Bentuk-Bentuk Pelayanan Pelanggan
Bentuk-Bentuk
Pelayanan Pelanggan
Pembali
merupakan sumber penghasilan bagi setiap perusahaan, partner bisnis bagi
perusahaan dalam mempromosikan barang dan merupakan investasi bagi perusahaan,
oleh karena itu pembeli perlu memperoleh pelayanan yang baik serta memuaskan.
Ada pepatah yang menyebutkan bahwa the customer is king (pembeli adalah
raja). Ada beberapa ungkapan yang berhubungan dengan pemberian pelayanan kepada
para pembeli, antara lain yaitu:
a. Pelayanan
Sebagai Modal atau Investasi
Maksudnya
adalah setiap usaha untuk memberikan pelayanan kepada calon pembeli adalah
modal dasar yang khusus dan sangat berguna, karena bisa menimbulkan hubungan
yang baik dengan pembeli sehingga reputasi penjual akan naik dan akan selalu
diingat oleh pembeli.
b. Pelayanan
yang Baik Berarti Berdagang yang Baik, dan Pelayanan yang Jelek Berarti
Berdagang yang Jelek
Pelayanan
merupakan segala usaha penyediaan fasilitas maupun kegiatan tertentu dalam
rangka untuk mewujudkan kepuasan pembeli, baik sebelum dan sesudah terjadinya
transaksi jual beli. Bentuk pelayanan dalam arti yang laus antara lain mencakup:
1)
Memberikan
harga barang secara wajar.
2)
Memberikan
pelayanan dengan tingkah laku sopan dan tutur bahasa yang baik.
3)
Memberikan
suasana nyaman di dalam perusahaan atau toko.
4)
Berlaku
sabar dalam memberikan keterangan, menunjukkan tempat barang, contoh barang, dan
tawar menawar.
5)
Melayani
kemungkinan pengaturan barang yang dibeli.
6)
Melayani
kemungkinan adanya retur atau penukaran barang dari pembeli.
7)
Kemungkinan
memberikan potongan harga.
8)
Memberikan
jasa-jasa lain, misalnya seperti penyediaan tempat tunggu, kamar kecil, ruang
coba, dan lain sebagainya.
Berkaitan
dengan bentuk pelayanan kepada para pembeli yang dilakukan oleh perusahaan,
maka kita bisa membedakan pelayanan menjadi dua, antara lain yaitu:
1. Pelayanan
untuk Promosi (Promotional Service)
Pelayanan
untuk promosi adalah suatu bentuk pelayanan dengan memberikan fasilitas ataupun
kegiatan nyata pelayanan kepada para pembeli, dengan tujuan untuk menarik perhatian
atau mengikat pembeli supaya mau berbelanja di tokonya. Contohnya seperti:
a.
Toko
menyediakan eskalator (tangga berjalan).
b.
Toko
menyediakan tempat parkir yang luas dan gratis.
c.
Toko
memberikan ruangan ber-AC agar suasananya sejuk.
d.
Toko
memberikan suasana ceria dengan lagu-lagu yang diputar.
e.
Toko
menyediakan tempat penitipan barang.
f.
Toko
menyediakan pegawai yang sopan, ramah dan terampil.
g.
Toko
menyediakan ruang tunggu dengan surat kabar atau majalah.
Lalu
bagaimana proses pelayanan untuk promosi dimulai, yaitu sebagai berikut:
a.
Fasilitas
dan Atraksi
Berupa
bentuk eskalator, ruang ber-AC, hiasan, etalase, door prize, demonstrasi dan
lain-lain.
b.
Pelayanan
Melalui
pramuniaga yang memberikan pelayanan kepada para pengunjung, misalnya dengan
menyediakan tas jinjing, kereta dorong, kasir lebih dari satu tempat dan
sebagainya.
c.
Kepuasan
Berbentuk
pelayanan untuk memberikan kepuasan secara rohaniah dan jasmaniah. Misalnya
dengan menyediakan fasilitas telepon umum, menyediakan ruang hias, memutar
lagu-lagu, dan sebagainya.
d.
Pelayanan
Pembeli
Berbentuk
pelayanan yang ditujukan untuk memperlancar jual beli, dimulai dari pemilihan,
pembayaran sampai pada saat pengambilan barang. Misalnya dengan menyediakan
beberapa kasir atau counter cash, mengantar barang yang dibeli, melayani pembungkusan
kado dan sebagainya.
e.
Pelayanan
Purna Jual
Berupa
sebuah pelayanan yang ditujukkan untuk memelihara hubungan baik dengan para
pembeli. Misalnya dengan pemberian garansi.
