Komunikasi Non Verbal dalam Dunia Bisnis
Komunikasi Non Verbal dalam Dunia Bisnis
Bentuk
komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis ialah nonverbal communications
(komunikasi non verbal). Contoh komunikasi non verbal adalah menggunakan gerak
isyarat, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan kontak mata, penggunaan objek
seperti potongan rambut, pakaian, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara
berbicara seperti intonasi, kualitas suara, gaya emosi, penekanan, dan gaya berbicara.
Menurut
teori antropologi, sebelum manusia mempergunakan kata-kata, manusia sudah menggunakan
gerakan-gerakan tubuh atau bahasa tubuh (body language) sebagai alat
berkomunikasi dengan orang lain. Berikut ini ialah beberapa contoh perilaku
yang menunjukkan komunikasi non verbal, antara lain sebagai berikut:
1)
Menggerakkan
gigi untuk menunjukkan kemarahan.
2)
Berpangku
tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melamun.
3)
Mengerutkan
dahi untuk menunjukkan seseorang sedang berpikir.
4)
Tersenyum
dan berjabat tangan dengan orang lain untuk menunjukan rasa senang, penghormatan
dan simpati.
5)
Menggelengkan
kepala untuk menunjukkan sikap menolak ataupun keheranan.
6)
Membuang
muka untuk menunjukkan sikap tidak senang ataupun antipati terhadap orang lain.
7)
Menganggukkan
kepala untuk menunjukkan tanda setuju.
8)
Menutup
mulut dengan telapak tangan untuk menunjukkan suatu kebohongan.
9)
Berbicara
dengan jarak agak menjauh untuk menunjukkan bahwa lawan bicara belum begitu
dikenal dengan baik (asing).
10) Telapak tangan yang terbuka untuk
menunjukkan kejujuran.
11) Gerakan kaki dan tangan secara
tidak teratur, seperti orang yang kedinginan untuk menunjukkan bahwa seseorang
sedang grogi (nervous).
12) Tangan mengepal untuk menunjukkan
penuh percaya diri.
13) Seseorang mengirimkan setangkai
bunga kepada teman yang meraih sukses untuk menunjukkan rasa simpati dan ucapan
selamat atas kesuksesan yang telah diraih.
14) Ruang tunggu bank disediakan
tanpa tempat duduk untuk menunjukkan bahwa para nasabahnya akan dilayani dengan
cepat tanpa menunggu lama.
15) Simbol dilarang merokok yang
terpasang diruang tamu untuk menunjukkan bahwa tamu dilarang merokok.
16) Asbak diletakan di atas meja tamu
untuk menunjukkan bahwa tamu diperbolehkan untuk merokok.
Umumnya,
bentuk komunikasi non verbal mempunyai sifat yang kurang terstruktur yang
membuat komunikasi non verbal cenderung sulit untuk dipelajari. Seperti contohnya,
seseorang akan mengalami kesulitan apabila menyuruh orang lain untuk mengambil
buku kerja disebuah tempat yang terdapat beragam warna ataupun judul buku dengan
memakai bahasa non verbal. Selain itu, proses belajar yang dialami oleh seseorang
untuk bisa melakukan perilaku non verbal juga sulit untuk dijelaskan.
Komunikasi
non verbal juga cenderung lebih bersifat spontan dibanding dengan komunikasi
verbal dalam hal penyampaian sesuatu, seseorang sudah mempunyai suatu rencana
mengenai apa yang ingin dikatakan. Contoh yang paling sederhana ialah
mengerutkan dahi tatkala sedang memikirkan sesuatu, mondar-mandir tanpa tujuan
yang pasti karena pikiran sedang kacau dan sebagainya, ekspresi wajah yang
memerah karena malu atau ingin meluapkan kemarahan. Hal tersebut adalah sesuatu
yang sifatnya alami (natural) dan tak pernah direncanakan. Ekspresi
seseorang baik itu senang maupun sedih, juga termasuk ke dalam komunikasi non verbal.
