Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENGERTIAN STAKEHOLDER DAN PRINSIPNYA DALAM MANAJEMEN

Secara singkat stakeholder dapat diartikan sebagai pemangku kepentingan atau pihak yang terkait. Istilah stakeholder sering digunakan dalam konteks bisnis, akan tetapi istilah stakeholder sebenarnya banyak juga dipakai dalam bidang-bidang lain seperti bidang ilmu komunikasi, manajemen, sosial dan sebagainya. Oleh karena itu pengertian stakeholder tergantung dimana bidang yang bersangkutan. Seperti misalnya dalam bidang pendidikan, maka yang disebut sebagai stakeholder adalah kepala sekolah, guru, TU, satpam, murid, dan sebagainya.

(Catatan: artikel ini merupakan artikel lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai: Manajemen Keuangan, Fungsi Serta Tujuannya)

Menurut para ahli atau lembaga yang berkepentingan, stakeholder dapat diartikan sebagai berikut:

1.      Freeman (1984)
Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dapat memengaruhi dan dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu.
2.      Biset (1998)
Stekeholder adalah orang dengan suatu kepentingan atau perhatian pada permasalahan.
3.      Menurut ISO 26000 SR
Stakeholder merupakan Individu atau kelompok yang mempunyai kepentingan terhadap keputusan serta aktivitas organisasi.
4.      Menurut Standard Pengelolaan Stakeholder AA1000 SES
Stakeholder merupakan kelompok yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aktivitas, layanan atau produk, dan kinerja organisasi.

Jika kita simpulkan maka pengertian stakeholder adalah individu atau kelompok yang mempunyai kepentingan terhadap sesuatu dalam sebuah organisasi atau dalam bentuk lain, dimana individu atau kelompok tersebut dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.


 PRINSIP-PRINSIP STAKEHOLDER


Pengertian Stakeholder

Berbeda dengan era sebelumnya, tanggung jawab bisnis telah berubah diera kompetisi global sekarang ini. Dari yang tadinya berparadigma stockholder sekarang beralih menjadi paradigma stakeholder.

Dalam paradigma stockholder, orientasi manajemen selalu tertuju kepada pemegang saham. Alasannya adalah manajemen harus bertanggungjawab atas mandat yang telah diberikan untuk mengelola perusahaan pemegang saham. Oleh karena itu dalam paradigma stockholder, pemegang saham adalah segala-galanya bagi manajemen. Sedangkan dalam paradigma stakeholder, manajemen dihadapkan pada banyak pihak, atau bisa dikelompokan menjadi dua yaitu stakeholder primer (pemegang saham, kreditor, pekerja, pemasok, penyalur, pelanggan dan pesaing) dan stakeholder skunder (pemerintah, masyarakat, aktivis sosial, pendukung bisnis, media massa dan pendapat mumum).

Dengan peralihan paradigma stockholder menjadi stakeholder maka manajemen harus mematuhi prinsip-prinsip stakeholder, prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1.      Pelanggan
Pelanggan merupakan pembeli dan pemakai produk perusahaan. Pelanggan adalah pihak yang sangat penting karena keberlangsungan perusahaan sangat bergantung padanya. Berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan oleh perusahaan sebagai wujud tanggung jawab kepada pelanggan:
a.       Memberikan produk yang terbaik yang sesuai dengan tuntutan pelanggan.
b.      Berlaku adil terhadap pelanggan dalam semua transaksi.
c.       Menjamin keselamatan, kesehatan, dan kualitas lingkungan pelanggan dari produk dan jasa perusahaa.
d.      Menghormati pelanggan dalam memasarkan, menawarkan dan mengiklankan produk.
e.       Menghormati integritas budaya penggan.

