Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Para Ahli

Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Para Ahli

Dalam Pertumbuhan Ekonomi terdapat beberapa teori para ahli yang mengungkapkan bagaimana tahapan terjadinya pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor apa saja yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini terdapat beberapa aliran dalam teori pertumbuhan ekonomi menurut para ahli, yaitu teori pertumbuhan ekonomi menurut aliran ekonomi klasik, aliran ekonomi historis, aliran ekonomi sosialis, aliran ekonomi pasca Keyness dan aliran ekonomi neo klasik. Semua aliran teori pertumbuhan ekonomi tersebut memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing yang menjadikannya menarik.


1.   Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran Ekonomi Klasik

Teori pertumbuhan ekonomi aliran ekonomi klasik muncul pada akhir abad ke 18 pada saat masa revolusi Inggris, dimana pada masa itu merupakan perkembangan ekonomi negara-negara di dunia dan sistem perekonomian liberal sedang merajalela. Hal tersebut disebabkan karana adanya dorongan kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Pada awalnya kemajuan teknologi lebih cepat dari kemajuan jumlah penduduk, namun seiring berjalannya waktu malah terjadi sebaliknya sehingga perekonomian mengalami penurunan.

Menurut aliran klasik kemajuan teknologi disebabkan adanya akumulasi kapital (modal), sehingga memungkinkan adanya spesialisasi atau pembagian kerja malalui mekanisme yang lebih baik, hal ini menyebabkan hasil produktivitas menjadi lebih meningkat. Meningkatnya produktivitas akan menambah peningkatan keuntungan, sehingga mendorong perkembangan investasi.

Keadaan ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi dimana tingkat upah naik dan kesejahteraan penduduk juga ikut naik. Namun, tingkat kemakmuran penduduk yang tinggi, meningkatkan pertambahan jumlah penduduk akibatnya keuntungan kembali menurun.

Dalam aliran ekonomi klasik terdapat tokoh-tokoh yang mengungkapkan pendapatnya mengenai pertumbuhan ekonomi menurut aliran ekonomi klasik, yaitu Adam Smith, David Ricardo, dan Thomas Robert Maltus. Ketiga tokoh tersebut memiliki pandangan yang berbeda menganai pertumbuhan ekonomi. Namun dalam hal ini secara garis besar teori pertumbuhan ekonomi menurut aliran ekonomi klasik adalah sebagai berikut:

1)    Tingkat perkembangan suatu masyarakat tergantung pada empat faktor, yaitu jumlah penduduk, jumlah alat-alat modal, luas tanah dan tingkat teknologi.

2)    Pendapatan nasional dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu upah pekerja, keuntungan pengusaha dan sewa tanah yang diterima pemilik tanah.

3)    Kenaikan upah menyebabkan pertambahan penduduk.

4)    Tingkat keuntungan merupakan faktor yang menentukan besarnya pembentukan modal, jika tidak mendapat keuntungan maka pembentukan modal tidak akan terjadi.

5)    Hukum hasil yang semakin berkurang akan berlaku untuk segala kegiatan ekonomi, dimana tanpa kemajuan teknologi, pertambahan penduduk akan menurunkan tingkat upah, menurunkan keuntungan dan menaikan sewa tanah.


2.   Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran Ekonomi Historis

Teori pertumbuhan ekonomi aliran ekonomi historis pertama kali berkembang di Jerman, akibat dari reaksi terhadap pandangan teori klasik. Menurut teori pertumbuhan ekonomi klasik pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat dengan adanya revolusi industri. Sedangkan aliran ekonomi historis menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dilakukan secara bertahap dan tidak dapat tumbuh begitu saja melalui revolusi industri.

Adalah Frederik List, Karl Bucher, Wegner Sombart, Bruno Hildebrand dan W.W. Rostow yang mempelopori teori aliran historis. Berbeda dengan aliran ekonomi klasik, aliran ekonomi historis lebih menekankan pada tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi. Untuk lebih jalasnya simak beberapa penjelasan menurut para ahli berikut ini:


1)    Menurut Federick List

Federick List menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu masa berburu, masa bertani, dan masa industri dan perniagaan.

a)    Masa Berburu. Pada masa ini manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara berburu binatang dan mengambil tumbuh-tumbuhan serta kehidupan masyarakat masih berpindah-pindah.

b)    Masa Bertani. Masa bertani ditandai dengan masyarakat yang sudah memikirkan untuk menghasilkan makanan dari sebelumnya yang hanya berburu. Pada masa ini juga manusia telah menganal kerajinan seperti alat-alat pertanian.

c)    Masa Industri dan Perniagaan. Masa ini adalah masa dimana masa kerajinan sudah berkembang pada barang-barang lain tidak hanya kerajinan alat pertaninan tetapi lebih beragam dan kapasitas produksinya lebih besar.


2)    Menurut Karl Bucher

Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi yang terjadi akan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

a)    Masa Rumah Tangga Tertutup. Pada masa ini keadaan masyarakat digambarkan sebagai masyarakat teradisional dan belum mengenal pertukaran dengan kelompok lain sehingga kegiatan produksinya hanya sebatas kebutuhan keluarga dan kelompoknya.

b)    Masa Rumah Tangga Kota. Pada masa ini sudah dikenal pertukaran dengan kelompok lain karena rumah tangga tertutup sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan kelompoknya. Pusat perdagangan dan industri juga sudah dibangun.

c)    Masa Rumah Tangga Bangsa. Pada masa ini masyarakat kota telah melakukan teransaksi dengan kota lain karena satu kota sudah tidak mungkin mencukupi kebutuhan masyarakat sendiri.

d)    Masa Rumah Tangga Dunia. Masa rumah tangga dunia ditandai dengan adanya perdagangan internasional. Pada masa ini batas negara menjadi sulit terlihat karena globalisasi. Kemajuan peradaban dan teknologi mendorong hubungan masyarakat antar bangsa.


