Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perencanaan Kebutuhan Material

Perencanaan Kebutuhan Material

Perencanaan kebutuhan material (Material Requirements Planning, MRP) adalah suatu konsep dalam manajemen produksi yang didalamnya membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi. Dengan mempergunakan teknik MRP ini, barang yang diperlukan bisa direncanakan diterima pada saat yang tepat, dengan jumlah yang sesuai, serta tanpa mengakibatkan persediaan barang yang berlebihan.

Tujuan MRP (Material Requirements Planning)

1)      Mengurangi risiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman
2)      Meminimalkan persediaan
3)      Meningkatkan efisiensi
4)      Komitmen yang realistis

Komponen MRP


Perencanaan Kebutuhan Material

Berdasarkan informasi dari jadwal induk produksi (master production schedule, MPS), bisa diketahui permintaan dari suatu produk akhir, yang selanjutnya bisa mengetahui komponen-komponen yang membentuk produk akhir tersebut, status persediaan, serta waktu tenggang yang dibutuhkan untuk memesan bahan ataupun merakit komponen-komponen yang bersangkutan, bisa disusun suatu perencanaan kebutuhan dari komponen yang dibutuhkan.

Penjadwalan

Penjadwalan adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang meliputi kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralan, ataupun tenaga kerja, serta menentukan urutan pelaksanaan bagi suatu kegiatan operasi. Penjadwalan ini bertujuan untuk meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, tingkat persediaan, dan juga penggunaan yang efisien dari fasilitas, peralatan, dan tenaga kerja.

Penjadwalan sering kali dilihat sebagai fungsi dari sistem volume produksi hal ini karena masing-masing sistem volume produksi mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga mengakibatkan pendekatan yang berbeda pula dalam perencanaan penjadwalan.

Metode Line Balancing

Salah satu teknik penjadwalan yang banyak dipergunakan dalam sistem volume tinggi ialah penyeimbangan line (line balancing), dimana teknik ini menekankan pada pengalokasian tugas-tugas pada stasiun-stasiun kerja sehingga ada penyeimbangan waktu kerja.

Line balancing ini bertujuan untuk mendapatkan suatu arus produksi yang lancar dalam rangka mendapatkan utilitas yang tinggi atas fasilitas, tenaga kerja, serta peralatan, melalui penyeimbangan waktu kerja antar stasiun kerja.

Metode Run-out time, ROT

Selain itu teknik penjadwalan yang sering dipergunakan dalam satuan pemrosesan secara batch (tumpukan) ialah penjadwalan melalui metode run-out time (waktu habis). Run-out time ini menunjukkan berapa lama suatu produk tertentu akan habis dari persediaan. Aturan penjadwalan dalam ROT ialah menjadwalkan pekerjaan yang mempunyai ROT paling kecil lebih dulu.

Pembebanan (Loading)

Pembebanan (Loading) berhubungan dengan penugasan pekerjaan pada pusat-pusat kerja tertentu sehingga biaya proses, waktu kosong, maupun pemenuhan waktu bisa dilakukan dengan seminimal mungkin. Bagan Gantt ialah alat bantu yang berguna dalam pembebanan pada produksi dengan volume rendah. Bagan Gantt ini akan membantu menunjukkan beban serta waktu kosong dari beberapa bagian atau mesin.

Penjadwalan dengan bagan Gantt bisa dilaksanakan dengan dua cara, antara lain yaitu:

1.      Penjadwalan maju (forward scheduling), yaitu pekerjaan dimulai seawal mungkin sehingga pekerjaan biasanya akan selesai sebelum batas waktu yang dijanjikan (due date). Namun konsekuensinya, terjadi akumulasi persediaan sampai hasil pekerjaan tersebut diperlukan pada pusat kerja berikutnya. Teknik seperti ini mengasumsikan bahwa pengadaan material serta operasi dimulai segera setelah pesanan diterima.

2.      Penjadwalan mundur (backward scheduling), yaitu kegiatan operasi yang terakhir akan dijadwalkan lebih dulu, yang selanjutnya secara berurutan ditentukan jadwal untuk kegiatan sebelumnya satu persatu secara mundur. Dan akhirnya dengan mengetahui waktu tenggang dalam pengadaan barang (lead time), bisa ditentukan kapan saat dimulainya operasi.

Posting Komentar untuk "Perencanaan Kebutuhan Material"