Pengertian Negosiasi, dan Taktik Tawar-Menawar dalam Negosiasi
Pengertian Negosiasi, dan Taktik Tawar-Menawar dalam Negosiasi
Banyak
penjualan antar bisnis membutuhkan keahlian negosiasi. Kedua pihak perlu
mencapai kesepakatan tentang harga dan syarat penjualan lainnya. Wiraniaga
perlu memperoleh pesanan tersebut tanpa membuat persetujuan yang akan merugikan
profitabilitas.
A. Pengertian Negosiasi
Pemasaran
berkaitan dengan kegiatan pertukaran dan cara penetapan syarat-syarat
pertukaran. Pada pertukaran rutin, syarat-syarat itu ditetapkan dengan suatu
program harga serta distribusi yang telah baku. Dalam pertukaran negosiasi,
harga serta syarat lainnya ditetapkan melalui tawar menawar, dengan dua pihak atau
lebih yang menegosiasikan kesepakatan-kesepakatan jangka panjang yang mengikat
(misalnya usaha waralaba, subkontrak, patungan, integrasi vertikal).
Masalah
harga merupakan masalah yang paling sering dinegosiasikan, walaupun ada juga
masalah masalah lain yang meliputi waktu penyelesaian kontrak, volume
pembelian, kualitas barang dan jasa yang ditawarkan, tanggung jawab pembiayaan,
promosi, pengambilan risiko, kepemilikan, keamanan produk dan lain sebagainya
(jumlah masalah yang dinegosiasikan tidak terbatas).
Pemasar
yang berada dalam situasi tawar menawar perlu mempunyai kualitas dan keahlian
tertentu agar dapat efektif. Kualitas yang paling penting ialah keahlian
mempersiapkan dan merencanakan, kemampuan untuk berpikir dengan jelas dan cepat
dalam tekanan dan ketidakpastian, pengetahuan mengenai masalah yang
dinegosiasikan, kemampuan untuk menyatakan pikiran mereka secara verbal,
penilaian dan kecerdasan umum, keahlian mendengarkan, integritas, kemampuan
untuk membujuk pihak lain, dan kesabaran. Semua itu akan membantu pemasar untuk
mengetahui kapan dan bagaimana melakukan sebuah negosiasi.
B. Kapan Bernegosiasi
Lee
dan Dobler sudah membuat beberapa daftar keadaan yang pada keadaan seperti ini
negosiasi merupakan prosedur yang tepat untuk dapat menutup penjualan. Keadaan
seperti apakah itu? Antara lain sebagai berikut:
a.
Ketika
banyak faktor berperan, bukan hanya harga, akan tetapi juga mutu dan pelayanan.
b.
Ketika
risiko bisnis tidak bisa ditentukan sebelumnya dengan tepat.
c.
Ketika
diperlukan jangka waktu lama untuk memproduksi barang yang dibutuhkan.
d.
Ketika
produksi sering kali terganggu karena banyaknya perubahan pesanan.
Negosiasi
tepat dilakukan apabila ada zona kesepakatan. Daerah kesepakatan ada apabila
terdapat hasil-hasil yang secara simultan bisa diterima pihak-pihak tersebut.
Konsep tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Ada
keuntungan jelas apabila mengetahui harga reservasi pihak lain dan membuat
harga reservasi dirinya sendiri tampak lebih tinggi (untuk penjual) atau lebih
rendah (untuk pembeli) daripada yang sebenarnya. Namun keterbukaan penjual dan
pembeli untuk mengungkapkan harga reservasi mereka tergantung pada kepribadian
dari masing-masing pihak, kondisi negosiasi, serta harapan tentang hubungan dimasa
depan.
C. Merumuskan Strategi Pemasaran
Negosiasi
meliputi mempersiapkan rencana strategis sebelum dimulainya sebuah negosiasi
dan mengambil keputusan taktis yang baik selama sesi negosiasi berlangsung.
Strategi Negoisasi ialah suatu komitmen untuk suatu pendekatan negosiasi
menyeluruh yang mempunyai peluang besar untuk mencapai tujuan perunding.
Seperti misalnya, beberapa perunding memakai strategi "keras" terhadap
lawannya, sementara yang lainnya memakai strategi "lunak" dan
memperoleh hasil yang lebih baik.
D. Taktik Tawar-Menawar Selama Negosiasi
Perunding
menggunakan berbagai taktik selama proses negosiasi. Taktik negosiasi adalah
berbagai manuver yang dibuat pada titik-titik tertentu dalam proses negosiasi.
