Masalah-Masalah Utama yang Dihadapi Pemerintah dalam Bidang Ekonomi
Berbicara
mengenai masalah dalam perekonomian tentu akan sangat beragam mengingat
banyaknya ruang lingkup yang ada didalamnya, tetapi pada intinya masalah
ekonomi dapat diklasifikasikan berdasarkan dua bagian utama, yaitu masalah
ekonomi mikro dan masalah ekonomi makro. Disini kita tidak akan membahas
mengenai masalah ekonomi mikro melainkan akan membahas masalah ekonomi makro
yang cakupannya lebih luas daripada ekonomi mikro karena menyangkut
pemerintahan suatu negara.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai ekonomi mikro dan makro, silahkan baca: Mengenal Ilmu Ekonomi
Pada
dasarnya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara akan berbeda, hal ini
bergantung pada kondisi perekonomian negara tersebut. Tentu saja masalah
ekonomi ini menjadi PR untuk pemerintah sebagai penanggung jawab tertinggi pada
suatu negara. Setidaknya ada beberapa masalah utama yang dihadapi dan harus diselesaikan
oleh pemerintah dalam bidang ekonomi, yaitu sebagai berikut:
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Baca Artikel Terkait: Masalah Pokok Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan
salah satu indikator utama untuk mengetahui kinerja perekonomian suatu negara.
Sebuah perekonomian dapat dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah
produksi barang dan jasanya meningkat dari tahun ke tahun. Besarnya produksi
barang dan jasa ini bisa disebut dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Tugas
pemerintah dalam hal ini berkepentingan memantau perkembangan pertumbuhan PDB,
baik dalam jangka pendek mupun jangka panjang dan mendorong peningkatan
pertumbuhan ekonomi pada tiap tahunya. Dengan memantau PDB, pemerintah dapat
mengukur besar kecilnya dampak, efektivitas, dan efesiensi campur tangan
pemerintah pada perekonomian negara.
2. Ketidaksetabilan
Perkembangan Ekonomi
Pada kenyataannya perekonomian
suatu negara tidak selalu berkembang secara kontinu dari satu periode ke
periode berikutnya. Perekonomian selalu mengalami kondisi yang naik turun,
adakalanya perekonomian berkembang dengan pesat dan adakalanya pula
perekonomian mengalami penurunan atau perlambatan. Hal ini bisa saja akibat
dari kondisi perusahaan-perusahaan yang ada dalam perekonomian tersebut. Dalam
kegiatan ekonomi perusahaan selalu mengalami naik turun, hal ini disebut
sebagai konjungtur atau siklus bisnis perusahaan.
Siklus bisnis (businiss cyle) adalah suatu fluktuasi
yang berirama dalam kegiatan bisnis yang umumnya ditandai oleh suatu tendensi
bagi produksi, upah, keuntungan serta kesempatan kerja yang bergerak
bersama-sama dalam suatu siklus yang lengkap dari puncak ke puncak selama satu
periode.
Fluktuasi yang hebat dan berkala
dalam kegiatan bisnis menimbulkan persoalan dan tidak dapat diselesaikan dengan
teori yang ada. Hal ini juga merupakan salah satu akibat dari penerapan sistem
ekonomi. Perkembangan yang pesat dalam suatu perekonomian dapat diikuti oleh
kemunduran kegiatan ekonomi yang serius. Siklus kegiatan ekonomi yang seperti
itu lama-lama dapat berakibat buruk kepada perekonomian secara keseluruhan.
Pengangguran dan inflasi bisa saja suatu saat terjadi lalu menimbulkan dampak
buruk bagi kehidupan masyarakat dan dalam jangka panjang ketidaksetabilan
ekonomi ini dapat menimbulkan perkembangan buruk bagi perekonomian.
3. Masalah
Pengangguran
Pengangguran adalah besarnya
angkatan kerja yang ingin dan bersedia bekerja tetapi tidak mendapat pekerjaan
seperti yang diinginkan. Dalam suatu periode tertentu tingkat pengangguran biasanya dinyatakan dalam persentase dari
angakatan kerja. Jika disuatu negara angka pengangguran terlampau tinggi maka
tentu saja akan membawa dapak terhadap berkurangnya kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah negara tersebut. Jika dilihat secara ekonomi, tingkat
pengangguran yang tinggi menunjukan alokasi sumber daya manusia yang masih
belum efisien karena banyaknya sumber daya manusia yang belum terpakai.
Selain ditinjau dari
persentasenya, tingkat pengangguran juga harus ditinjau dari angka absolutnya.
