Kinerja dan Penilaian Prestasi Kerja
Kinerja dan Penilaian Prestasi Kerja
Pembinaan serta pengembangan karyawan baru maupun
lama dalam perusahaan merupakan salah satu kegiatan dalam rangka untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan serta perkembangan karyawan. Oleh sebab itu perlu
dilaksanakan penilaian atas pekerjaan yang sudah dilakukan oleh karyawan atau bisa
disebut juga dengan penilaian kinerja atau penilaian prestasi kerja.
Dalam perkembangan yang kompetitif dan mendunia,
perusahaan memerlukan karyawan yang berprestasi tinggi, dan pada saat yang sama karyawan
membutuhkan umpan balik atas kinerja mereka sebagai pedoman bagi tindakan-tindakan
mereka selanjutnya pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu penilaian seharusnya
menggambarkan kinerja karyawan itu sendiri. Hasil penilaian kinerja ini bisa
menunjukkan apakah SDM sudah memenuhi tuntutan perusahaan atau masih belum.
Tidaklah mudah untuk menilai kinerja seorang karyawan
secara akurat. Sifat ataupun cara penilaian kinerja tergantung pada bagaimana
SDM dipandang serta diperlakukan di dalam perusahaan itu sendiri.
a) Apabila
perusahaan berpegang pada asumsi bahwa seseorang tidak akan bekerja kecuali
apabila mereka diawasi serta dikendalikan dengan ketat, maka perusahaan
cenderung akan menerapkan cara penilaian yang sifatnya rahasia dan pada umumnya
penilaian cenderung bersifat tidak obyektif. Oleh sebab itu laporan mengenai
kinerja karyawanpun merupakan laporan yang sifatnya rahasia pula.
b) Sementara
apabila perusahaan memiliki pandangan bahwa setiap individu akan bekerja sesuai
dengan potensi serta kekuatan-kekuatannya dan bahwa kemampuan manusia bisa
ditambah atau dikembangkan, maka perusahaan cenderung akan mengusahakan suatu
sistem penilaian yang berusaha mengenali, memperjelas, mengembangkan, serta
memanfaatkan potensi dan kemampuan para karyawan.
Biasanya, sistem penilaian kinerja masih dipergunakan
sebagai instrumen untuk:
a) Mengendalikan
perilaku karyawan.
b) Membuat
keputusan yang berhubungan dengan kenaikan gaji, pemberian bonus, promosi,
serta penempatan karyawan pada posisi yang sesuai, dan mengetahui kebutuhan
pelatihan serta pengembangan karyawan.
Pemahaman tersebut menjadi kurang sehat apabila
dalam pelaksanaannya yang sifatnya sepihak, rahasia serta kurang bersifat mengembangkan,
dalam hal ini seharusnya penilaian kinerja tidak saja mengevaluasi kinerja karyawan,
akan tetapi juga mengembangkan serta memotivasi karyawan.
Dalam hal ini sebaiknya, karyawan yang dinilai:
a) Diberi
kesempatan menilai dirinya sendiri.
b) Harus
mengetahui bidang prestasi yang dinilai.
c) Mempertemukan
hasil penilaiannya dengan penyelianya. Maka akan terjadi proses tawar menawar
serta komunikasi antara kedua belah pihak untuk mencapai saling keterbukaan
serta saling pengertian MENGENAI bidang-bidang yang sudah cukup dan juga bidang-bidang
yang masih perlu untuk dikembangkan.
Pengertian Penilaian Kinerja
Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi serta
kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Karyawan sepatutnya
mempunyai derajat willingness (kesediaan) serta tingkat capacity (kemampuan)
tertentu. Kesediaan dan keterampilan tidak akan cukup efektif untuk mengerjakan
sesuatu tanpa pemahaman yang jelas mengenai apa yang akan dikerjakan serta
bagaimana mengerjakannya.
Kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan oleh setiap
karyawan sebagai prestasi kerja yang dihasilkan sesuai perannya di dalam
perusahaan. Dalam hal ini Penilaian kinerja adalah kegiatan mengukur
kecakapan atau kemampuan karyawan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan
memakai tolok ukur tertentu secara obyektif dan dilaksanakan secara berkala.
Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan penilaian kinerja pada dasarnya bisa
dibedakan menjadi dua, antara lain yaitu:
1.