Ancaman, gertakan, penawaran awal keras, kesempatan terakhir penawaran, dan taktik
lainnya terjadi dalam negosiasi. Beberapa taktik tawar menawar klasik dapat
dilihat dalam tabel berikut ini:
Fisher
dan Ury sudah menawarkan nasihat taktis yang konsisten dengan strategi
negosiasi berprinsip. Bagian pertama nasihat taktisnya menyatakan apa yang
harus dilaksanakan apabila pihak lain lebih kuat. Taktik terbaik ialah untuk
mengetahui BATNA (Best Alternative to a Negotiated Agreement - Alternatif
Terbaik untuk Kesepakatan Negosiasi) pihak lainnya. Dengan mengidentifikasi
alternatif seseorang, apabila penyelesaian tidak tercapai, perusahaan akan
menetapkan standar yang dapat mengukur setiap penawaran. Taktik ini dapat
melindungi perusahaan dari kemungkinan ditekan oleh lawan yang lebih kuat dalam
menerima syarat-syarat yang tidak menguntungkan.
Taktik
negosiasi lainnya ialah tanggapan atas taktik lawan yang bertujuan merusak,
menipu, atau mempengaruhi negosiasi demi keuntungan mereka sendiri. Taktik apa
yang sebaiknya dipakai apabila pihak lain memakai ancaman, ataupun taktik
ambil-atau-tinggalkan, atau menjadikan pihak lain tersudut? Seorang perunding
harus bisa mengenali taktik tersebut, mengemukakan masalahnya dengan jelas,
mempertanyakan keabsahan taktik tersebut dan keinginannya dengan kata lain
menegosiasikannya. Apabila negosiasi gagal, perusahaan harus memakai BATNA dan menghentikan
negosiasi sampai pihak lain berhenti memakai taktik tersebut. Mengatasi taktik
seperti ini dengan prinsip bertahan lebih produktif dibandingkan membalas
dengan taktik tipuan.
Prinsip
penjualan pribadi dan negosiasi seperti yang sudah dijelaskan diatas
berorientasi pada transaksi karena bertujuan untuk membantu seorang wiraniaga
menutup suatu penjualan dengan seorang pelanggan. Namun dalam banyak kasus,
perusahaan tidak sekedar mencari penjualan akan tetapi juga mendapatkan dan
melayani account pelanggan besar. Perusahaan ingin menunjukkan pada account
tersebut bahwa ia mampu untuk melayani kebutuhan account tersebut
dengan amat baik, khususnya apabila kedua belah pihak bisa membentuk suatu hubungan
yang berkomitmen.
Jenis
penjualan untuk membuat hubungan kerja sama jangka panjang lebih rumit
dibandingkan dengan yang dijelaskan sebelumnya. Neil Rackham mengembangkan
suatu metode yang dia sebut dengan penjualan SPIN (Situation/Problem/Implication/Need-Payoff
atau Situasi/Masalah/Implikasi/Hasil).
Perusahaan dapat memakai penjualan SPIN ketika perusahaan tidak hanya mencari penjualan
seketika tetapi hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. Komitmen
jangka panjang untuk bekerja sama memerlukan pengembangan aturan-aturan
kesepakatan juga.
Menurut
Neil Rackham, proses penjualan tersebut dimulai dari pendahuluan awal untuk
menyelidiki masalah dan kebutuhan calon, mendemonstrasikan kemampuan pemasok,
dan akhirnya mendapatkan komitmen jangka panjang.
Sekarang
ini makin banyak perusahaan yang mengalihkan penekanan mereka dari pemasaran
transaksi ke pemasaran hubungan (relationship marketing). Hari-hari
tatkala wiraniaga sendirian mengerjakan wilayahnya dan hanya dipandu oleh kuota
penjualan serta rencana imbalan sudah hampir berlalu. Pelanggan masa kini
begitu besar serta sering bersifat global. Mereka memilih pemasok yang bisa menjual
dan mengirim set produk dan pelayanan yang terkoordinasi ke banyak lokasi yang
bisa dengan cepat memecahkan masalah yang timbul ketika dalam berbagai lokasi
dan yang bisa bekerja erat dengan tim pelanggan untuk meningkatkan produk serta
proses produksi. Sayangnya sebagian besar perusahaan ternyata tidak bisa
memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut. Produk mereka biasanya dijual oleh
para wiraniaga terpisah, yang sulit untuk bekerja sama. Karyawan teknis perusahaan
mungkin tidak mau meluangkan waktu untuk mendidik para pelanggan.
Perusahaan
melihat bahwa kerja sama antar kelompok penjualan akan semakin menjadi kunci
untuk mempertahankan dan memenangkan account. Tetapi mereka melihat
bahwa meminta karyawan mereka untuk bekerja sama cenderung tidak berhasil.
Mereka perlu merancang suatu sistem imbalan yang memberikan penghargaan atas pekerjaan
untuk account bersama. Mereka harus membuat ukuran serta tujuan yang
lebih baik bagi wiraniaga mereka. Dan mereka harus menekankan pentingnya kerja
sama antar kelompok dalam program pelatihan, dan pada saat yang sama juga
menghargai inisiatif individu.
Posting Komentar untuk "Pengertian Negosiasi, dan Taktik Tawar-Menawar dalam Negosiasi"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.