Masalah pengangguran cukup atau bisa juga dibilang sangat erat kaitannya dengan
pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang rendah biasanya
tidak akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai untuk menampung
tambahan angkatan kerja, yakni penduduk usia kerja yang sedang mencari
pekerjaan.
Pengangguran dapat berdampak
buruk terhadap perekonomian serta individu yang mengalaminya. Dari segi
individu pengangguran akan menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial bagi
dirinya. Seorang yang menganggur biasanya tidak memiliki pendapatan, akibatnya ia
tidak bisa memenuhi kebutuhannya dan bisa menimbulkan masalah sosial seperti
misalnya kejahatan, pencurian atau rendahnya tingkat output yang dapat
dihasilkan oleh suatu perekonomian dan hal ini pada akhirnya akan mengakibatkan
sulit berkembangnya perekonomian suatu negara.
4. Masalah
Inflasi
Inflasi merupakan gejala kenaikan
harga yang bersifat umum dan terus-menerus. Dari sisi teori ekonomi, gejala inflasi
menunjukan terjadinya kelebihan permintaan (excess
demand) ditingkat makro. Dalam arti, dari gejala inflasi dapat ditarik
kesimpulan bahwa seluruh atau hampir seluruh industri dalam perekonomian
mengalami kelebihan permintaan. Selain tekanan permintaan, inflasi dapat
terjadi karena dorongan biaya, yaitu kenaikan biaya produksi yang berdampak
pada naiknya harga barang dan jasa.
Setiap negara mengalami inflasi,
namun dalam tingkat yang berbeda-beda. Inflasi adalah salah satu masalah
ekonomi yang menjadi momok mekutkan yang selalu menghantui setiap negara.
Seperti halnya pengangguran, inflasi juga memiliki efek buruk terhadap
individu, masyarakat serta kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Terlebih
lagi inflasi cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat,
terlebih lagi mereka yang memiliki penghasilan tetap. Biasanya inflasi lebih cepat
terjadi dibandingkan dengan kenikan upah mereka yang berpenghasilan tetap
sehingga kemampuan riil dari pendapatan mereka semakin menurun akibat adanya
inflasi tersebut.
Secara keseluruhan, inflasi
sangat mempengaruhi perekonomian. Inflasi yang tidak dapat diatasi bisa
mengurangi investasi, ekspor serta menaikan impor barang dari negara lain
sehingga mengganggu jalannya perekonomian dalam negeri.
5. Masalah
Kemiskinan dan Pemerataan Distribusi
Pemerintah selalu berupaya agar
alokasi sumber daya dapat dinikmati oleh seluruh anggota masyarakat, tetapi
pada kenyataannya keadaan masyarakat sangat beragam dan tingkat kemajuan
ekonomi masih relatif lemah sehingga sering muncul masalah kesenjangan
distribusi pendapatan.
Masalah kesenjangan ini merupakan
masalah yang cukup serius bagi pemerintah dan juga masyarakat itu sendiri,
karena dengan adanya kesenjangan pendapatan itu berati pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi masih belum merata.
6. Masalah
Ketidakseimbangan Neraca Perdagangan dan Pembayaran
Negara-negara di dunia saat ini
pada umumnya menganut sistem perekonomian terbuka, yang artinya setiap negara
akan memiliki hubungan ekonomi dengan negara lain. Hubungan ekonomi ini umumnya
dilakukan melalui kegiatan ekspor dan impor.
Seperti yang telah diyakini oleh
para ahli ekonomi, bahwa kegiatan ekonomi dengan negara lain memiliki beberapa
keuntungan bagi negara yang menjalankannya. Namun harus tetap diwaspadai efek
negatif yang timbul dari hubungan ekonomi ini, yaitu menyangkut defisit neraca
pembayaran. Neraca pembayaran merupakan suatu bentuk ringkasan transaksi yang
menunjukan aliran pembayaran dari luar negeri ke dalam negeri ataupun
sebaliknya dari dalam negeri ke luar negeri dalam satu tahun.
Defisit neraca pembayaran dapat
menimbulkan efek buruk terhadap kegiatan dan kesetabilan ekonomi suatu negara.
Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan
kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen akan mengganti barang-barng yang
diproduksi di dalam negeri dengan barang-barang impor. Akibat yang timbul
selanjutnya adalah meningkatnya harga valuta asing yang menyebabkan harga
barang yang diimpor semakin mahal. Hal ini akan mengurangi semangat dan
kegairahan pengusaha dalam negeri untuk melakukan investasi dan membangun usaha
baru.
Posting Komentar untuk "Masalah-Masalah Utama yang Dihadapi Pemerintah dalam Bidang Ekonomi"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.