Proses
kegiatan yang dimulai dengan menarik perhatian para calon pembeli, pemberian
pelayanan pada saat mereka membeli sampai dengan pembeli pulang dengan rasa
puas disebut dengan siklus pelayanan (circle
of service).
2. Pelayanan
dari Perusahaan Jasa (Service Enterprise)
Ada
banyak perusahaan-perusahaan yang memang khusus memberikan jasa pada
pihak-pihak yang membutuhkan, antara lain dalam bentuk:
a.
Jasa
Perseorangan (Personal Service)
Yakni
perusahaan yang memberikan jasa dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan yang sifatnya
perseorangan. Contohnya seperti tukang gigi, penjahit, salon kecantikan dan
sebagainya.
b.
Jasa
bisnis (business service)
Yakni
perusahaan yang menjual jasa di bidang bisnis. Contoh seperti jasa perpajakan,
akuntansi publik, biro iklan dan sebagainya.
Pelayanan
yang benar sungguh-sungguh selalu ditandai dengan adanya ketulusan. Dan
ketulusan tidak meningkat nilainya hanya karena sebuah janji akan banyaknya
uang ataupun tingginya kedudukan yang akan diterima. Ketulusan dalam pelayanan
akan membuat pelanggan melupakan penghargaan (reward) jangka pendek, karena memang pada hakikatnya pelayanan merupakan
sebuah proses yang dirancang untuk tujuan-tujuan jangka panjang.
Penghargaan
jangka pendek dari usaha memberikan pelayanan yang baik, merupakan perasaan
yang syahdu, itu karena sebuah pelayanan sudah disampaikan dengan baik. Penghargaan
jangka panjangnya ialah masuknya kita ke dalam kelompok perusahaan yang great
(hebat), hasil penelitian mengenai kualitas pelayanan yang perlu untuk
dijadikan pedoman yang menyatakan bahwa tiga 3-6 dari 10 pelanggan akan bicara
secara terbuka kepada khalayak umum tentang perlakuan buruk yang mereka terima.
Pada akhirnya 6 dari 10 pelanggan tersebut akan mengkonsumsi barang ataupun
jasa alternatif (Pantius D, Soeling, 1997, 11). Hasil studi dari The
Tehnical Assistens Research Program Institute menunjukkan bahwa:
a.
95
% dari pelanggan yang dikecewakan tidak pernah mengeluh ke pada perusahaan.
Rata-rata pelanggan yang melakukan komplain akan memberitahukan kepada 9 sampai
10 orang lain tentang pelayanan buruk yang mereka terima.
b.
70
% pelanggan yang melakukan komplain akan berbisnis kembali dengan perusahaan
apabila keluhannya ditangani dengan cepat. (Pantius D. Soeling, 1997: 11).
Dengan
begitu pelayanan memegang peran yang sangat penting dalam menjaga loyalitas pelanggan.
Demikian juga halnya dengan pelayanan yang diberikan oleh pemda kepada para
pelaku bisnis, apabila mereka merasa tidak memperoleh pelayanan yang memuaskan
maka mereka akan segera mencari daerah lain yang lebih kompetitif untuk memindahkan
bisnisya.
Indikator
kualitas pelayanan menurut konsumen ada 5 dimensi, yaitu sebagai berikut (Amy
Y.S. Rahayu, 1997:11):
a.
Tangibles, yaitu kualitas pelayanan berupa
sarana fisik Ruang Tunggu, dan lain sebagainya.
b.
Realibility, yaitu kemampuan dan keandalan
dalam menyediakan pelayanan yang terpercaya.
c.
Responsivness,
yaitu kesanggupan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara tepat dan
cepat serta tanggap terhadap keinginan konsumen.
d.
Assurance, yaitu kemampuan dan keramahan
serta sopan santun dalam meyakinkan kepercayaan konsumen.
e.
Emphaty, yaitu sikap tegas namun ramah
dalam memberikan payanan kepada konsumen.
Memberikan
pelayanan dengan baik merupakan suatu keharusan dalam era globalisasi seperti
sekarang ini yang semakin menekankan perusahaan untuk memberikan berbagai pelayanan
yang lebih kepada para konsumen. Ciri-ciri sebuah usaha atau bisnis yang
dibentuk oleh kesungguhan organisasinya untuk menyediakan pelayanan yang prima
akan membangun kesetiaan kepada pelanggan yang tidak mungkin dapat dinilai
dengan uang. Ketulusan dalam pelayanan serta kesetiaan kita dalam membantu
pelanggan untuk berhasil, merupakan sumber keberhasilan yang lebih tinggi
nilainya dibandingkan dengan uang yang diterima dari sebuah transaksi.
Posting Komentar untuk "Bentuk-Bentuk Pelayanan Pelanggan"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.