Komunikasi
non verbal sering kali tidak terencana atau kurang terstruktur. Akan tetapi,
komunikasi non verbal mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan
komunikasi verbal. Isyarat-isyarat komunikasi non verbal sangat penting
terutama dalam hal untuk menyampaikan emosi dan perasan seseorang.
Satu
kebaikan dari komunikasi non verbal ialah kesahihannya (reabilitas).
Hal ini berhubungan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi atas kebenaran dari pesan-pesan
yang disampaikan dengan memakai bahasa isyarat. Secara umum, seseorang akan
mudah untuk menipu orang lain dengan memakai kata-kata dibandingkan dengan
menggunakan gerakan tubuh (bahasa isyarat). Komunikasi dengan memakai kata-kata
akan lebih mudah untuk dikendalikan dibandingkan dengan memakai bahasa isyarat
(gerakan tubuh) atau ekspresi wajah. Hal ini dikarnakan sifat komunikasi non
verbal yang spontan. Tatkala seseorang mendengar sebuah berita yang
menyenangkan, ekspresi wajahnya akan nampak cerah ceria, seolah-olah tanpa ada
beban.
Komunikasi
non verbal sangat penting artinya bagi pengirim maupun penerima pesan, karena
sifatnya yang lebih efisien. Suatu pesan non verbal bisa disampaikan tanpa
harus berpikir panjang dan pihak audiens juga bisa menangkap artinya dengan
mudah dan cepat.
Tujuan Komunikasi Non Verbal
Walaupun
komunikasi non verbal bisa berdiri sendiri, namun seringkali berhubungan erat
dengan ucapan (lisan). Itu berarti sering terjadi penggabungan antara
komunikasi verbal dengan non verbal dalam sebuah situasi. Kata-kata yang
disampaikan oleh seseorang dalam suatu percakapan hanya membawa sebagian dari
suatu pesan. Sementara sebagian lain, disampaikan melalui sinyal-sinyal non verbal.
Menurut
John V. Thil dan Courtland Bovee dalam Excellence In Business Communications,
tujuan komunikasi non verbal ada 6 (enam) tujuan, antara lain yaitu:
1)
Menyediakan
atau memberikan informasi.
2)
Mengatur
alur suatu percakapan.
3)
Mengekspresikan
emosi.
4)
Memberi
sifat, melengkapi, menentang ataupun mengembangkan pesan-pesan verbal.
5)
Mengendalikan
atau mempengaruhi orang lain.
Dalam
dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu menentukan kredibilitas serta
potensi kepemimpinan seseorang. Apabila seseorang bisa belajar mengelola pesan
yang dibuat dengan menggunakan bahasa isyarat, suara dan penampilan, karakteristik
atau ekspresi wajah, maka ia bisa melakukan komunikasi dengan baik. Dia harus
tahu bagaimana cara menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada bawahannya, kapan
dan kepada siapa pesan-pesan bisnis tersebut harus disampaikan.
Hubungan Komunikasi (Communication Connection)
Untuk
mencapai tujuan suatu organisasi, dibutuhkan adanya suatu proses komunikasi
yang bisa mentransfer pesan-pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Secara
umum, komunikasi memiliki dua fungsi penting dalam organisasi, antara lain
yaitu (1) komunikasi memungkinkan seseorang atau orang-orang untuk saling
bertukar informasi, (2) komunikasi dapat membantu menghubungkan sekelompok
anggota dalam organisasi yang terpisah dengan anggota lainnya.
Biasanya,
organisasi sangat tergantung pada komunikasi untuk mencapai tujuannya.
Penelitian yang dilaksanakan oleh J. Michael Sproul menunjukan bahwa, orang-orang
dalam organisasi memakai 69% dari hari-hari kerja mereka dengan mempergunakan
komunikasi verbal, baik itu mendengar, berbicara, menulis maupun membaca. Akan
tetapi, tidak berarti bahwa bentuk komunikasi non verbal tidak penting bagi
sebuah organisasi.
Posting Komentar untuk "Komunikasi Non Verbal dalam Dunia Bisnis"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.