Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Teori Pengambilan Keputusan

Pengertian Teori Pengambilan Keputusan

Dalam menjalankan fungsi-fungsinya, setiap manajer operasi pasti akan selalu dihadapkan pada persoalan pengambilan keputusan. Dan hal ini sangatlah normal, setiap manajer harus bisa mengambil keputusan yang baik untuk kepentingan perusahaan.

Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah suatu proses manajemen yang dimulai dengan perencanaan atau persiapan dan berakhir dengan pengendalian. Untuk memperoleh hasil yang baik, pengambilan keputusan ini seharusnya mengikuti suatu tahapan yang sistematis serta terkendali.

Tahapan dalam proses pengambilan keputusan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
1)      Identifikasi masalah dan faktor-faktor yang berpengaruh
2)      Tetapkan tujuan dan kriteria keputusan untuk memilih solusi
3)      Kembangkan model dengan beberapa alternatifnya
4)      Analisis model dan bandingkan
5)      Pilih model terbaik
6)      Terapkan model terpilih

Model untuk Pengambilan Keputusan

Model ialah abstraksi dari keadaan nyata. Model dibuat secara sederhana tetapi mengandung unsur-unsur utama dari suatu produk, proses, ataupun sistem yang diwakilinya. Dengan mempergunakan model, pengambilan keputusan umumnya bisa dilaksanakan dengan lebih praktis, cepat, murah, dan aman. Model ini bisa diklasifikasikan dalam tiga bentuk, antara lain yaitu:

1.      Model Fisik

Yaitu model yang secara fisik menggambarkan obyek aslinya. Misalnya seperti prototipe suatu mobil, kereta api, pesawat, atau miniatur suatu rumah tinggal, gedung, dan terowongan. Keuntungan dari model fisik ini ialah bisa memberikan efek visual terhadap keadaan nyata dari benda tersebut.

2.      Model Skematik

Yaitu model yang dinyatakan dalam bentuk skema, grafik, diagram, ataupun gambar dari suatu obyek. Model skematik ini lebih simpel serta mudah dilakukan penyesuaian apabila diperlukan perubahan. Penggunaan warna serta perangkat lunak komputer lebih memperkaya dalam memberikan gambaran dari situasi yang nyata.

3.      Model Matematika

Model matematik ini memakai simbol, rumus ataupun persamaan yang menggambarkan proses maupun sistem yang diwakili. Model seperti ini tidaklah umum bagi orang awam, akan tetapi bisa menggambarkan tingkat hubungan abstraksi yang sangat tinggi serta merupakan alat analisis yang sangat berguna. Jika suatu model sudah dikembangkan, model tersebut harus diuji validitasnya lebih dahulu sebelum dipergunakan. Dalam model matematika, uji validitas dilaksanakan sesuai dengan kaidah statistika.

Pengertian Teori Pengambilan Keputusan

Teori Keputusan

Teori keputusan adalah suatu pendekatan analitik untuk memilih alternatif terbaik dari suatu keputusan. Pada saat pengambilan sebuah keputusan, secara tipikal ada tiga kondisi atau situasi yang dihadapi oleh pengambil keputusan, yang diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepastian dari hasil (payoff, outcome) yang akan terjadi, antara lain yaitu:

1)      Ketidakpastian

Yaitu mengacu pada situasi dimana terdapat lebih dari satu hasil yang mungkin akan terjadi dari suatu keputusan, serta probabilitas setiap kemungkinan, tidak diketahui.

2)      Berisiko

Mengacu pada situasi dimana terdapat lebih dari satu hasil yang mungkin akan terjadi dari suatu keputusan, serta probabilitas setiap hasil diketahui atau bisa diperkirakan oleh pengambil keputusan.

3)      Kepastian

Yaitu mengacu pada situasi dimana terdapat hanya ada satu hasil yang mungkin akan terjadi dari suatu keputusan, serta hasil tersebut diketahui secara tepat oleh pengambil keputusan.

Dalam proses pengambilan keputusan, seluruh informasi yang dibutuhkan disusun dalam bentuk ringkasan hasil yang disebut dengan tabel hasil (payoff table) ataupun tabel keputusan. Tabel ini adalah suatu matriks yang terdiri dari baris yang menunjukkan berbagai alternatif pilihan atau keputusan, serta kolom yang menunjukkan nilai harapan untuk setiap alternatif pilihan atau keputusan pada berbagai keadaan maupun situasi yang mungkin terjadi. Nilai harapan umumnya menunjukkan keuntungan ekonomis (hasil bersih) yang diukur dalam nilai sekarang (present value).

Metode Peramalan untuk Manajemen

Salah satu keputusan penting dalam perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen ialah menentukan tingkat produksi dari barang ataupun jasa yang perlu disiapkan untuk masa yang akan datang. Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang optimal, maka diperlukan adanya suatu cara yang tepat, sistematis, serta bisa dipertanggungjawabkan.

Salah satu alat yang dibutuhkan oleh manajemen serta merupakan bagian integral dari proses pengambilan keputusan yaitu metode peramalan. Metode peramalan ini dipergunakan untuk mengukur ataupun menaksir keadaan dimasa yang akan datang.

Jenis-Jenis Peramalan

Berdasarkan horison waktu, peramalan bisa dikelompokkan dalam tiga bagian, antara lain yaitu:

1)      Peramalan Jangka Pendek

Yaitu untuk jangka waktu kurang dari 3 bulan. Contohnya, peramalan dalam kaitannya dengan perencanaan pembelian material, penugasan karyawan dan penjadwalan kerja.

2)      Peramalan Jangka Menengah

Yaitu meliputi jangka waktu antara 3 sampai 18 bulan. Misalnya seperti peramalan untuk perencanaan produksi, perencanaan penjualan, dan perencanaan tenaga kerja tidak tetap.

3)      Peramalan Jangka Panjang

Yaitu mencakup jangka waktu yang lebih besar dari 18 bulan. Contohnya, peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan penanaman modal, perencanaan fasilitas, dan juga perencanaan untuk kegiatan penelitian serta pengembangan.

Peramalan jangka panjang banyak mempergunakan pendekatan kualitatif, sementara peramalan jangka menengah dan jangka pendek biasanya lebih menggunakan pendekatan kuantitatif.

Posting Komentar untuk "Pengertian Teori Pengambilan Keputusan"