2.      Pekerja
Kepada pekerja, perusahaan juga memiliki tanggung jawab yaitu:
a.       Memberikan imbalan dan pekerjaan yang dapat memperbaiki kondisi kehidupan mereka.
b.      Memberikan kondisi kerja yang melindungi kesehatan dan martabat pekerja.
c.       Bersikap jujur dan terbuka dalam berkomunikasi dan memberikan informasi.
d.      Mendengarkan saran, gagasan keluhan dan permintaan pekerja.
e.       Mengajak bermusyawarah bila terjadi konflik.
f.       Menghindari diskriminasi.
g.       Mengembangkan diversifikasi pekerjaaan dalam bisnis agar pekerja dapat lebih bermanfaat.
h.      Melindungi pekerja dari kecelakaan dan penyakit saat bekerja.
i.        Membantu pekerja dalam mengembangkan pengetahuan serta keterampilan yang selaras dan dapat dialihkan.
j.        Peduli terhadap masalah pengangguran dalam membuat keputusan bisnis.

3.      Pemegang Saham
Sebagai penghormatan atas kepercayaan, manajemen bertanggung jawab kepada pemegang saham yaitu:
a.       Menerapkan manajemen yang profesional serta tekun dalam bekerja guna mendapatkan keuntungan yang wajar serta kompetitif.
b.      Memberikan informasi yang sebenarnya kepada investor mengenai segala hal.
c.       Melindungi, menghemat, dan menumbuhkan aset investor.
d.      Menghormati permintaan, keluhan, saran, serta solusi dari investor.

4.      Pemasok
Hubungan manajemen dengan pemasok dan subkontraktor harus dilandasi dengan saling menghormati. Dan perusahaan mempunyai tanggung jawab:
a.       Menerapkan prinsip kejujuran dan keadilan dalam setiap aktivitas dengan pemasok.
b.      Menjamin semua aktivitas terbebas dari bentuk pemaksaan dan proses yuridis yang tidak perlu.
c.       Menciptakan stabilitas hubungan jangka panjang dengan pemasok dalam bentuk terjaganya kualitas, kontinuitas, bahan baku, dan keuntungan yang wajar.
d.      Berbagi informasi dan melibatkan pemasok dalam rencana perusahaan.
e.       Membayar tepat waktu sesuai dengan kesepakatan.
f.       Mencari, mengutamakan dan mendukuk pemasok dan subkontraktor yang menghormati martabat manusia.

5.      Pesaing
Setiap perusahaan harus selalu menghormati persiangan dan mempunyai tanggung jawab untuk hal-hal:
a.       Mengembangakan pasar terbuka untuk perdagangan serta investasi.
b.      Menciptakan prilaku persaingan yang menguntungkan secara lingkungan dan sosial.
c.       Saling menghormati antar pesaing.
d.      Menghindari pemberian gaji atau hadiah yang tidak masuk akal untuk menjamin keuntungan yang kompetitif.
e.       Menghormati hak milik intelektual dan produk.
f.       Tidak mencuri gagasan, entah itu penciptaan produk maupun inovasi.

6.      Masyarakat
Perusahaan memiliki tanggung jawab kepada masyarakat, oleh karena itu bisnis yang dijalankan harus memperhatikan:
a.       Menghormati hak asasi manusia dan lembaga-lembaga demokrasi.
b.      Mengakui kewajiban sah pemerintah kepada masyarakat dan mendukung kebijakan serta pelaksanaan publik yang bertujuan mengembangkan manusia melalui hubungan yang baik antara perusahaan dan masyarakat.
c.       Mengembangkan dan merangsang pembangunan berkelanjutan serta berperan dalam memelihara lingkungan dan konservasi sumber daya.
d.      Mendukung keamanan, perdamaian, keanekaragaman dan keutuhan sosial.
e.       Menghormati keutuhan budaya lokal.
f.       Menjadi warga perusahaan yang baik dengan memberikan sumbangan karitatif, kebudayaan, pendidikan, serta partisipasi pekerja dalam masyarakat dan masalah sipil.

Perusahaan berperan dalam memperbaiki kehidupan pelanggan, karyawan, dan pemegang saham dengan berbagai kesejahteraan kepada mereka. Pemasok dan pesaing juga mengharapkan agar perusahaan menghormati kewajibannya dalam semangat kejujuran dan keadialan. Dan kepada masyarakat dimana perusahaan berlokasi, perusahaan mempunyai tanggung jawab dalam membentuk masa depan masyarakat teresebut.


Posting Komentar untuk "PENGERTIAN STAKEHOLDER DAN PRINSIPNYA DALAM MANAJEMEN"