Menentukan Bauran Promosi dalam Komunikasi Pemasaran
Menentukan Bauran Promosi dalam Komunikasi Pemasaran
Perusahaan
harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk lima alat promosi yang
mencakup periklanan, promosi penjualan, wiraniaga, hubungan masyarakat dan
publisitas, dan pemasaran langsung. Dalam industri yang sama, berbagai
perusahaan bisa sangat berbeda dalam cara mengalokasikan anggaran promosi.
Mungkin saja suatu perusahaan ingin mencapai tingkat penjualan tertentu dengan
mengguakan beragam bauran promosi. Seperti Avon yang mengkonsentrasikan dana
promosinya untuk penjualan pribadi, sedangkan Revlon membelanjakannya terutama
untuk periklanan.
Perusahaan
selalu mencari cara untuk mendapatkan efisiensi dengan mensubstitusi satu alat
promosi dengan yang lainnya. Ada banyak perusahaan sudah mengganti sebagian kegiatan
penjualan lapangan dengan iklan, pemasaran lewat telepon, dan surat langsung. Perusahaan
lain meningkatkan pengeluaran promosi penjualan lebih besar dibandingkan untuk
periklanan. Kemampuan untuk melakukan substitusi diantara alat-alat promosi
tersebut menjelaskan mengapa fungsi pemasaran harus atau perlu untuk
dikoordinasi dalam satu departemen pemasaran.
1.
Faktor-Faktor
Dalam Menyusun Bauran Promosi
Perusahaan
harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam mengembangkan bauran promosi
mereka, yakni jenis pasar produk tempat mereka berjualan, apakah akan memakai strategi
dorong atau tarik, tingkat kesiapan konsumen untuk melaksanakan pembelian,
tahap produk dalam siklus hidup produk, serta peringkat pangsa pasar
perusahaan.
2.
Jenis
Pasar Produk
Tingkat
pemanfaatan alat promosi cenderung bervariasi antara pasar konsumen dan
industri (lihat pada gambar diatas). Perusahaan barang konsumsi mengeluarkan
uang untuk digunakan dalam promosi penjualan, periklanan, penjualan personal,
dan hubungan masyarakat, sesuai urutannya.
Perusahaan
barang industri mengeluarkan uang yang digunakan untuk penjualan personal,
promosi penjualan, periklanan, dan hubungan masyarakat, sesuai urutan tersebut.
Umumnya, penjualan personal lebih banyak dipakai dalam penjualan produk yang mahal,
rumit, berisiko dan di pasar dengan jumlah sedikit penjual besar (pasar
industri). Walaupun di pasar barang industri iklan kurang dipergunakan
dibandingkan kunjungan penjualan, tetapi iklan masih memainkan peranan penting.
Periklanan
dapat melakukan fungsi-fungsi berikut ini didalam pasar barang industri:
a.
Membangun
kesadaran
Calon
pembeli yang belum mengetahui mengenai perusahaan atau produk perusahan mungkin
menolak menemui wiraniaga. Iklan bisa menjadi sarana perkenalan bagi perusahaan
dan produknya kepada konsumen.
b.
Membangun
pemahaman
Apabila
produk tersebut mempunyai beberapa keistimewaan baru, sebagian tugas
menjelaskan hal tersebut dapat dilakukan secara efektif oleh iklan.
c.
Pengingat yang efisien
Apabila
calon pembeli mengetahui produk tersebut, namun tidak siap untuk membeli, iklan
yang mengingatkan akan lebih ekonomis dibandingkan dengan kunjungan penjualan.
d.
Menciptakan
langkah awal
Iklan
yang menawarkan brosur dan mencantumkan nomor telepon perusahaan adalah cara
yang efektif untuk menciptakan langkah awal bagi wiraniaga.
e.
Legitimasi
Wiraniaga
dapat memakai iklan perusahaan yang dimuat dimajalah terkenal untuk
mengabsahkan keberadaan produk dan perusahaannya.
f.
Menyakinkan
kembali
Iklan
dapat mengingatkan pelanggan cara memakai produk dan menyakinkan mereka kembali
mengenai pembelian mereka.
Sejumlah
penelitian sudah menunjukkan peranan penting dari periklanan dalam pemasaran
antar bisnis (business to business marketing), Morrill dalam penelitiannya
mengenai pemasaran komoditas industri menunjukkan bahwa periklanan yang
dikombinasikan dengan penjualan personal bisa meningkatkan penjualan sebesar
23% diatas penjualan yang dilakukan tanpa menggunakan periklanan. Total biaya
promosi sebagai persentase dari penjualan cenderung menurun sebesar 20%.