3.   Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran Ekonomi Sosialis

Karl Mark merupakan salah satu tokoh aliran ekonomi sosialis. Ia mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi berdasarkan sejarah perkembangan masyarakat yang melalui lima tahap, antara lain yaitu:

Baca juga artikel terkait mengenai pertumbuhan ekonomi:

1) 6 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

2) Indikator Pertumbuhan Ekonomi


1)    Masyarakat Komunal Primitif

Pada masa ini masyarakat menggunakan alat-alat untuk bekerja yang masih sederhana seperti dari batu. Alat-alat sederhana tersebut dimiliki secara bersama. Dalam masyarakat ini tidak ada keuntungan produksi, karena masyarakat membuat sendiri barang kebutuhannya. Kerana semakain lama masyarakat semakin mengenal teknologi, maka mereka mulai menggunakan alat dari besi. Perbaikan tersebut menyebabkan perubahan sosial hingga pembagian kerja, dimana terjadi pertukaran dan hubungan saling membantu dengan orang lain.


2)    Masyarakat Perbudakan

Masyarakat perbudakan ini terjadi karena adanya hubungan produksi antara orang yang memiliki alat dengan orang yang hanya bekerja. Dengan adanya perbudakan pemilik alat produksi menjadi untung karena hanya memberi budak dengan upah sekedarnya.


3)    Masyarakat Feodal

Pada masa ini kaum bangsawan memiliki alat produksi yang utama yaitu tanah. Petaninya terdiri dari mantan budak dan akan menggarap tanah milik kaum feodal. Sehingga dalam kehidupan masyarakatnya menjadi dua golongan yaitu golongan buruh (pelayan) dan golongan feodal (pemilik tanah).


4)    Masyarakat Kapital

Hubungan produksi dalam sistem kapitalis didasarkan pada kepemilikan individu, terhadap alat produksi. Masyarakat kapital sebagai pemilik midal dengan buruhsebagai pekerja. Kedua kelompok ini memiliki kepentingan ang saling bertentangan. Perbedaan kepentingan menimbulkan golongan sosialis.


5)    Masyarakat Sosialis

Dalam masyarakat sosialis, alat produksi didasarkan atas milik sosial. Hubungan produksi dalam dalam hal ini merupakan hubungan kerja sama dan saling membantu antara buruh yang bebas dengan buruh yang dieksploitasi. Alat produsi pada masyarakat ini dibuat dari hasil kebudayaan mausia tertinggi. Sistem ini mendorong manusia untuk maju dilapangan dan di masyarakat sehingga tidak ada lagi golongan-golongan masyarakat.


4.   Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran Ekonomi Pasca Keyness

Teori ini dikemukakan oleh beberapa tokoh yang salah satunya adalah Harrod dan Domar. Keduanya menyatakan bahwa investasi merupakan hal terpenting untuk terjadinya pertumbuhan ekonomi dengan begitu kegiatan produksi dapat dikembangkan. Pengembangan nilai produksi merupakan peningkatan PDB. Peningkatan PDB dari waktu ke waktu inilah yang mengembangkan pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan produksi itu tidak dapat mengacuhkan permintaan total, yakni permintaan total satu negara pada semua produk yang dihasilkan. Bila pretumbuhan produk tidak diimbangi dengan pertambahan permintaan, pertambahan produksi tidak akan berlangsung lama. Hal ini karena produk itu tidak akan laku dan perusahaan dengan segera akan mengalami kebangkrutan. Berikut ini pandangan pertumbuhan ekonomi menurut aliran pasca Keyness.

1)    Perekonomian sudah ada dalam tingkatan pengerjaan penuh.

2)    Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri.

3)    Tidak ada keterlambatan penyesuaian.

4)    Hasrat menabung marginal dan rata-rata sama.

5)    Perbandingan kapital dan output sama.


5.    Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran Ekonomi Neo Klasik

Salah satu tokoh aliran ini adalah Robert Sollow. Robert Solow sependapat mengenai pertumbuhan ekonomi dengan Adam Smith bahwa pertumbuhan ekonomi akan ada bila terjadi pertumbuhan output. Pertumbuhan output sendiri bergantung pada pertumbuhan produk (tenaga kerja), pertumbuhan modal dan kemajuan teknologi.

Teori ini menyatakan bahwa produksi merupakan kombinasi antara modal dan tanaga kerja. Berikut ini merupakan rumus matematik, hubungan produksi yang dipengaruhi tenaga kerja dan modal.


Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Para Ahli

Keterangan:

Y = Output

K = Modal atau kapital

L = Labour (tenaga kerja)

Dalam hal ini jika kita menarik sebuah kesimpoulan, inti teori ekonomi neo klasik adalah sebagai berikut:

1)    Adanya akumulasi kapital, yang merupakan faktor penting dalam perkembangan ekonomi.

2)    Keyakinan merupakan proses yang bertahap.

3)    Perkembangan meupakan proses yang harmonis dan kumulatif.

4)    Optimis terhadap pertumbuhan ekonomi.

5)    Adanya aspek internasional dalam perkembangan tersebut.


Posting Komentar untuk "Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Para Ahli"