Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penelitian Kebutuhan Ruangan di Toko

Penelitian Kebutuhan Ruangan di Toko

Langkah ini membutuhkan taksiran besarnya penjualan dalam jangka waktu pendek dan juga dalam jangka panjang. Apabila ramalan penjualan jangka pendek sudah diperoleh, maka dapat ditentukan luas minimum toko yang dibutuhkan yakni dengan membagi jumlah hasil penjualan tersebut dengan suatu angka yang diperoleh dari pengalaman.

Apabila ada kemungkinan peningkatan penjualan dimasa yang akan datang, maka hendaklah perlu diadakan cadangan perluasan ruangan. Pada umumnya pengelola toko harus menanyakan pada dirinya apakah ia sudah menyediakan ruangan untuk kebutuhan-kebutuhan berikut:
1)      Semua bagian penunjang penjualan (Bagian pengiriman barang, penyimpanan barang, pengembalian barang dan sebagainya).
2)      Bagian barang dagangan termasuk juga ruang penyimpanan barang (running stock) dan tempat penjualan (sales area) yang sesuai.
3)      Kemudahan bagi pelanggan dan karyawan.
4)      Pintu masuk dan keluar toko, tangga.
5)      Ruangan kantor, termasuk ruangan untuk pembelian barang.
6)      Ruangan etalase menurut bentuk dan jenis yang dikehendaki.
7)      Ruangan yang cocok untuk peralatan komputer dan keperluan lain dari teknologi baru.
8)      Gang-gang yang cukup lebar, yang memudahkan arus lalu lintas pelanggan.

Luas area penjualan (sales space) dan non area penjualan tergantung dari tipe bisnis yang dilakukan:
Special store : kurang lebih 80% : 20%
Supermarket : kurang lebih 60% : 40%
Departement store : kurang lebih 70% : 30%

Alokasi area penjualan berdasarkan pengalaman di toko dipadukan dengan:
1)      Penjualan per M2 (meter persegi)
2)      Laba kotor per M2 (meter persegi)
3)      Perputaran stock barang

Berikut ini contoh bagian /area yang ada di Supermarket:

Penelitian Kebutuhan Ruangan di Toko

Bagian/Area yang Ada di Supermarket
1)      Area Kantor: yakni tempat manajer toko dan staff melakukan kegiatan operasional toko.
2)      Area Kasir, yang terdiri atas:
a)      Kasir yang biasanya berjumlah 4 sampai 6 dan counter COC (Contract Of Counter) yakni counter yang disewa secara khusus oleh supplier untuk menempatkan barang-barang miliknya. Barang yang diletakan disini ialah barang-barang kecil yang sering dibeli oleh konsumen seperti permen, batu battery, obat umum dan sejenisnya. Adapun mesin bisnis (equipmn) yang digunkanan di bagian kasir antara lain yaitu:
(1)   Mesin kasir disebut dengan mesin computer
(2)   Mesin debit digunakan apabila ada pembeli yang membayar dengan kartu kredit
b)      Deposit yakni tempat menitipkan tas atau barang customer.
3)      Area Perishable, yang terdiri atas:
a)      Area Meat yakni tempat ikan, daging, ayam dan olahannya serta makanan siap santap (Ready to Eat) Diarea perisable terdapat equipment atau mesin-mesin toko seperti misalnya mesin timbangan barang dan mesin wraping untuk mengemas barang.
b)      Area fruit, yakni tempat aneka buah segar.
c)      Area vegetable, yakni tempat sayur dan bumbu segar serta makanan-makanan olahan beku (diletakkan pada frezzer).
4)      Area Merchandising, yang terdiri atas:
a)      Area rak shelving atau gondola barang-barang yang dijual. Yakni tempat meletakan barang-barang.
b)      Area tempat menyimpan barang-barang persediaan (gudang); barang- barang yang disimpan disini dikelompokan menjadi kelompok food, yakni kelompok makanan (sembako), makanan bayi, minuman, snack dan sebagainya serta kelompok non food seperti; shampo, sabun, obat serangga, toolkit dan sebagainya.

Posting Komentar untuk "Penelitian Kebutuhan Ruangan di Toko"