Tujuan
penilaian yang berorientasi pada masa lalu:
a) Mengambil
keputusan mengenai kenaikan gaji dan promosi.
b) Mengendalikan
perilaku karyawan dengan menggunakan hasil penilaian sebagai instrumen untuk
memberikan ganjaran, hukuman, dan ancaman.
c) Menempatkan
karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan tertentu.
2.
Tujuan
penilaian yang berorientasi pada masa depan:
a) Membantu
karyawan mengerti kekuatan dan kelemahan dirinya dikaitkan dengan peran dan
fungsi dalam perusahaan.
b) Membantu
karyawan untuk semakin banyak mengerti tentang perannya dan mengetahui secara
jelas fungsi-fungsinya.
c) Menambah
adanya kebersamaan antar karyawan dan penyelia sehingga setiap karyawan
memiliki motivasi, rasa senang bekerja, dan sekaligus mau memberikan kontribusi
pada perusahaan.
d) Membantu
mempersiapkan karyawan untuk memegang pekerjaan pada jenjang yang lebih tinggi.
e) Memberi
peluang bagi karyawan untuk mawas diri dan evaluasi diri, serta menetapkan sasaran
pribadi sehingga terjadi pengembangan yang direncanakan dan dimonitor sendiri
Manfaat Penilaian Kinerja
Berikut ini adalah manfaat penilaian begi perusahaan
dan pekerja:
a) Bagi perusahaan : yaitu
sebagai dasar untuk mengambil keputusan mengenai promosi (jabatan atau gaji), demosi,
transfer (mutasi), PHK, ataupun untuk mengidentifikasi kebutuhan training
perusahaan.
b) Bagi pekerja : yaitu
terutama sebagai feedback (umpan balik) mengenai prestasi kerjanya
selama bekerja. Ini sangatlah berguna bagi pekerja untuk mengetahui kelemahan
dan kelebihan yang ada pada dirinya, untuk tujuan pengembangan diri
lebih lanjut.
Pentingnya Standar
a) Standar
merupakan patokan yang digunakan untuk menilai baik atau buruknya prestasi
kerja seseorang.
b) Sifat
standar sebaiknya spesifik, bisa diukur secara obyektif, serta realistis
(standar yang baik dapat dicapai oleh rata-rata pekerja, dan harus bisa dilampaui
oleh pekerja yang hebat).
c) Standar
hendaknya diketahui oleh pekerja.
Aspek-aspek Yang Dinilai Dalam Penilaian Kinerja
a) Kemampuan Konseptual, yakni
kemampuan untuk memahami kompleksitas perusahaan serta penyesuaian bidang gerak
dari unit masing-masing ke dalam bidang operasional perusahaan secara
menyeluruh, yang intinya individual tersebut memahami tugas, fungsi, dan
tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan.
b) Kemampuan Teknis, yakni
kemampuan menggunakan pengetahuan, teknik, metode, dan peralatan yang digunakan
untuk melaksanakan tugas, serta pengalaman dan pelatihan yang didapatkannya.
c) Kemampuan Hubungan Interpersonal, yakni
kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain, melakukan negosiasi, memotivasi
karyawan, dan lain sebagainya.
Program Penilaian Kinerja
Terdapat banyak hal yang perlu untuk diperhatikan
dalam program penilaian kinerja yang menekankan pada pelaksanaan penilaian itu
sendiri, antara lain yaitu:
a) Tujuan
penilaian harus ditetapkan di awal
b) Instrumen
penilaian
c) Standar
penilaian harus ditetapkan terlebih dahulu untuk acuan penskoran serta mengurangi
ketidakpuasan orang yang dinilai
d) Kapan
harus menilai
e) Siapa
yang dinilai
f) Siapa
yang menilai
g) Pelatihan
bagi penilai
h) Feed
back dan implikasi
Perusahaan Memperoleh Sukses Melalui Penilaian Kinerja
Suatu sistem penilaian kinerja yang obyektif sangat
membantu perusahaan dalam hal berikut ini:
a) Menciptakan
karyawan yang produktif
b) Menghilangkan
kecenderungan untuk menilai karyawan berdasarkan kepribadian mereka
c) Menghilangkan
standar-standar yang berbeda antar para manajer (penilai)
d) Memotivasi
karyawan dengan penilaian kinerja
Posting Komentar untuk "Kinerja dan Penilaian Prestasi Kerja"
Berkomentarlah sesuai topik pembahasan artikel, dan jangan ragu untuk menegur kami apabila ada kesalahan dalam artikel. Terima kasih.