METODE TRAINING (PELATIHAN)
Metode
training (pelatihan) yang tepat tergantung pada tujuannya. Tujuan dan sasaran training
(perlatihan) yang berbeda akan berakibat pada pemakaian metode yang berbeda dan
tidak sesuai. Menurut Bernadian dan Rusell, metode training (pelatihan) dibagi
atas dua kategori yaitu informational
methods dan experiental methods.
{|CATATAN| Karena pembahasan kali ini masih berhubungan dengan pembahasan sebelumnya, kami sarankan Anda untuk membacanya juga supaya pemahaman Anda utuh sepenuhnya. Silahkan kunjungi artikel berikut: Pelatihan Tenaga Kerja}
1. Informational
Methods
Metode
ini biasanya menggunakan pendekatan satu arah, melalui informasi-informasi yang
disampaikan kepada para peserta oleh seorang pelatih. Metode jenis ini dipakai
untuk mengajarkan para pekerja mengenai hal-hal faktual, keterampilan atau
sikap tertentu. Para peserta biasanya tidak diberi kesempatan untuk
memperaktekan atau untuk melibatkan diri dalam hal-hal yang diajarkan selama
pelatihan. Teknik yang dipakai dalam metode ini antara lain kuliah, persentasi audiovisual dan self directed learning. Pelatihan dengan menggunakan metode
informasi ini sering dinamakan sebagai pelatihan tradisional, yaitu pelatihan
yang bersifat direktif dan berorientasikan pada guru.
2. Experiental
Methods
Experiental methods adalah metode yang mengutamakan
komunikasi yang luwes, fleksibel dan lebih dinamis, baik dengan instruktur,
dengan sesama peserta, dan langsung mempergunakan alat-alat yang tersedia,
misalnya komputer. Metode ini biasanya dipergunakan untuk mengajarkan
pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan, baik yang bersifat software
maupun hardware. Metode pelatihan ini dianggap sebagai pelatihan yang lebih
bersifat fasilitatif dan berorientasikan pada peserta. Misalnya diskusi
kelompok, studi kasus dan sebagainya. Dengan mendorong para peserta untuk
memasukan pengetahuannya sendiri di dalam persentasi-persentasi melalui
makalah-makalah, maka akan dapat mengubah prilaku mereka.
Kedua
metode training (pelatihan) diatas adalah metode yang secara umum digunakan,
artinya belum adanya spesifikasi. Jika lebih dispesifikasikan lagi, metode
training (pelatihan) akan terbagi kedalam beberapa bagian, diantaranya adalah
sebegai berikut:
1. Metode
On The Job Training
Metode
on the job training adalah metode dimana pegawai akan mempelajari pekerjaannya
dengan cara mengamati pegawai lain yang sedang bekerja yang kemudian
mengobservasi perilakunya. Dengan kata lain pegawai yang lebih senior dan
berpengalaman akan memberikan contoh bagaimana cara mengerjakan sebuah
pekerjaan dan pegawai baru akan memperhatikannya. Metode ini sangat informal,
observatif, serta mudah dan praktis. Biasanya hampir 90% mengenai pengetahuan
pekerjaan pegawai baru diperoleh dari metode ini.
Selain
itu metode on the job training juga
dapat menggunakan gambar, peta, sampel masalah dan mendemonstrasikan pekerjaan sebagai
media pembantu agar pegawai baru mendapatkan pemahaman dengan jelas. Metode on the job training sangat tepat atau
direkomendasikan untuk mengajarkan keahlian yang dapat dipelajari dalam kurun
waktu beberapa hari atau beberapa minggu saja. Keunggulan dari metode ini
adalah pegawai belajar dengan menggunakan perlengkapan yang nyata dan dengan
lingkungan pekerjaan yang jelas, sehingga akan lebih mudah untuk
memperlajarinya.
2.
Metode
Vestibule (balai)
Metode
vestibule adalah metode pelatihan dimana pegawai baru yang akan menduduki suatu
pekerjaan akan mendapatkan pelatihan disuatu ruangan atau tempat terpisah,
biasanya dalam kurun waktu beberpa hari sampai dengan beberapa bulan dengan
dibawah pengawasan instruktur, seperti misalnya operator mesin, pengetikan
klerek, pelatihan pekerjaan dan sebagainya. Metode vestibule (balai) ini merupakan metode pelatihan yang sangat cocok
untuk banyak pegawai baru yang akan dilatih dengan jenis pekerjaan yang sama
dan dalam kurun waktu yang sama.
3.
