saluran distribusi pendek. Misalnya seperti TV, alat-alat
musik, radio dan lain sebagainya.
3. Biaya
Dilihat secara umum, mata rantai saluran distribusi
yang terlalu panjang cenderung akan mengakibatkan biaya yang lebih besar serta
mendorong harga jual yang tinggi dan selanjutnya bisa menggangu kelancaran
penjualan barang-barang tersebut. Hal tersebut bisa dimaklumi sebab setiap mata
rantai menginginkan sebuah keuntungan yang layak sebagai imbalan dari kegiatan
yang mereka lakukan.
Untuk dapat menekan harga penjualan maka perusahaan
harus rela untuk memperoleh keuntungan yang tipis ataupun mengusahakan supaya
komisi dari mata rantai tersebut menjadi lebih kecil. Meskipun begitu, kebijaksanaan
ini tidak terlalu mutlak. Misalnya perusahaan yang bersangkutan tersebut omzet
penjualannya terlalu kecil baik dalam unit maupun dalam rupiah, sementara
pembayarannya sangat luas karena termasuk kebutuhan umum. Maka kebijaksanaan
saluran distribusi pendek ataupun langsung justru mengakibatkan harga per unit
lebih tinggi. Dalam prakteknya, perusahaan besar cenderung menggunakan saluran
distribusi pendek. Tetapi sebaliknya perusahaan kecil cenderung memakai mata rantai
saluran distribusi yang panjang, kecuali apabila pemasaran perusahaan tersebut
hanya bersifat lokal serta terbatas.
4. Modal
Sifat suatu barang terutama pada barang-barang
industri harus bisa mendorong agar barang tersebut bisa diterima oleh konsumen
ataupun lembaga industri. Salah satu caranya ialah menjual barang-barang tersebut
secara konsinyasi ataupun piutang dalam tempo tertentu. Hal ini tentu
membutuhkan dana yang tidak kecil. Kalau kita mempergunakan grosir atau agen
mungkin masalah modal sebagaimana kalau kita akan menjual langsung kepada
pengecer.
5. Tingkat Keuntungan
Persaingan yang semakin tajam bisa mendorong
penjualan menjadi lebih rendah. Dalam keadaan seperti itu tingkat keuntungan
dari perusahaan akan menjadi lebih rendah. Jika perusahaan memakai mata rantai saluran
distribusi yang sangat panjang, hal tersebut bisa mengakibatkan harga ke konsumen
menjadi lebih tinggi, dan hal tersebut akan sangat menggangu penjualan barang tersebut.
Perusahaan yang kebetulan tingkat keuntungannya tinggi akan lebih loss dalam
menentukan saluran distribusinya, hal itu karena meskipun perusahaan menetapkan
mata rantai saluran distribusi yang panjang, akan tetapi karena keuntungan
masih cukup tinggi maka harga sampai ke konsumen masih bisa bersaing.
6. Jumlah Setiap Kali Penjualan
Suatu barang tertentu mungkin setiap kali penjualan
dilaksanakan dalam jumlah relatif besar walaupun jumlah konsumennya cenderung
relatif kecil. Misalnya bahan-bahan bangunan, bahan-bahan untuk proses produksi
selanjutnya seperti kulit untuk perusahaan sepatu dan lain sebagainya. Untuk
barang-barang yang seperti itu perusahaan cenderung akan menggunakan mata
rantai saluran distribusi yang pendek hal tersebut karena dengan cara ini harga
jual kepada konsumen bisa ditekan serendah-rendahnya serta jumlah konsumen yang
dihubungi juga tidak begitu banyak. Untuk penjualan langsung kepada konsumen perusahaan
biasanya menawarkan langsung kepada pabrik yang bersangkutan atau apabila tidak
langsung biasanya akan menggunakan perantara ataupun makelar. Untuk penjualan
yang ditujukan pada konsumen perorangan. Perusahaan akan langsung menjualnya
kepada pengecer.
Pendapat yang dikemukakan diatas menekankan bagaimana
perlunya suatu analisis atas faktor-faktor yang menyangkut dalam masalah
fungsi-fungsi marketing, jenis-jenis barang dan keinginan konsumen, kemudian
baru bisa menentukan pilihan terhadap saluran distribusi yang dianggap lebih
tepat. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu:
a. Pertimbangan
Pasar
1) Konsumen
atau pasar industri
2) Jumlah
pesanan
3) Jumlah
pembeli potensial
4) Pasar
secara geografis
b. Pertimbangan
Produk
1) Nilai
unit
2) Besar
dan berat
3) Sifat
tehnis
4) Mudah
rusak
5) Luasnya
produk line
6) Produk
standard dan pesanan
c. Pertimbangan
Perusahaan
1) Pengalaman
dan kemampuan manajemen
2) Sumber
pembelanjaan
3) Pelayanan
yang diberikan oleh perantara
4) Pengawasan
saluran
d. Pertimbangan
Perantara
1) Sikap
perantara terhadap kebijaksanaan produsen
2) Pelayanan
yang diberikan oleh perantara
3) Ongkos
4) Volume
penjualan
terimakasih informasinya sangat membantu saya dalammenyusun materi pembelajatan
BalasHapus