Freeman mengembangkan sebuah model formal untuk membagi dana promosi antara
periklanan dan penjualan personal berdasarkan tugas-tugas penjualan yang
masing-masing laksanakan secara lebih ekonomis.
Penelitian
Levitt juga menunjukkan peranan penting dari periklanan dalam pemasaran bisnis.
Secara khusus, Levitt menemukan bahwa:
a.
Wiraniaga
dari perusahaan terkenal mempunyai keunggulan untuk mendapatkan penjualan
apabila presentasi penjualan mereka memadai. Namun, wiraniaga dari perusahaan
kurang terkenal yang membuat presentasi penjualan yang sangat efektif akan bisa
mengatasi kekurangannya. Perusahaan kecil seharusnya memakai dananya yang
terbatas untuk memilih serta melatih wiraniaga yang baik daripada digunakan
untuk membelanjakan uangnya untuk periklanan.
b.
Reputasi
suatu perusahaan akan meningkatkan peluang wiraniaganya untuk memperoleh
perhatian atau penerimaan produk lebih awal. Oleh karena itu, periklanan
korporat yang bisa membangun reputasi perusahaan akan membantu para wiraniaga
perusahaan tersebut.
c.
Reputasi
perusahaan dapat sangat membantu apabila produk itu berisiko tinggi, rumit, dan
agen pembelian kurang terlatih secara profesional.
Lilien
melakukan penelitian tentang praktik pemasaran industri dalam suatu proyek
besar yang disebut advisor, dan melaporkan hal-hal berikut ini:
a.
Rata-rata
perusahaan industri menetapkan anggaran pemasarannya kurang lebih sebesar 7%
dari penjualan. Perusahaan biasanya hanya membelanjakan 10% dari anggaran
pemasarannya untuk periklanan. Selebihnya dipakai untuk wiraniaga, promosi
penjualan, pameran perdagangan, dan surat langsung.
b.
Perusahaan
industri cenderung membelanjakan jumlah yang lebih tinggi dari rata-rata untuk periklanan
apabila produk mereka mempunyai keunikan, kualitas, atau frekuensi pembelian
yang lebih tinggi, ataupun terjadi pertumbuhan pelanggan yang lebih besar.
c.
Perusahaan
industri cenderung akan menetapkan anggaran pemasaran yang lebih tinggi dari
rata-rata apabila pelanggannya lebih tersebar atau ditempat yang tingkat
pertumbuhan pelanggannya lebih tinggi.
Penjualan
personal dapat pula memberikan sumbangan yang sangat besar bagi perusahaan
barang konsumsi. Beberapa pemasar barang konsumsi merendahkan peranan wiraniaga
dan memakai mereka hanya untuk sekedar mengumpulkan pesanan mingguan dari para
penyalur dan untuk memeriksa bahwa ada persediaan yang cukup di rak. Perasaan
yang umum ialah "wiraniaga menempatkan produk ke rak dan iklan mengosongkannya".
Namun wiraniaga yang terlatih secara efektif bisa memberikan tiga sumbangan
penting, yaitu:
a.
Meningkatkan
posisi persediaan. Wiraniaga bisa membujuk penyalur untuk mengambil lebih
banyak persediaan dan memberikan ruang rak yang lebih luas untuk merek perusahaan
tersebut.
b.
Membangun
antusiasme. Wiraniaga bisa membangun antusiasme penyalur untuk sebuah produk
baru dengan mendramatisasi periklanan yang direncanakan dan dukungan dengan promosi
penjualan.
c.
Penjualan
misioner. Wiraniaga bisa membuat lebih banyak penyalur untuk menandatangani
kontrak untuk menjual merek perusahaan.
3.
Strategi
Dorong Lawan Strategi Tarik
Bauran
promosi sangat dipengaruhi oleh apakah suatu perusahaan memilih strategi dorong
atau strategi tarik untuk menciptakan penjualan. Strategi dorong (push
strategy) meliputi kegiatan pemasaran produsen (terutama wiraniaga dan
diarahkan pada promosi perdagangan) yang diarahkan kepada perantara saluran.