Metode
Demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah metode pelatihan yang melibatkan penguraian dan peragaan
sesuatu melalui contoh sebagai alat bentu untuk mengajarkan pegawai baru. Dalam
metode demonstrasi akan ditunjukan dan direncanakan bagaimana sebuah pekerjaan
bekerja. Metode ini akan memudahkan manajer dalam mengerjakan pegawai baru
tentang aktivitas nyata pekerjaannya dari mulai perencanaan sampai apa yang
dihasilkan dari perencanaan tersebut. Metode demonstrasi sangat efektif untuk
dilakukan karena cukup dengan menunjukkan kepada pegawai baru tentang cara
mengerjakan suatu tugas. Selain itu untuk mempermudah dalam pelakukan pelatihan
juga bisa dikombinasikan dengan alat bantu lain misalnya gambar-gambar, teks
materi, diskusi, ceramah dan sebagainya.
4.
Metode
Simulasi
Metode
simulasi adalah metode pelatihan dimana didalamnya akan dibuat suatu situasi
atau peristiwa yang menyerupai keadaan sebenarnya. Dengan metode simulasi,
pegawai akan diajak untuk merasakan bagaimana situasi saat mereka bekerja
secara nyata, sehingga ketika mereka bekerja dalam pekerjaan sebenarnya mereka
akan lebih memahami tentang kondisi yang mereka hadapi. Metode simulasi ini
adalah pelengkap tehnik duplikat yang mendekati kondisi riil pada pekerjaan. Biasanya
yang paling populer dari metode simulasi ini adalah bussiness games (permainan bisnis). Metode simulasi merupakan salah
satu metode pelatihan yang sangat mahal, namun sangat bermanfaat serta
diperlukan dalam sebuah pelatihan.
5.
Metode
Apprenticeship
Metode
Apprenticeship adalah suatu cara untuk
mengembangkan skill (ketrampilan) pengrajin atau pertukangan. Metode Apprenticeship ini tidak memiliki
standar format, dalam artian peserta pegawai akan mendapatkan sebuah bimbingan
secara umum lalu dapat langsung mengerjakan pekerjaannya.
6.
Metode
Ruang Kelas
Metode
ruang kelas adalah metode training
(pelatihan) dimana pegawai akan dilatih secara menyeluruh di dalam kelas. Contoh
dari metode ruang kelas ini adalah kuliah, studi kasus, konferensi, bermain
peran serta pengajaran berprogram (programmed
instruction).
Training (pelatihan) merupakan hal yang
sangat penting bagi pagawai atau karyawan, baik itu karyawan baru maupun
karyawan lama. Pelatihan akan membuat proses adaptasi maupun pengetahuan
karyawan terhadap pekerjaannya akan berjalan dengan baik. Tetapi tentunya hal
tersebut akan berhasil jika ditopang dengan pemilihan metode training (pelatihan) yang tepat. Dengan tersedianya
berbagai opsi metode training tentu akan memudahkan para manajer untuk memilih
metode mana yang paling tepat untuk dijalankan dalam perusahaannya. Dan pada
akhirnya pemilihan metode training yang tepat akan memberikan perngauh yang
baik terhadap kemajuan perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan.
PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIHAN
Tidak
mungkin menentukan suatu program pelatihan yang akan sama baiknya untuk tiap
perkumpulan, karena ada banyak rencana khusus dalam setiap organisasi, dimana
program harus disesuaikan. Suatu perkumpulan kecil yang secara relatif
karyawan-karyawannya tidak memerlukan kecakapan istimewa sudah tentu memerlukan
program pelatihan yang kurang sungguh-sungguh dibandingakn dengan suatu
perkumpulan besar. Kebanyakan karyawan baru harus mendapat pelatihan dan
karyawan lama seringkali harus mempelajari kecakapan-kecakapan dan proses baru.
Pelatihan
juga diperlukan apabila ada persoalan khusus yang dapat menghambat produksi
seperti misalnya perpindahan karyawan yang berlebihan, absensi yang banyak,
kecelakan yang sering terjadi, turunnya hasil pekerjaan yang berlebihan dan
sebagainya. Sebelum pelatihan dimulai, direktur pelatihan berunding dengan
pejabat-pejabat lini dalam memutuskan hal-hal menganai siapa yang akan dilatih,
isi program pelatihan, siapa yang menyelenggarakan pelatihan, serta kapan,
berapa lama, dan dimana pelatihan itu akan diselenggarakan.
Akhirnya
hasil pelatihan perlu dinilai. Apakah produksinya naik, apakah waktu pelatihan
sebelumnya dikurangi untuk jabatan-jabatan tertentu, apakah keryawan baru dapat
mencapai hasil yang diharapkan lebih cepat, apakah kecelakan menjadi berkurang,
apakah kerusakan yang terjadi pada mesin menjadi berkurang, dan apakah angka
perpindahan karyawan telah berkurang. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
tersebut yang diterapkan pada pekerjaan sebelum dan sesudah program pelatihan.
Program yang baru akan menunjukan tingkat kesuksesan pelatihan dan mungkin
dapat mendorong adanya perubahan yang membuat pelatihan lebih efektif.
Posting Komentar untuk "METODE TRAINING (PELATIHAN)"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.