Tujuanya ialah untuk mendorong perantara agar memesan dan menjual produk
tersebut dan mempromosikannya kepada pemakai akhir. Strategi dorong sangatlah tepat
dipakai apabila tingkat kesetiaan merek dalam suatu kategori rendah, produk
tersebut merupakan barang impulse, pilihan merek dilakukan di toko, dan manfaat
produk sangat jelas.
Sementara
strategi tarik (pull strategy) meliputi kegiatan pemasaran (terutama
periklanan serta promosi kepada konsumen) yang diarahkan pada pemakai akhir.
Tujuannya ialah mendorong pemakai akhir untuk meminta produk tersebut kepada perantara
dan dengan begitu akan mendorong perantara untuk memesan produk tersebut dari
produsen. Strategi tarik sangat tepat untuk dipakai apabila terdapat kesetiaan merek
yang tinggi, konsumen menganggap ada perbedaan di antara berbagai merek, keterlibatan
yang tinggi dalam kategori tersebut, dan orang memilih merek sebelum mereka pergi
ke toko. Perusahaan dalam industri yang sama mungkin akan berbeda dalam
penekanan terhadap strategi dorong atau tarik. Misalnya saja seperti Lever
Brothers yang lebih menekankan pada strategi dorong, dan Procter & Gamble yang
lebih menekankan pada strategi tarik.
4.
Tahap
Kesiapan Pembeli
Alat-alat
promosi mempunyai efektivitas biaya yang berbeda pada berbagai tingkat kesiapan
pembeli. Gambar diatas menunjukkan efektivitas biaya relatif dari empat
alat promosi. Periklanan dan publisitas memainkan peranan yang paling penting
dalam tahap lebih penting dibandingkan dengan peranan yang dimainkan oleh
kunjungan wiraniaga atau promosi penjualan. Pengertian pelanggan terutama, dipengaruhi
oleh periklanan serta penjualan personal. Keyakinan pelanggan sangat
dipengaruhi oleh penjualan personal dan kurang dipengaruhi oleh promosi
penjualan dan periklanan. Pemesanan sangat dipengaruhi oleh promosi penjualan dan
penjualan personal. Pemesanan kembali juga sangat dipengaruhi oleh promosi
penjualan dan penjualan personal, dan agak dipengaruhi oleh iklan pengingat. Jadi
jelaslah bahwa periklanan dan publisitas paling efektif biaya adalah pada tahap-tahap
awal dari proses keputusan pembelian sementara penjualan personal dan promosi
penjualan paling efektif adalah pada tahap-tahap selanjutnya.
5.
Tahap
Siklus Kehidupan Produk
Alat-alat
promosi juga mempunyai efektivitas biaya yang berbeda pada berbagai tahapan
siklus hidup produk. Gambar diatas menunjukkan pandangan spekulatif
tentang tingkat efektivitas relatif alat-alat promosi.
a.
Pada
tahap perkenalan, periklanan dan publisitas mempunyai tingkat efektivitas biaya
tertinggi, kemudian penjualan personal untuk mendapatkan cakupan distribusi dan
promosi penjualan untuk mendorong konsumen agar mau mencoba produk.
b.
Pada
tahap pertumbuhan, semua alat promosi bisa dikurangi peranannya karena
permintaan bisa bergerak melalui cerita dari mulut ke mulut.
c.
Pada
tahap kemapanan, promosi penjualan, periklanan, serta penjualan personal
semuanya semakin penting, sesuai urutan tersebut.
d.
Pada
tahap penurunan, promosi penjualan akan tetap kuat, periklanan dan publisitas
dikurangi, dan wiraniaga hanya perlu untuk memberikan sedikit perhatian pada
produk.
6.
Peringkat
Pasar Perusahaan
Seperti
yang ditunjukkan pada gambar diatas merek-merek berperingkat puncak akan
mendapatkan manfaat yang lebih besar dari periklanan dibandingkan dengan
promosi penjualan. Untuk tiga merek teratas, tingkat pengembalian investasi
(ROI) meningkat seiring dengan adanya peningkatan rasio antara pengeluaran,
untuk periklanan dengan pengeluaran untuk promosi penjualan. Sementara untuk merek
berperingkat empat atau lebih rendah, tingkat profitabilitas cenderung menurun
seiring dengan saat bergerak dari periklanan rendah ke periklanan tinggi.
Posting Komentar untuk "Menentukan Bauran Promosi dalam Komunikasi Pemasaran"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.